Tinjau Pembangunan SMPN 15 Denpasar, Dewan Minta Segera Siapkan Soft Project
DENPASAR, NusaBali
Pembangunan SMPN 15 Denpasar di Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat sampai pekan ke-15 progresnya melampaui target, dari target 33,487 persen realisasinya sebesar 35,126 persen.
Hal itu terungkap saat Komisi III DPRD Kota Denpasar melakukan pemantauan di Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat, Rabu (21/9). Pemantauan tersebut dipimpin Ketua Komisi III Eko Supriadi beserta anggotanya Nyoman Tananjaya, Putu Menala, Ida Bagus Wirajaya, Anak Agung Susruta Ngurah Putra, Agus Wirajaya, Wayan Surya, didampingi Kabid Bina Marga Dinas PUPR, dan PPK SMPN 15 Denpasar Made Adnyana.
Eko Supriadi mengingatkan kepada rekanan terkait progres pengerjaan proyek fisik agar tidak memicu permasalahan, apalagi pengerjaannya asal-asalan. Selain itu, terkait dengan drainase juga harus diperhatikan dan ditata kembali sehingga proses belajar mengajar ke depan tidak terganggu. Dia menekankan jangan sampai pengerjaan proyek ini molor.
“Kami ingin pembangunan SMPN 15 Denpasar ini progresnya sesuai dengan kontrak yang sudah ditandatangani. Dan juga penataan drainase harus diperhatikan,” kata politisi PDIP ini.
Anak Agung Susruta menambahkan, jangan sampai kecepatan progres ini mengurangi kualitas bangunan. Dia juga tidak ingin rekanan memberikan alasan lain ketika ada peninjauan dari Walikota Denpasar atau Wakil Walikota Denpasar. Sebab pembangunan ini harus sudah selesai Desember 2022.
“Selain itu kami juga mengingatkan agar soft project-nya juga disiapkan. Seperti meja, kursi, agar tidak pembangunan fisik sudah selesai, malah soft project-nya baru dilelang untuk tender,” kata Susruta, politisi Partai Demokrat.
Hal senada juga disampaikan Agus Wirajaya. Dia mengatakan, berkaca dari SMPN 13 dan 14 Denpasar, permasalahan pengadaan meja, kursi, dan perlengkapan lainnya dilakukan setelah selesai pembangunan fisik.
Harusnya, kata dia, pengadaan soft project dilakukan seiringan. Sehingga, proses penggunaan sekolah bisa sesuai dengan waktu yang direncanakan. “Kita belajar dari pembangunan SMP sebelumnya, itu kan setelah selesai pengerjaan fisik baru pengadaan. Ini terlambat, yang harusnya sudah berjalan seiring,” ucap anggota Fraksi NasDem-PSI ini.
Menanggapi hal itu, PPK Pembangunan SMPN 15 Denpasar Made Adnyana mengatakan, progres pembangunan gedung sekolah tersebut sudah cukup baik bahkan mengalami deviasi sebesar 1,639 persen. Capaian deviasi tersebut dari target rencana 33,487 persen realisasinya sebesar 35, 126 persen.
Hal itu membuat pihak rekanan berkeyakinan proses pengerjaan gedung SMP tersebut tepat waktu. “Pengerjaan sampai minggu ke-15 ini deviasi 1,6 persen. Optimistis selesai tepat waktu,” ucapnya.
Sementara untuk kapasitas bangunan ada dua gedung bangunan kelas dengan tiga lantai. Masing-masing lantai berisi 5 kelas, sehingga dalam satu gedung ada 15 kelas dan total ada 30 kelas. Sementara di sebelah timur ada ruang guru, ruang kepala sekolah, dan TU berlantai 3, masing-masing lantai dengan 3 ruangan dengan total ada 9 ruangan.
“Sehingga total 39 ruang kelas dan TU. Kalau proses pengerjaan saat ini padmasana hampir selesai, penunggun karang sudah selesai. Penataan halaman upacara dan olahraga. Bangunan tembok panyengker tempat keluar menuju jembatan akses keluarnya. Itu masih kami proses semuanya selain bangunan gedung,” ujar Adnyana.
Terkait dengan soft project, Adnyana mengatakan akan menyampaikan ke pimpinan untuk selanjutnya diproses lebih lanjut. *mis
1
Komentar