Pelaku UMKM Terbantu 'Pasar Rakyat'
DENPASAR,NusaBali
Kalangan pelaku UMKM mengaku gembira dengan semakin sering digelarnya kegiatan pasar murah dan pameran.
Alasannya melalui penyelenggaraan pasar rakyat dan pameran, membantu pelaku UMKM memasarkan prouduknya. “Sebagai pelaku UMKM, kami merasa sangat terbantu. Karena itulah merasa sangat gembira dengan pelaksanaan pasar murah dan pameran-pameran tersebut,” ujar I Made Sianta, seorang petani dan sekaligus pelaku usaha hortikultura asal Pupuan, Tabanan, Kamis (15/9).
Sejak pasca pandemi, Sianta sudah 7 kali ikut bareng berjualan di arena pasar murah tersebut. Baik yang dilaksanakan Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang diketuai Ny Putri Suastini Koster (istri Gubernnur Bali Wayan Koster), maupun OPD terkait serta Pemkab/Pemkot di Bali. “Besok (Jumat, 16/9- hari ini) ikut pameran yang dilaksanakan di Kota Denpasar,” ujarnya.
Pendapatan dia dalam kegiatan pasar rakyat dan pameran bervariasi “Antara Rp 3 juta sampai Rp 8 juta,” ujarnya. Dari omset tersebut Sianta mendapatkan keuntungan 20 persen sebagai penghasilan bersih. Karena itulah Sianta mengaku pemasaran produknya sangat terbantu dengan pelaksanaan pasar murah dan pameran-pameran. “Karena kami berharap rutin dilaksanakan,” ujar dia yang biasa menyediakan buah diantaranya salak, durian, jeruk dan manggis.
Sianta memastikan harga barang yang ditawarkan di pasar rakyat,lebih murah dibandingkan di tempat lain. Contohnya salak gula pasir hanya Rp 17.000 per kilo. Sedang di pasar lain bisa antara Rp 20.000 sampai Rp 22.000.
Dia jelaskan hal itu, karena produk yang dijual di pasar rakyat dibeli langsung dari petani. “Selain itu lewat pasar murah, kami bareng ikut menekan inflasi, sebagaimana dianjurkan pemerintah,” ucap Sianta. *K17
Sejak pasca pandemi, Sianta sudah 7 kali ikut bareng berjualan di arena pasar murah tersebut. Baik yang dilaksanakan Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang diketuai Ny Putri Suastini Koster (istri Gubernnur Bali Wayan Koster), maupun OPD terkait serta Pemkab/Pemkot di Bali. “Besok (Jumat, 16/9- hari ini) ikut pameran yang dilaksanakan di Kota Denpasar,” ujarnya.
Pendapatan dia dalam kegiatan pasar rakyat dan pameran bervariasi “Antara Rp 3 juta sampai Rp 8 juta,” ujarnya. Dari omset tersebut Sianta mendapatkan keuntungan 20 persen sebagai penghasilan bersih. Karena itulah Sianta mengaku pemasaran produknya sangat terbantu dengan pelaksanaan pasar murah dan pameran-pameran. “Karena kami berharap rutin dilaksanakan,” ujar dia yang biasa menyediakan buah diantaranya salak, durian, jeruk dan manggis.
Sianta memastikan harga barang yang ditawarkan di pasar rakyat,lebih murah dibandingkan di tempat lain. Contohnya salak gula pasir hanya Rp 17.000 per kilo. Sedang di pasar lain bisa antara Rp 20.000 sampai Rp 22.000.
Dia jelaskan hal itu, karena produk yang dijual di pasar rakyat dibeli langsung dari petani. “Selain itu lewat pasar murah, kami bareng ikut menekan inflasi, sebagaimana dianjurkan pemerintah,” ucap Sianta. *K17
Komentar