Dinas PKP Beli Calon Induk Ikan Koi Rp 50 Juta
Pengadaan indukan lele sebanyak 6 paket dengan anggaran Rp 15 juta.
BANGLI, NusaBali
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli menambah jenis ikan yang dikembangkan di Balai Benih Ikan (BBI) Serokadan. Buat sementara BBI Serokadan di Desa Abuan, Kecamatan Susut hanya mengembangkan ikan nila. Dinas PKP Bangli anggarkan dana Rp 50 Juta untuk pengadaan calon indukan koi di BBI Serokadan.
Kabid Perikanan Dinas PKP Bangli I Wayan Agus Wirawan mengatakan, saat ini BBI di Bangli hanya fokus budidaya ikan nila. Melihat potensi pasar, ada rencana kembangkan ikan lain menyasar para pembudidaya ikan koi. “Memang produk yang utama adalah ikan nila, untuk mendukung produk utama dipilih ikan koi dan lele,” ungkap Agus Wirawan, Jumat (23/9). Menurut Agus Wirawan, pengadaan calon indukan koi dengan anggaran Rp 50 juta pada APBD 2022. Pengadaan calon induk ikan koi sebanyak 2 paket. "Satu paket berisikan 6 ekor pejantan dan 3 ekor betina,” jelasnya.
Agus Wirawan mengungkapkan, pengadaan colon induk ikan koi jenis import ini bekerja sama dengan Balai Benih Perikanan Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi, Jawa Barat. BBAT Sukabumi dipilih untuk pengadaan calon indukan ikan koi karena sudah tersertifikasi dan berkapasitas mengeluarkan surat keterangan asal ikan. “Saat ini masih berproses, perkiraan bulan Oktober calon indukan ikan koi sudah tiba di Bangli. Pengembangan nantinya dipusatkan di BBI Serokadan," ujar Agus Wirawan. Selain itu, ada pengadaan calon indukan ikan lele jenis sangkuriang sebanyak 6 paket. Satu paket berisikan 10 ekor betina dan 5 ekor jantan. Anggaran pengadaan indukan lele sebanyak 6 paket hanya Rp 15 juta.
Meski menambah jenis ikan di BBI Serokadan, Dinas PKP Bangli tidak serta merta menambah pekerja. Pekerja yang ada dioptimalkan untuk bertugas di BBI Serokadan. "Kami optimalkan petugas yang ada. Kami yakin masih bisa menangani BBI meski ada penambahan jenis ikan baru," tegas Agus Wirawan. *esa
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli menambah jenis ikan yang dikembangkan di Balai Benih Ikan (BBI) Serokadan. Buat sementara BBI Serokadan di Desa Abuan, Kecamatan Susut hanya mengembangkan ikan nila. Dinas PKP Bangli anggarkan dana Rp 50 Juta untuk pengadaan calon indukan koi di BBI Serokadan.
Kabid Perikanan Dinas PKP Bangli I Wayan Agus Wirawan mengatakan, saat ini BBI di Bangli hanya fokus budidaya ikan nila. Melihat potensi pasar, ada rencana kembangkan ikan lain menyasar para pembudidaya ikan koi. “Memang produk yang utama adalah ikan nila, untuk mendukung produk utama dipilih ikan koi dan lele,” ungkap Agus Wirawan, Jumat (23/9). Menurut Agus Wirawan, pengadaan calon indukan koi dengan anggaran Rp 50 juta pada APBD 2022. Pengadaan calon induk ikan koi sebanyak 2 paket. "Satu paket berisikan 6 ekor pejantan dan 3 ekor betina,” jelasnya.
Agus Wirawan mengungkapkan, pengadaan colon induk ikan koi jenis import ini bekerja sama dengan Balai Benih Perikanan Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi, Jawa Barat. BBAT Sukabumi dipilih untuk pengadaan calon indukan ikan koi karena sudah tersertifikasi dan berkapasitas mengeluarkan surat keterangan asal ikan. “Saat ini masih berproses, perkiraan bulan Oktober calon indukan ikan koi sudah tiba di Bangli. Pengembangan nantinya dipusatkan di BBI Serokadan," ujar Agus Wirawan. Selain itu, ada pengadaan calon indukan ikan lele jenis sangkuriang sebanyak 6 paket. Satu paket berisikan 10 ekor betina dan 5 ekor jantan. Anggaran pengadaan indukan lele sebanyak 6 paket hanya Rp 15 juta.
Meski menambah jenis ikan di BBI Serokadan, Dinas PKP Bangli tidak serta merta menambah pekerja. Pekerja yang ada dioptimalkan untuk bertugas di BBI Serokadan. "Kami optimalkan petugas yang ada. Kami yakin masih bisa menangani BBI meski ada penambahan jenis ikan baru," tegas Agus Wirawan. *esa
1
Komentar