Beredar Video Pasien ODGJ Ngamuk di RSJ Bali
BANGLI, NusaBali
Beredar video pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendobrak pintu terali besi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Bangli.
Pasien juga dikabarkan kabur ke luar daerah. Direktur RSJ Provinsi Bali, dr Dewa Gede Basudewa SpKj memastikan pasien tidak kabur dan mendapat penanganan intensif petugas.
Dalam caption video disebutkan Putu Trisna Wibawa melakukan aksi pengrusakan kamar yang ditempatinya. Putu Trisna pernah viral karena mengamuk di Banjar Semer, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Namun dr Basudewa tidak menyebutkan nama pasien yang mengamuk itu. Namun membenarkan video itu di RSJ Bangli dan rekaman video tersebut diambil pada tanggal 10 September 2022. “Pasien yang kami rawat di ruang intensif merupakan pasien-pasien yang agresif, masih berperilaku gelisah” ungkap dr Basudewa, Jumat (16/9).
Diakui, pasien mendobrak pintu teralis namun tidak ada kerusakan. Sebab pintu itu tidak bersifat permanen. “Di ruangan tersebut ada sembilan pasien,” ujarnya. dr Basudewa memastikan pasien dan petugas medis tidak mengalami luka. Dia membantah ada pasien kabur. Dijelaskan, agresifitas pasien di ruang rawat intensif merupakan hal biasa terjadi. Petugas RSJ Bali sebisa mungkin melakukan pencegahan agar pasien ataupun tim dokter dan perawat tidak mengalami cedera. “Pasien-pasien agresif di RSJ setelah diobati dan mendapat penanganan, menjadi lebih baik dan stabil,” tegasnya.
dr Basudewa menegaskan jangan sampai video itu menjadi stigma bahwa pasien gangguan jiwa tidak bisa sembuh. Saat ini RSJ Bali sedang mengubah pintu teralis menjadi ruang kaca anti pecah, tahan banting, dan tahan pukul. Perubahan ini dilakukan secara bertahap, dari sembilan ruangan baru satu ruangan yang telah diubah. “Mengacu standar akreditasi untuk membuat perawatan menjadi lebih manusiawi. Perawatan bagi pasien gangguan jiwa tidak seperti dipenjara,” jelas dr Basudewa.
Beredarnya video pasien di RSJ Bali diduga ulah oknum di luar dokter atau perawat yang tidak bertanggungjawab. dr Basudewa mohon maaf kepada keluarga pasien. “Kami sedang berupaya melakukan perbaikan sistem agar lebih baik lagi. Kami mengingatkan pada petugas untuk menjaga rahasia dan keamanan data rumah sakit,” ungkap dr Basudewa. *esa
1
Komentar