Kendalikan Inflasi, PD Pasar Setarakan Harga Cabai
SINGARAJA, NusaBali
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Argha Nayottama Kabupaten Buleleng dilibatkan dalam pengendalian inflasi daerah pada komoditi penyebab inflasi, yakni cabai di pasar rakyat.
Perumda Pasar Argha Nayottama melakukan intervensi dengan penyetaraan harga cabai yang dijual oleh pedagang di bawah naungan manajemennya. Direktur Utama Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng, Made Agus Yudiarsana mengatakan, penyetaraan harga cabai diterapkan pada dua pasar besar di Buleleng yaitu Pasar Anyar dan Pasar Banyuasri. Dua pasar tersebut dipilih karena dianggap menjadi pasar induk yang menjadi objek pengendali harga di pasar lain di daerah yang lebih kecil di Buleleng.
"Hasil intervensi yang juga melibatkan produsen tersebut menjadikan harga cabai turun dari harga yang sebelumnya Rp 100 ribu per kilogram menjadi Rp 62 ribu per kilogram," ujarnya, Minggu (18/9).
Agus menambahkan, pihaknya juga membuka gerai di dua pasar besar di Buleleng tersebut sebagai bentuk pengawasan sekaligus acuan harga kepada pedagang di pasar. Hal tersebut dinilai efektif untuk meminimalisir ketimpangan harga antara pedagang besar dan pedagang kecil yang ada di pasar-pasar tersebut.
"Kami menggencarkan strategi model itu terutama kepada pedagang-pedagang yang menjadi bagian dari pengelolaan kami," imbuh Agus.
Pihaknya telah memperoleh stimulus subsidi untuk moda transportasi pengangkut cabai dari lingkup petani ke pengepul hingga sampai ke pasar. Agus optimis stimulus itu dapat menjaga harga cabai tidak naik secara fluktuatif seperti bulan Juli 2022 lalu.
Kata Agus, selain dukungan melalui stimulus tersebut, kebijakan pemerintah yang mengimbau desa untuk menanam cabai pada lahan 10 are per desa dinilai efektif dalam menanggulangi inflasi di daerah. Dengan mekanisme kerja sama bersama BUMD. Hal itu juga menggerakkan masyarakat lokal di daerah serta menjadi sumber pendapatan bagi desa.
Kebijakan tanam cabai itu juga membantu memasok kebutuhan cabai di daerah Buleleng. "Pemasok kebutuhan cabai lokal yang kita miliki untuk saat ini berasal dari Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan," terangnya.
Agus berharap, kenaikan harga BBM tidak berpengaruh besar terhadap kenaikan harga cabai di pasar. Dengan tetap gencar menerapkan strategi penanggulangan untuk menjaga harga tetap stabil. Dukungan pengawasan alur distribusi ke pasar seperti juga diperlukan karena dinilai efektif sebagai langkah preventif untuk menangani inflasi.*mz
1
Komentar