Perangi Narkoba, BNN Gandeng Imigrasi Ngurah Rai
MANGUPURA, NusaBali
Seiring meningkatnya kunjungan wisatawan, kondisi ini juga dimanfaatkan sindikat narkotika jaringan internasional untuk menyasar Pulau Dewata.
Guna mengantisipasi hal itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali mengandeng Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Kelas I Khusus Ngurah Rai untuk meningkatkan pengawasan pada akses masuk.
Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra, mengatakan Bali merupakan daerah wisata yang sangat berpotensi masuk jaringan narkotika yang melibatkan jaringan internasional. Oleh karena itu, kerja sama stakeholder terkait termasuk dari pihak Imigrasi sangat dibutuhkan untuk membantu penanganan. Apalagi, kata dia, saat ini Bali menjadi market peredaran narkoba. “Hal ini tak lepas dari keberadaan orang asing yang ada di Indonesia. Bahkan banyak dari mereka yang menjadi pelaku tindak kriminal jaringan,” katanya saat bertandang ke kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Selasa (28/9).
Diakuinya, seiring meningkatnya kunjungan wisatawan saat ini, tentu membutuhkan pengawasan ekstra. Pihak Imigrasi yang dalam mengawasi keberadaan orang asing tentu tidak bisa bekerja sendirian. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama antar stakeholder terkait. Brigjen Sugianyar mengapresiasi apa yang telah dilakukan Imigrasi Ngurah Rai selama ini. Pasalnya dalam pengawasan orang asing, selalu melibatkan kearifan lokal, yakni dengan melibatkan banjar dan desa adat.
“Langkah ini sangat tepat dan manfaatnya sangat dirasakan, karena perangkat terbawah inilah nantinya yang dapat melakukan pengawasan, seperti apa mereka berkegiatan terutama mereka-mereka yang dicurigai sebagai jaringan,” ujar Brigjen Sugianyar.
Dia juga tidak memungkiri ke depan tugas akan semakin berat. Apalagi event KTT G20 sudah di depan mata, yang puncaknya pada November mendatang. Tentu ini menjadi tugas bersama bagaimana melakukan pengawasan terhadap peredaran narkoba. Untuk itu, saat ini di bandara Ngurah Rai, BNN juga mempunyai pos. Bahkan personel yang bertugas di sana akan kembali ditambah, sehingga bisa bersinergi dengan stakeholder terkait, baik itu pihak Imigrasi, Bea Cukai, Angkasa Pura I, maupun pihak terkait lainnya. Pengawasan masuknya narkoba ini harus dilakukan dari sisi supply.
“Pada dasarnya upaya pencegahan dari sisi supply ini penting dilakukan supaya barang narkotika itu tidak terlanjur beredar di masyarakat. Kalau sudah beredar di masyarakat, tentu risikonya sangat besar, karena narkotika bisa masuk ke desa-desa. Untuk itu peran dari stakeholder terkait sangat diperlukan,” harap Brigjen Sugianyar.
Sementara itu Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Sugito, menyampaikan sinergitas antara kantor Imigrasi dengan BNN telah berjalan dengan baik. Hal ini sebagai wujud satu kesatuan aparat penegak hukum sangat komit untuk bersama-sama menanggulangi narkotika di Bali. “Kami dari Imigrasi Ngurah Rai siap mendukung BNN, baik segala tindakan dan informasi yang dibutuhkan dalam memerangi narkoba,” tegasnya. *dar
Komentar