UNWTO Nilai RI Berhasil Bangkitan Pariwisata
Berhasil ungguli negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam
JAKARTA, NuasBali
Organisasi pariwisata dunia (UNWTO) mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi dan mendorong kebangkitan pariwisata, sehingga memberikan dampak besar terhadap kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja dalam semangat pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Uno usai melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali, Minggu (25/9).
Acara ini berlangsung jelang pertemuan tingkat menteri pariwisata (Tourism Ministerial Meeting) negara anggota G20 pada Senin (26/9) yang akan menyempurnakan sekaligus mengesahkan G20 Bali Guidelines yang di dalamnya ada serangkaian tindakan spesifik yang direkomendasikan untuk memajukan tujuan implementasi lima lines of actions.
Kemudian seruan khusus untuk tindakan yang dapat dilaksanakan secara individual, secara sukarela baik oleh sekelompok negara atau organisasi internasional dengan kelompok negara.
"(UNWTO menilai) Kita berhasil menangani pandemi dan juga mendorong kebangkitan pariwisata. Di mana kita berharap (target kunjungan) 1,8 sampai 3,6 juta wisatawan mancanegara pada tahun ini," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangannya, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (26/9).
Saat ini jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia stabil di angka 10 ribu hingga 15 ribu wisatawan per hari. Dalam kunjungan ini, lama kunjungan (length of stay) serta kualitas belanja (average spending per arrival) wisatawan mancanegara juga sudah meningkat.
Tentunya hal ini menunjukkan target pariwisata Indonesia menuju pariwisata yang berkualitas berjalan dengan baik.
"Jadi kebangkitan bukan hanya melihat angka-angka tetapi juga kualitasnya. Yang kita sudah catat, sebelumnya (jumlah lama tinggal/length of stay) di bawah 3 hari namun sekarang sudah menuju 3 sampai 4 hari. Belanja yang biasa ditargetkan 1.000 dolar AS sekarang sudah mengarah naik 20 persen sampai 1.200 dolar AS," kata Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga mengungkapkan, Indonesia juga dinilai berhasil dalam meningkatkan daya saing pariwisata di level dunia. Berdasarkan laporan Travel Tourism and Development Index (TTDI) yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF) Indonesia naik 12 peringkat ke posisi 32 dunia. Indonesia berhasil mengungguli negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Ke depan, Indonesia dianggap bisa membawa kepemimpinan dari segi wisata berbasis kebugaran dan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan ini juga mendapatkan tempat yang khusus dalam kebangkitan ini.
"Tadi UNWTO juga menggarisbawahi untuk kemungkinan forum investasi besar pariwisata dunia juga akan dibawa ke Indonesia tahun depan, juga wellness tourism," kata Sandiaga.
Serta tidak ketinggalan adalah upaya maksimal Indonesia dalam mengembangkan desa wisata sebagai turunan dari pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Ini juga yang tadi disampaikan dalam pertemuan dengan Sekjen UNWTO. Keberhasilan Indonesia menjuarai desa wisata ini menginspirasi banyak negara untuk mengembangkan potensi-potensi rural tourism atau desa wisata di masing-masing destinasi," ujar Sandiaga.
Usai bertemu dengan Sekjen UNWTO, Menparekraf Sandiaga juga hadir di acara "WTD Networking and Investor Dinner". Dalam kesempatan ini Menparekraf Sandiaga Uno juga mengajak seluruh pihak untuk ikut memeriahkan Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day) pada 27 September yang perayaannya akan dipusatkan di Bali.
Perayaan ini menjadi sejarah besar bagi Indonesia karena untuk pertama kalinya Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Hari Pariwisata Dunia.
"Ini adalah saat yang sangat bersejarah untuk Indonesia. Kita mendapat kehormatan selain sebagai bagian dari G20, kita memimpin untuk memikirkan kembali kebangkitan pariwisata yang berbasis masyarakat untuk menciptakan pembangunan yang berkeadilan terutama dalam menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini," kata Sandiaga.*
Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Uno usai melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali, Minggu (25/9).
Acara ini berlangsung jelang pertemuan tingkat menteri pariwisata (Tourism Ministerial Meeting) negara anggota G20 pada Senin (26/9) yang akan menyempurnakan sekaligus mengesahkan G20 Bali Guidelines yang di dalamnya ada serangkaian tindakan spesifik yang direkomendasikan untuk memajukan tujuan implementasi lima lines of actions.
Kemudian seruan khusus untuk tindakan yang dapat dilaksanakan secara individual, secara sukarela baik oleh sekelompok negara atau organisasi internasional dengan kelompok negara.
"(UNWTO menilai) Kita berhasil menangani pandemi dan juga mendorong kebangkitan pariwisata. Di mana kita berharap (target kunjungan) 1,8 sampai 3,6 juta wisatawan mancanegara pada tahun ini," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangannya, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (26/9).
Saat ini jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia stabil di angka 10 ribu hingga 15 ribu wisatawan per hari. Dalam kunjungan ini, lama kunjungan (length of stay) serta kualitas belanja (average spending per arrival) wisatawan mancanegara juga sudah meningkat.
Tentunya hal ini menunjukkan target pariwisata Indonesia menuju pariwisata yang berkualitas berjalan dengan baik.
"Jadi kebangkitan bukan hanya melihat angka-angka tetapi juga kualitasnya. Yang kita sudah catat, sebelumnya (jumlah lama tinggal/length of stay) di bawah 3 hari namun sekarang sudah menuju 3 sampai 4 hari. Belanja yang biasa ditargetkan 1.000 dolar AS sekarang sudah mengarah naik 20 persen sampai 1.200 dolar AS," kata Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga mengungkapkan, Indonesia juga dinilai berhasil dalam meningkatkan daya saing pariwisata di level dunia. Berdasarkan laporan Travel Tourism and Development Index (TTDI) yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF) Indonesia naik 12 peringkat ke posisi 32 dunia. Indonesia berhasil mengungguli negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Ke depan, Indonesia dianggap bisa membawa kepemimpinan dari segi wisata berbasis kebugaran dan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan ini juga mendapatkan tempat yang khusus dalam kebangkitan ini.
"Tadi UNWTO juga menggarisbawahi untuk kemungkinan forum investasi besar pariwisata dunia juga akan dibawa ke Indonesia tahun depan, juga wellness tourism," kata Sandiaga.
Serta tidak ketinggalan adalah upaya maksimal Indonesia dalam mengembangkan desa wisata sebagai turunan dari pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Ini juga yang tadi disampaikan dalam pertemuan dengan Sekjen UNWTO. Keberhasilan Indonesia menjuarai desa wisata ini menginspirasi banyak negara untuk mengembangkan potensi-potensi rural tourism atau desa wisata di masing-masing destinasi," ujar Sandiaga.
Usai bertemu dengan Sekjen UNWTO, Menparekraf Sandiaga juga hadir di acara "WTD Networking and Investor Dinner". Dalam kesempatan ini Menparekraf Sandiaga Uno juga mengajak seluruh pihak untuk ikut memeriahkan Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day) pada 27 September yang perayaannya akan dipusatkan di Bali.
Perayaan ini menjadi sejarah besar bagi Indonesia karena untuk pertama kalinya Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Hari Pariwisata Dunia.
"Ini adalah saat yang sangat bersejarah untuk Indonesia. Kita mendapat kehormatan selain sebagai bagian dari G20, kita memimpin untuk memikirkan kembali kebangkitan pariwisata yang berbasis masyarakat untuk menciptakan pembangunan yang berkeadilan terutama dalam menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini," kata Sandiaga.*
1
Komentar