Konsisten Ngerupak Lontar Membawanya Masuk Finalis Pemuda Pelopor Nasional
Kiprah Pemuda Kreatif asal Banjar Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem
Selain ngerupak lontar, Putu Yasa juga aktif memotivasi kaum muda agar tiada henti melestarikan lontar, sebab selama ini identik dilakukan generasi tua.
AMLAPURA, NusaBali
I Wayan Putu Yasa, pemuda asal Banjar Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem masuk babak final Pemuda Pelopor Nasional 2022 bidang agama, sosial dan budaya yang digelar Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI. Babak final akan digelar di Hotel Ciputra Jalan Letjen S Parman 11 Grogol Petamburan, Jakarta Barat, 3-6 Oktober. Putu Yasa melaju ke final berkat konsistensinya Ngerupak Lontar (Menulis atau menyalin aksara/tulisan Bali ke dalam Lontar) sejak tahun 2020 lalu.
Putu Yasa yang sehari-hari sebagai tenaga kontrak di Dinas Perhubungan (Dishub) Karangasem ini masuk babak final bersama lima orang nominator lainnya di bidang agama, sosial dan budaya. Putu Yasa dan empat nominator lainnya masuk final Pemuda Pelopor Nasional 2022 setelah sebelumnya lolos seleksi administrasi dan seleksi fact finding (Pengumpulan berbagai data dan informasi). Kepada NusaBali di Amlapura, Minggu (5/9) mengatakan mengikuti ajang Pemuda Pelopor Nasional di bidang agama, sosial dan budaya, karena selama ini intensif sebagai pegiat pelestarian lontar.
"Materi yang saya kirim bertema Budaya Ngerupak Werdi Guna, Tonggak Pelestarian Jati Diri Bali," katanya. Selain sebagai pelaku ngerupak lontar, Putu Yasa juga aktif memotivasi kaum muda agar tiada henti melestarikan lontar. Sebab selama ini, ngerupak lontar identik dilakukan generasi tua.
Pemuda kelahiran 19 November 1995 ini bertekad mengulangi sejarah yang tercipta tahun 2019 bagi Karangasem. Saat itu I Nengah Sueca, pemuda asal Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem dinobatkan sebagai Pemuda Pelopor Nasional Tahun 2019. Sebelum masuk final, Putu Yasa telah mengikuti beberapa tahapan seleksi, yakni 14-20 Juni kirim berkas, 21-23 Juni seleksi administrasi, 1-31 Juli fact finding, panitia pusat ke lokasi calon pemuda pelopor, 2-5 Agustus rapat pleno hasil fact finding, 11 Agustus penetapan calon, 3-6 Oktober pemanggilan calon, 22 Oktober pengumuman pemenang dan 28 Oktober penyerahan hadiah.
Pemilihan Pemuda Pelopor Nasional 2022 diselenggarakan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, HM Asrorun Ni’am Sholeh. Tujuannya untuk menggelorakan semangat kepeloporan di kalangan pemuda, menemukan pemuda yang memiliki potensi kepeloporan, memberikan penghargaan kepada pemuda yang telah melakukan inovasi dan seorang pemuda yang melalui hasil karyanya bermanfaat untuk masyarakat.
“Salah satu syaratnya mesti memiliki karya nyata yang berkualitas dilakukan secara konsisten dan telah dirasakan manfaatkan untuk masyarakat dan dapat pengakuan pemerintah,” jelas alumnus STKIP Hindu Amlapura 2020 ini. Di samping itu syarat lainnya, yakni umur 16-30 tahun, tepatnya di puncak Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022 umur maksimal 30 tahun, di samping itu bukan ASN, tidak pernah tercela, dan diusulkan melalui pemerintah.
Ada lima bidang lomba dalam ajang ini, yaitu bidang pendidikan, bidang agama sosial dan budaya, bidang pengelolaan sumber daya alam lingkungan dan pariwisata, bidang pangan dan bidang inovasi teknologi.
“Nanti yang dinilai di Jakarta aspek kepemimpinan dengan bobot 15, kreativitas dengan bobot 25, keuletan bobot 20 dan dampak positif bobotnya 40,” jelasnya. Putu Yasa pun meminta doa masyarakat Karangasem dan keluarga agar diberi kelancaran dan nantinya bias membawa nama baik Karangasem dan Bali umumnya di ajang nasional tersebut. “Mudah-mudahan bisa mengulang prestasi senior saya asal Karangasem di tahun 2019 lalu,” katanya. *k16
Putu Yasa yang sehari-hari sebagai tenaga kontrak di Dinas Perhubungan (Dishub) Karangasem ini masuk babak final bersama lima orang nominator lainnya di bidang agama, sosial dan budaya. Putu Yasa dan empat nominator lainnya masuk final Pemuda Pelopor Nasional 2022 setelah sebelumnya lolos seleksi administrasi dan seleksi fact finding (Pengumpulan berbagai data dan informasi). Kepada NusaBali di Amlapura, Minggu (5/9) mengatakan mengikuti ajang Pemuda Pelopor Nasional di bidang agama, sosial dan budaya, karena selama ini intensif sebagai pegiat pelestarian lontar.
"Materi yang saya kirim bertema Budaya Ngerupak Werdi Guna, Tonggak Pelestarian Jati Diri Bali," katanya. Selain sebagai pelaku ngerupak lontar, Putu Yasa juga aktif memotivasi kaum muda agar tiada henti melestarikan lontar. Sebab selama ini, ngerupak lontar identik dilakukan generasi tua.
Pemuda kelahiran 19 November 1995 ini bertekad mengulangi sejarah yang tercipta tahun 2019 bagi Karangasem. Saat itu I Nengah Sueca, pemuda asal Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem dinobatkan sebagai Pemuda Pelopor Nasional Tahun 2019. Sebelum masuk final, Putu Yasa telah mengikuti beberapa tahapan seleksi, yakni 14-20 Juni kirim berkas, 21-23 Juni seleksi administrasi, 1-31 Juli fact finding, panitia pusat ke lokasi calon pemuda pelopor, 2-5 Agustus rapat pleno hasil fact finding, 11 Agustus penetapan calon, 3-6 Oktober pemanggilan calon, 22 Oktober pengumuman pemenang dan 28 Oktober penyerahan hadiah.
Pemilihan Pemuda Pelopor Nasional 2022 diselenggarakan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, HM Asrorun Ni’am Sholeh. Tujuannya untuk menggelorakan semangat kepeloporan di kalangan pemuda, menemukan pemuda yang memiliki potensi kepeloporan, memberikan penghargaan kepada pemuda yang telah melakukan inovasi dan seorang pemuda yang melalui hasil karyanya bermanfaat untuk masyarakat.
“Salah satu syaratnya mesti memiliki karya nyata yang berkualitas dilakukan secara konsisten dan telah dirasakan manfaatkan untuk masyarakat dan dapat pengakuan pemerintah,” jelas alumnus STKIP Hindu Amlapura 2020 ini. Di samping itu syarat lainnya, yakni umur 16-30 tahun, tepatnya di puncak Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022 umur maksimal 30 tahun, di samping itu bukan ASN, tidak pernah tercela, dan diusulkan melalui pemerintah.
Ada lima bidang lomba dalam ajang ini, yaitu bidang pendidikan, bidang agama sosial dan budaya, bidang pengelolaan sumber daya alam lingkungan dan pariwisata, bidang pangan dan bidang inovasi teknologi.
“Nanti yang dinilai di Jakarta aspek kepemimpinan dengan bobot 15, kreativitas dengan bobot 25, keuletan bobot 20 dan dampak positif bobotnya 40,” jelasnya. Putu Yasa pun meminta doa masyarakat Karangasem dan keluarga agar diberi kelancaran dan nantinya bias membawa nama baik Karangasem dan Bali umumnya di ajang nasional tersebut. “Mudah-mudahan bisa mengulang prestasi senior saya asal Karangasem di tahun 2019 lalu,” katanya. *k16
Komentar