Inggris Tak Terima Degradasi
Inggris jadi juru kunci Grup A3 dengan 2 poin dan terdegradasi ke Liga B pada UEFA Nations League edisi berikutnya. Lebih ironis lagi, mereka hanya mencetak satu gol dalam lima laga. Itu pun gol hadiah penalti.
MILAN, NusaBali
Kekalahan Inggris 0-1 dari Italia pada matchday kelima UEFA Nations League 2022-23 membuat Gareth Southgate dicibir suporter. Dia menerima kritikan tersebut, namun menegaskan secara permainan timnya tampil bagus. Southgate juga merasa sulit menerima kekalahan itu, hingga timnya terdegradasi.
Gol tunggal Giacomo Raspadori pada menit ke-68 menjadi penentu kemenangan Gli Azzurri atas The Three Lions di San Siro, Sabtu (24/9) dini hari WITA. Hasil itu membuat Harry Maguire dkk kalah tiga kali dalam lima laga terakhir.
Inggris pun menempati posisi juru kunci Grup A3 dengan 2 poin dan dipastikan terdegradasi ke Liga B pada UEFA Nations League edisi berikutnya. Lebih ironis lagi, mereka hanya mencetak satu gol dalam lima laga, itu pun dari hadiah penalti.
Southgate mendapat cemoohan dari sekitar 4 ribu suporter Inggris di Milan. Dia juga menerima perlakuan seperti itu saat The Three Lions tumbang 0-4 dari Hungaria pada Juni lalu.
"Reaksi akan dipengaruhi oleh hasil tapi kami tak akan melaju jauh jika tampil seperti malam ini. Saya harus terus meningkatkan performa pemain dan menjaga mereka agar tak terdistraksi," kata Southgate, dikutip Mirror.
Karena itu, Southgate sulit mencerna kekalahan Timnas Inggris dari Italia. Sebab, menurutnya The Three Lions –julukan Timnas Inggris– unggul segalanya pada laga itu. Hal itu yang membuat hati Southgate terasa tercabik-cabik. Pria Inggris itu sulit menerima kekalahan menyakitkan tersebut.
“Sulit bagi saya mengkritik kinerja kami, kami lebih banyak penguasaan bola, lebih banyak tembakan, lebih banyak tembakan tepat sasaran, untuk sebagian permainan, kami bermain sangat bagus,” kata Southgate.
“Tetapi kami tidak menangani momen menentukan secara defensif, padahal kami memiliki saat-saat di mana kami memiliki peluang menentukan di sepertiga akhir mereka,” kata Southgate.
Berdasarkan statistik, Inggris memang lebih menguasai jalannya laga. Harry Kane dkk mencatat 14 tembakan dengan empat di antaranya tepat sasaran. Sedangkan Italia mencatat 10 tembakan dengan tiga di antaranya tepat sasaran.
Selain itu, Inggris menguasai 53 persen penguasaan bola, sedangkan Italia menguasai 43 persen. Namun tetap tidak ada artinya jika unggul statistik tetapi gagal mencetak gol.
Kekalahan tersebut pun memperpanjang catatan negatif Inggris dalam lima laga terakhir. Runner-up Piala Eropa 2020 itu sama sekali belum pernah menang selama gelaran UEFA Nations League 2022. *
Gol tunggal Giacomo Raspadori pada menit ke-68 menjadi penentu kemenangan Gli Azzurri atas The Three Lions di San Siro, Sabtu (24/9) dini hari WITA. Hasil itu membuat Harry Maguire dkk kalah tiga kali dalam lima laga terakhir.
Inggris pun menempati posisi juru kunci Grup A3 dengan 2 poin dan dipastikan terdegradasi ke Liga B pada UEFA Nations League edisi berikutnya. Lebih ironis lagi, mereka hanya mencetak satu gol dalam lima laga, itu pun dari hadiah penalti.
Southgate mendapat cemoohan dari sekitar 4 ribu suporter Inggris di Milan. Dia juga menerima perlakuan seperti itu saat The Three Lions tumbang 0-4 dari Hungaria pada Juni lalu.
"Reaksi akan dipengaruhi oleh hasil tapi kami tak akan melaju jauh jika tampil seperti malam ini. Saya harus terus meningkatkan performa pemain dan menjaga mereka agar tak terdistraksi," kata Southgate, dikutip Mirror.
Karena itu, Southgate sulit mencerna kekalahan Timnas Inggris dari Italia. Sebab, menurutnya The Three Lions –julukan Timnas Inggris– unggul segalanya pada laga itu. Hal itu yang membuat hati Southgate terasa tercabik-cabik. Pria Inggris itu sulit menerima kekalahan menyakitkan tersebut.
“Sulit bagi saya mengkritik kinerja kami, kami lebih banyak penguasaan bola, lebih banyak tembakan, lebih banyak tembakan tepat sasaran, untuk sebagian permainan, kami bermain sangat bagus,” kata Southgate.
“Tetapi kami tidak menangani momen menentukan secara defensif, padahal kami memiliki saat-saat di mana kami memiliki peluang menentukan di sepertiga akhir mereka,” kata Southgate.
Berdasarkan statistik, Inggris memang lebih menguasai jalannya laga. Harry Kane dkk mencatat 14 tembakan dengan empat di antaranya tepat sasaran. Sedangkan Italia mencatat 10 tembakan dengan tiga di antaranya tepat sasaran.
Selain itu, Inggris menguasai 53 persen penguasaan bola, sedangkan Italia menguasai 43 persen. Namun tetap tidak ada artinya jika unggul statistik tetapi gagal mencetak gol.
Kekalahan tersebut pun memperpanjang catatan negatif Inggris dalam lima laga terakhir. Runner-up Piala Eropa 2020 itu sama sekali belum pernah menang selama gelaran UEFA Nations League 2022. *
1
Komentar