Harga Kedelai Impor Tembus Rp 12.600
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah pengusaha tahu dan tempe di Lingkungan Taman Sari, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, mengeluhkan harga kedelai impor yang melambung tinggi.
Saat ini harga bahan baku kedelai impor sudah menembus harga Rp 12.600/kg. Sebagian pengusaha pun terpaksa menaikkan harga jual tahu tempe.
Salah satu pengusaha tahu, Irfan Effendy menuturkan, harga kedelai impor mengalami kenaikan sejak awal September 2022. "Harganya (kedelai) naik Rp 12.600/kg, sebelumya Rp 10.000. Naik sejak awal September, kemungkinan terus naik bisa sampai Rp 13.000," ujarnya, Selasa (27/9) pagi.
Dia menduga kenaikan harga kedelai impor ini merupakan efek domino dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya, kenaikan harga kedelai impor hingga Rp 12.600 saat ini, merupakan kenaikan yang paling parah sejak menggeluti usaha pembuatan tahu selama delapan tahun terakhir. Dengan kenaikan harga kedelai impor ini, pengeluaran untuk bahan baku produksi pun membengkak. Namun, produksinya masih tetap menghabiskan kedelai sebanyak 1 kuintal per hari. "Otomatis dengan kenaikan harga kedelai, pengeluaran untuk bahan produksi otomatis jadi ikut naik," ujar Effendy.
Effendy pun terpaksa menaikkan harga jual tahu hasil produksinya, setelah sebelumnya sempat ia pertahankan. "Mau nggak mau ya dinaikin harganya. Kalau nggak begitu, kami merugi. Awalnya sebelum naik kami jual Rp 47.000 per ember dengan isi 240 potong, sekarang naik jadi Rp 50.000," ungkapnya.
Di sisi lain, pembeli juga ikut mengeluhkan kenaikan harga tahu. Namun, ia memastikan hal itu tidak berdampak pada minat pembeli. Menurutnya, tahu tetap menjadi salah satu bahan pangan (lauk) favorit. Permintaan tahu di pasaran tak surut. Pihaknya pun tak berupaya mengurangi ukuran tahu. "Kalau dikurangin jadi lebih kecil pembeli tentu akan protes," tukasnya. *mz
1
Komentar