P20 Dinilai Strategis
Satukan Kekuatan Politik Dunia, Selesaikan Masalah Krisis Global
JAKARTA, NusaBali
Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Puteri Komarudin menyatakan, Parliamentary 20 (P20) pada 5-7 Oktober nanti sangat strategis.
Sebab, P20 yang merupakan rangkaian dari KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G20 di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, akan mengumpulkan 20 kekuatan politik terbesar di dunia. Mereka juga akan mengeluarkan pernyataan yang menjadi suatu konsensus politik yang menggambarkan kerja sama diplomasi 20 negara.
"P20 juga akan membangun dukungan-dukungan atau komitmen politik terkait dengan apa yang akan disepakati dalam KTT G20 yang akan diselenggarakan bulan depan. Jadi, komitmen yang akan dicapai nanti pasti akan disampaikan kepada parlemen di negaranya masing-masing setelah para speaker ini bertemu," ujar Puteri Komarudin dalam diskusi bertajuk Melalui P20, Pertegas Peran Parlemen Mengatasi Persoalan Global, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Kamis (22/9).
Selanjutnya, kata Puteri, akan diimplementasikan menjadi kebijakan di negaranya masing-masing. Oleh karena itu, politisi dari Fraksi Golkar ini menilai, P20 sangat penting bagi negara-negara G20. Lantaran posisi parlemen memegang fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran sehingga bisa mendorong speaker masing-masing negara untuk menjalankan fungsi utama parlemen tersebut.
Terlebih saat ini, terdapat ancaman berlapis dengan adanya krisis ekonomi pasca Pandemi Covid-19. Semua negara sekarang sedang menghadapi tingkat inflasi yang sedang meningkat.
Akibatnya, harga BBM (bahan bakar minyak) juga meningkat. Tidak hanya di Indonesia, melainkan di berbagai negara. "Kalau Pak Airlangga (Ketum Golkar) bilang, ini adalah tantangan sempurna. Ini akan menjadi salah satu yang dibahas dalam forum P20, bagaimana ancaman krisis global bisa diselesaikan dengan menggunakan kerja sama yang baik antar parlemen di negara G20," papar Puteri.
Anak dari politisi senior Golkar Ade Komarudin ini menegaskan, posisi Indonesia sekarang masih memegang teguh politik bebas aktif. Untuk itu, sangat strategis dalam menjalankan diplomasi sehingga menjadi kunci dari keterlibatan DPR RI di P20.
"Karena ketika kita tidak mengikuti blok tertentu di antara para negara yang sudah membentuk blok antar perang Rusia-Ukraina, kita mempunyai ruang untuk berdiskusi dengan pihak-pihak terkait. Lalu bisa membuat rekomendasi yang lebih adil untuk kedua belah pihak yang sekarang sedang berseteru. Ini menjadi salah satu harapan dari hasil rekomendasi P20 nanti," papar Puteri.
Terlebih, kata Putri, Presiden Joko Widodo sudah berkunjung ke Rusia dan Ukraina sehingga DPR RI akan mengikuti langkah tersebut untuk di P20nya. "Kami juga akan mendorong agar tercapai konsensus dari forum P20 ini berlandaskan nafas perdamaian dan multilateralisme," terang Puteri.
Sementara Anggota BKSAP DPR RI lainnya Dyah Roro Esty menyatakan, mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah P20 perlu dimanfaatkan dengan baik. Lantaran hal tersebut sangat strategis dan bisa menjadi momentum untuk kerja sama serta belajar dengan negara-negara maju.
"Saya berharap P20 tidak hanya menjadi sebuah forum diskusi, tetapi menjadi sebuah motivator untuk setiap negara melakukan aksi nyatanya. Kesimpulan-kesimpulan yang diraih bisa ditindaklanjuti dengan baik oleh pemerintah. Maka momentum ini, harus kita optimalkan sebaik-baik mungkin," ucap Dyah yang juga merupakan Anggota dari Fraksi Golkar ini. *k22
1
Komentar