Bale Sakanem Warga Bajera Terbakar
TABANAN, NusaBali
Bale sakanem milik I Wayan Andre Maulan, 28, di Banjar Bajera Utara, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, terbakar pada Selasa (27/9) malam. Kebakaran dipicu korsleting listrik.
Meskipun tak ada korban jiwa, kerugian materi mencapai Rp 70 juta. Informasi dihimpun, peristiwa terjadi Selasa malam sekitar pukul 20.15 Wita. Saat itu korban dan keluarga yang sedang istirahat di rumahnya sebelah utara mendengar ada suara kayu kretek-kretek. Mereka pun membuka jendela kamar, didapati bale sakanem ukuran 6 meter x 4 meter terbakar.
Korban Maulan pun langsung berteriak meminta tolong. Api baru bisa dipadamkan sekitar 1 jam dengan cara manual. Akibat kebakaran ini korban mengalami kerugian sekitar Rp 70 juta.
Kasi Humas Polres Tabanan Iptu Nyoman Subagia, mengatakan hasil dari olah TKP, kebakaran dipicu korsleting listrik. Ini karena rumah korban menggunakan kabel yang sudah tua. “Api juga makin besar karena di bale sakanem itu terdapat perlengkapan upakara seperti tedung (payung) dan lainnya,” ungkap Iptu Subagia, Rabu (28/9).
Menurutnya, api tidak sampai menimbulkan kebakaran di rumah lainnya. Api hanya melalap bangunan bale sakanem, yang tinggal puing. “Tidak ada korban jiwa, selanjutnya korban akan melaksanakan upacara untuk melakukan proses pembangunan kembali,” tandasnya. *des
Korban Maulan pun langsung berteriak meminta tolong. Api baru bisa dipadamkan sekitar 1 jam dengan cara manual. Akibat kebakaran ini korban mengalami kerugian sekitar Rp 70 juta.
Kasi Humas Polres Tabanan Iptu Nyoman Subagia, mengatakan hasil dari olah TKP, kebakaran dipicu korsleting listrik. Ini karena rumah korban menggunakan kabel yang sudah tua. “Api juga makin besar karena di bale sakanem itu terdapat perlengkapan upakara seperti tedung (payung) dan lainnya,” ungkap Iptu Subagia, Rabu (28/9).
Menurutnya, api tidak sampai menimbulkan kebakaran di rumah lainnya. Api hanya melalap bangunan bale sakanem, yang tinggal puing. “Tidak ada korban jiwa, selanjutnya korban akan melaksanakan upacara untuk melakukan proses pembangunan kembali,” tandasnya. *des
Komentar