Tim Gabungan Sidak Gacong dan Money Changer Ilegal
Diduga Bocor, Beberapa Money Changer Pilih Tutup
Keberadaan gacong dan money changer ilegal dikhawatirkan bisa merusak citra pariwisata yang sekarang mulai bangkit.
MANGUPURA, NusaBali
Tim gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung, unsur pemerintah Kecamatan Kuta Selatan, kelurahan, dan instansi terkait menggelar sidak yang menyasar gacong dan money changer ilegal pada Kamis (15/9). Sidak digencarkan sebab keberadaan gacong dan money changer ilegal dinilai dapat merusak citra pariwisata. Sayangnya sidak diduga bocor, sehingga beberapa money changer memilih tutup.
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Kuta Selatan, I Kadek Agus Alit Juwita, mengatakan sidak yang dilakukan menyikapi hasil pertemuan pada Rabu (14/9). Dinilai keberadaan gacong dan money changer ilegal dikhawatirkan bisa merusak citra pariwisata yang sekarang mulai bangkit. “Sidak ini sudah dilakukan beberapa kali dalam sebulan ini. Sasaran kali ini adalah guide liar atau gacong dan juga tempat usaha money changer tak berizin,” katanya, Kamis (15/9).
Menurut Alit, lokasi yang di sasar dalam sidak yakni seputaran Jalan Siligita, Jalan Terompong dan Jalan Pantai Mengiat. Di lokasi itu, kerap ditemukan adanya gacong dan juga money changer. Sayangnya saat petuga gabungan tiba, gacong sama sekali tidak ditemukan. Namun terdapat 8 tempat usaha money changer. Dari total itu, ada 5 yang beroperasi dan sudah berizin dan 3 lainnya tidak diketahui lantaran dalam keadaan tutup.
Dia menduga sidak yang dilakukan timnya telah bocor. Hal ini disebabkan saat operasi, hanya tiga money changer tersebut yang tutup. Sementara sisanya masih beroperasi seperti biasa. “Dugaan sementara tiga money changer itu tidak berizin, sehingga mereka memilih tutup karena tahu akan ada sidak. Jika memang ada temuan tidak berizin, rencananya akan kami tutup sementara,” tegasnya.
Masih menurut Alit, sidak bersama tim gabungan akan terus diintensifkan ke depannya. Langkah tersebut sebagai salah satu upaya dalam menjaga kondusifitas wilayah serta menjaga citra pariwisata Bali. Apalagi, belakangan ini keberadaan gacong dan money changer ilegal kerap dikeluhkan wisatawan. Selain itu, berbagai event skala internasional juga akan berlangsung di Nusa Dua dalam waktu dekat. “Sidak akan terus dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini semata agar wilayah Kuta Selatan selalu aman dan nyaman bagi wisatawan dan juga masyarakat,” tegasnya. *dar
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Kuta Selatan, I Kadek Agus Alit Juwita, mengatakan sidak yang dilakukan menyikapi hasil pertemuan pada Rabu (14/9). Dinilai keberadaan gacong dan money changer ilegal dikhawatirkan bisa merusak citra pariwisata yang sekarang mulai bangkit. “Sidak ini sudah dilakukan beberapa kali dalam sebulan ini. Sasaran kali ini adalah guide liar atau gacong dan juga tempat usaha money changer tak berizin,” katanya, Kamis (15/9).
Menurut Alit, lokasi yang di sasar dalam sidak yakni seputaran Jalan Siligita, Jalan Terompong dan Jalan Pantai Mengiat. Di lokasi itu, kerap ditemukan adanya gacong dan juga money changer. Sayangnya saat petuga gabungan tiba, gacong sama sekali tidak ditemukan. Namun terdapat 8 tempat usaha money changer. Dari total itu, ada 5 yang beroperasi dan sudah berizin dan 3 lainnya tidak diketahui lantaran dalam keadaan tutup.
Dia menduga sidak yang dilakukan timnya telah bocor. Hal ini disebabkan saat operasi, hanya tiga money changer tersebut yang tutup. Sementara sisanya masih beroperasi seperti biasa. “Dugaan sementara tiga money changer itu tidak berizin, sehingga mereka memilih tutup karena tahu akan ada sidak. Jika memang ada temuan tidak berizin, rencananya akan kami tutup sementara,” tegasnya.
Masih menurut Alit, sidak bersama tim gabungan akan terus diintensifkan ke depannya. Langkah tersebut sebagai salah satu upaya dalam menjaga kondusifitas wilayah serta menjaga citra pariwisata Bali. Apalagi, belakangan ini keberadaan gacong dan money changer ilegal kerap dikeluhkan wisatawan. Selain itu, berbagai event skala internasional juga akan berlangsung di Nusa Dua dalam waktu dekat. “Sidak akan terus dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini semata agar wilayah Kuta Selatan selalu aman dan nyaman bagi wisatawan dan juga masyarakat,” tegasnya. *dar
1
Komentar