Prihatin Pendidikan Anak Daerah Pesisir, YPIM Luncurkan Program Kapal Sekolah Indonesia
MANGUPURA,NusaBali.com - Sebagai bentuk kepedulian dalam meningkatkan pendidikan anak-anak di daerah pesisir, Yayasan Panji Ibrahim Muhammad (YPIM) meluncurkan program School Boat (Kapal Sekolah) Indonesia.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak di daerah pesisir dengan memfasilitasi mereka agar tidak putus sekolah," ungkap Meralda Adam, inisiator program YPIM Foundation, Jumat (23/9/2022) sore, di Canggu, Kuta Utara, Badung.
Menjadi inisiator program, Meralda mengakui ide ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat mengunjungi Kampung Kerora di Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Di sana hanya ada satu Sekolah Dasar dan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Anak-anak di sana harus menyeberangi lautan dengan arus kencang yang sangat berbahaya. Situasi ini diperburuk oleh tidak adanya kapal khusus untuk antar jemput mereka, sehingga anak-anak harus berpisah dengan orangtua dan tinggal bersama tetangga di Kampung Rinca agar lebih dekat dengan sekolah,” katanya.
Meralda menjelaskan salah satu tantangan utama di kehidupan masyarakat pesisir ialah kemiskinan yang disebabkan oleh rendahnya pendidikan, akses ekonomi, dan kebijakan pemerintah yang belum secara merata berpihak pada masyarakat nelayan.
"Solusi untuk memutus mata rantai kemiskinan di wilayah pesisir adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan, dan melalui Program Kapal Sekolah Indonesia ini merupakan program berbasis masyarakat yang berprinsip pada kolaborasi dengan masyarakat agar mampu menciptakan dampak yang luas," terangnya.
Untuk mewujudkan rencana program, selain menggalang dana lewat digital dan mengakses CSR (Coorporate Social Responsibility), Meralda mengatakan YPIM Foundation akan menggelar acara fund raising dengan melibatkan sejumlah seniman serta musisi asal Bali dan Flores dalam konsep pameran seni yang akan diselenggarakan mulai 24 September - 23 Oktober 2022, di Canggu, Kuta Utara, Badung.
Dalam pameran ini akan terlibat kolaborasi dari 10 seniman diantaranya Studiodikubu yang akan menyajikan karya-karya dalam bentuk instalasi dan produk, lalu ada Iluh Bali yang merupakan komunitas pelukis perempuan akan menyajikan karya visual melalui pengalaman pribadi dan juga pandangan mereka terhadap Kampung Kerora.
Serta ada Open Art yang memberikan sumbangsihnya melalui portrait photography, Ketut Efrata melalui bukunya yang berjudul Lejong ke Labuan Bajo, dan juga Aldy Riyadhi berkontribusi melalui karya fotografi kehidupan di Kampung Kerora.
Selain itu sejumlah musisi seperti Iman and Friends, Pineapple Can Sing, Mukarakat dan The Munchies juga akan turut berkontribusi tampil di acara tersebut.
"Dan juga kami akan merilis video clip berjudul Kapal Sekolah yang merupakan proyek kolaborasi dengan Melanie Subono, Adama Morris, Anda Perdana, Brother Joe, Rico Mahesi, Jason Latuasan dan Hendro Sinurat," lanjutnya.
Meralda juga mengatakan terselenggaranya program ini tak terlepas dari dukungan berbagai pihak, selain dukungan dari stakeholder pemerintah di sana, adapula berkat dukungan dari WeThrive Social Impact Creative Agency.
WeThrive merupakan perusahaan konsultan komunikasi untuk membantu perusahaan lokal maupun global dan organisasi dalam mengkampanyekan program sosial yang berbasis pada tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Kami tergerak untuk mendukung karena pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan yang kami fokuskan. Pendidikan merupakan upaya menyiapkan SDM berkualitas untuk bisa mewujudkan kehidupan yang lebih baik. SDM yang berkualitas bisa membawa Indonesia ke arah kemajuan,” pungkas Nadia Zein, Founder & CEO WeThrive.*aps
Komentar