Sopir Truk Tewas Tertimbun Longsor Galian C
AMLAPURA, NusaBali
Seorang sopir dump truk pengangkut pasir, I Made Sedana alias Made Sen,32, asal Banjar Telung Buana, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem tewas tertimbun tebing longsor di lokasi galian C Banjar Badeg Tengah, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Rabu (21/9) pukul 10.30 Wita.
Longsor terjadi saat sedang dilakukan penggalian pasir di dasar tebing. Informasi yang dihimpun, sesaat sebelum kejadian di lokasi galian C tersebut hanya ada tiga orang, yakni operator eskavator I Kadek Sukrama, dari Banjar Dinas Kelodan, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, kernet eskavator I Wayan Putu Yasa dan korban I Made Sedana alias Made Sen. Saat itu operator eskavator I Kadek Sukrama tengah menggali pasir di dasar tebing dengan ketinggian 20 meter.
Galian C milik Mangku Nyoman Sidia ini digali bagian dasar tebing, sedangkan bagian atas berupa lapisan tanah. Bekerja mulai pukul 10.00 Wita, sedangkan dump truk milik perusahaan galian tengah menunggu pengisian material dengan sopir I Made Sedana alias Made Sen yang duduk di depan setir.
Sekitar pukul 10.30 Wita, kernet eskavator I Wayan Putu Yasa merasakan ada firasat hendak terjadi tebing longsor dari arah timur, karena bagian material tebing mulai berjatuhan dan bergerak. Putu Yasa pun mengingatkan akan terjadi longsor sambil meloncat menjauhi lokasi. Sebenarnya sopir I Made Sedana alias Made Sen juga berupaya keluar dari dalam dump truk, tetapi terlambat. Tebing longsor disertai bongkahan tanah padat keburu jatuh lalu menimbun dump truk menyebabkan korban I Made Sedana alias Made Sen tertindih.
Sedangkan operator eskavator I Kadek Sukrama, selamat karena hanya kena serpihan material yang menyebabkan luka lecet di bagian kaki. Sesaat kemudian datang puluhan warga memberikan bantuan dengan mengevakuasi korban I Made Sedana alias Made Sen, dengan mendatangkan alat berat agar bisa membuka jalan. Kemudian mengeluarkan korban dari depan dump truk.
Selanjutnya korban dilarikan ke Puskesmas Selat untuk diberikan pertolongan. Namun sayang, nyawa korban tidak bisa tertolong. Dia meninggal di perjalanan, karena mengalami luka lebam di dada, lebam mata kanan, lutut kanan patah, dan pinggul kanan patah. Selama di Puskesmas Selat sempat ditangani petugas medis dr I Ketut Juli Mahardika.
Saksi I Wayan Kembar dari Banjar Umasari Kangin, Desa Peringsari, Kecamatan Selat menuturkan galian C itu baru dibuka sekitar tiga bulan lalu. "Sebelumnya di sini turun hujan, menyebabkan tanah jadi berat dan labil," jelas Kembar.
Kapolsek Selat AKP Bambang Haryanto, Camat Selat I Nengah Danu, dan Kepala Puskesmas Selat I Gusti Lanang Udiana ke tempat kejadian perkara. Petugas Polsek Selat melakukan olah TKP. "Dari tiga korban, 1 korban meninggal dan dua korban luka ringan, karena keburu menghindar," jelas AKP Bambang, seizin Kapolres AKBP Ricko AA Taruna. Penyebab terjadinya korban jiwa di lokasi galian C, kata AKP Bambang masih dalam penyelidikan. Hingga kemarin belum ada pihak yang dimintai keterangan, baik saksi maupun pemilik galian C. Sedangkan informasi di rumah duka pihak keluarga masih enggan memberikan keterangan. *k16
1
Komentar