Produk Lokal Tumbuh Pesat hingga Bangun Daya Tarik Pariwisata Baru Kelas Dunia
4 Tahun Kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur Bali Wayan Koster-Cok Ace
Pencapaian 4 Tahun Kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati di Bidang Pangan, Sandang, dan Papan; Bidang Kesehatan dan Pendidikan; Bidang Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan; Bidang Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya; Bidang Pariwisata mendapatkan apresiasi luar biasa.
Apresiasi serupa juga diberikan atas Pencapaian Pembangunan Infrastruktur dan Sarana-Prasarana; Pencapaian dalam Menjaga Alam Bali Bersih; Pencapaian Bidang Perekonomian; Pencapaian Program Reforma Agraria; Tata Kelola Pemerintahan; Pencapaian Penanganan Pandemi COVID-19; Pariwisata dan Perekonomian Bali Pulih dan Bangkit Kembali; Pencapaian Indikator Makro; sampai capaian Prestasi Kinerja Pemerintah Provinsi Bali dan Penghargaan kepada Gubernur Bali Wayan Koster. Pidato 4 Tahun Kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Sukawati ini disampaikan pada Buda Paing Wayang, Rabu (28/9) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar.
Pencapaian Bidang Pangan, Sandang, dan Papan yang telah dilaksanakan secara konsisten dari hulu sampai hilir ditunjukan dengan berbagai upaya untuk memproduksi, mengembangkan, memasarkan, dan memanfaatkan produk lokal Bali. Beberapa pencapaian tersebut meliputi : pada bagian hulu, dikembangkan sistem pertanian organik untuk menghasilkan pangan yang sehat dan berkualitas. Pada bagian tengah, dilakukan dengan pendampingan, fasilitasi, dan edukasi.
"Pada bagian hilir, meningkatkan penggunaan produk pertanian, perikanan, dan industri lokal Bali, antara lain berupa penggunaan Busana Adat Bali, penggunaan Busana Berbahan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tradisional Lokal Bali, pengembangan produk Arak Bali dan produk berbahan Arak Bali, pemanfaatan produk Garam Tradisional Lokal Bali, dan produk lokal Bali lainnya. Memperluas akses pasar produk lokal Bali melalui Pameran IKM Bali Bangkit oleh Dekranasda Provinsi Bali bekerja sama dengan BPD Bali dan marketplace balimall.id, dan mengumpulkan pelaku usaha pariwisata dan telah berikrar untuk menggunakan produk lokal Bali," jelas Gubernur Bali jebolan ITB ini yang telah mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik.
Selanjutnya Pencapaian Bidang Pendidikan ditandai dengan percepatan peningkatan akses dan mutu pendidikan SMA/SMK/SLB, peningkatan kesejahteraan guru dan kepala sekolah, dan peningkatan tata kelola penyelenggaraan pendidikan.
"Sejumlah pencapaian penting juga dilakukan yakni telah dan sedang dibangun 17 SMA/SMK baru di Denpasar, Badung, Gianyar, Jembrana, Karangasem, dan Buleleng. Pembangunan ruang kelas baru SMA/SMK di seluruh Kota/Kabupaten se-Bali. Pengangkatan Guru baru dan tenaga kependidikan. Meningkatkan kemampuan manajerial Kepala Sekolah. Meningkatkan kesejahteraan Guru dan Kepala Sekolah. Meningkatkan tunjangan Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB, semula Rp 1.500.000 menjadi Rp 6.250.000, sejak Oktober 2019. Mengadakan satu unit laboratorium Keyboard Aksara Bali untuk SMA/SMK Negeri. Memfasilitasi beasiswa lulusan SMA/SMK untuk melanjutkan studi ke luar negeri," ujar mantan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yang membidangi pendidikan ini.
Sedangkan Pencapaian Bidang Kesehatan ditandai dengan percepatan peningkatan akses dan mutu layanan kesehatan kepada masyarakat, peningkatan jangkauan jaminan kesehatan, dan peningkatan tata kelola penyelenggaraan layanan kesehatan. Selain layanan kesehatan konvensional, juga telah dilakukan terobosan inovatif dan visioner berupa program layanan kesehatan tradisional Bali, dan pembangunan industri obat herbal berbasis kearifan lokal Bali.
"Berbagai pencapaian yang sangat penting juga telah dilaksanakan, yaitu berupa peningkatan pelayanan kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional Krama Bali Sejahtera (JKN-KBS), telah mencapai 93,30% Universal Health Coverage (UHC). Telah beroperasinya Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) sebagai pusat pengembangan obat herbal. Penyediaan Layanan Kesehatan Tradisional Bali di sejumlah Rumah Sakit dan Puskesmas dan Penyediaan Layanan Kanker Terpadu di Rumah Sakit Bali Mandara, serta Penyediaan Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Krama Bali Sejahtera (SIK-KBS)," ujar Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Selanjutnya Pencapaian Bidang Adat benar-benar telah diwujudkan dengan pencapaian pembangunan yang semakin mantap dan kokoh, ditandai dengan komitmen nyata, berupa penguatan kedudukan, fungsi, dan kewenangan Desa Adat; mengalokasikan anggaran untuk Desa Adat; membangun perekonomian Desa Adat; dan membangun Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu berbasis Desa Adat (SIPANDU BERADAT).
"Pencapaian Bidang Adat, juga dilakukan dengan mengalokasikan dana sebesar Rp 300 Juta untuk masing-masing Desa Adat, total mencapai Rp 447,9 Milyar, untuk 1.493 Desa Adat, sejak tahun 2020. Membangun tata kelola Desa Adat dengan Aplikasi SIKUAT. Mengembangkan perekonomian Desa Adat dengan Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA). Melaksanakan Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu berbasis Desa Adat (SIPANDU BERADAT). Hingga telah tuntasnya pembangunan Kantor Majelis Desa Adat Provinsi dan 9 Kantor Majelis Desa Adat Kota/Kabupaten se-Bali serta memfasilitasi tenaga administrasi, sarana prasarana, dan kendaraan operasional Kantor Majelis Desa Adat Provinsi/Kota/Kabupaten se-Bali," sebut Gubernur Koster yang telah mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali.
Pencapaian Bidang Seni-Budaya juga telah menunjukkan hasil yang nyata guna memperkuat dan memajukan kebudayaan Bali untuk memperkokoh jati diri dan karakter Nak Bali, Bali Kui dengan nilai-nilai religius, kultural, dan ideologis.
"Secara rinci pembangunan Bidang Tradisi, Seni Budaya, dan Kearifan Lokal yang sangat penting dan fundamental ini juga telah dilaksanakan, antara lain memperluas penggunaan aksara Bali pada perkantoran, hotel, dan fasilitas umum. Menyelenggarakan Bulan Bahasa Bali setiap bulan Pebruari sejak tahun 2019. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali yang diisi dengan Jantra Tradisi Bali dan Perayaan Budaya Dunia. Menyelenggarakan Festival Seni Bali Jani setiap bulan Oktober, sejak tahun 2019. Menyelenggarakan Bulan Bung Karno setiap bulan Juni, sejak tahun 2019, dan Menyelenggarakan Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi, dengan perayaan Rahina Tumpek secara Niskala-Sakala, sejak tahun 2022," jelas Gubernur Koster yang telah mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.
Pencapaian Bidang Pariwisata diselenggarakan dengan menetapkan haluan pariwisata Bali berbasis budaya, berkualitas, dan bermartabat, ditandai dengan penataan pariwisata Bali secara fundamental dan komprehensif penyelenggaraan kepariwisataan Bali. Membangun Platform kebijakan kepariwisataan Bali yang menjaga adat, tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal Bali. Membangun daya tarik pariwisata baru berkelas dunia. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Kemudian Meningkatkan tata kelola kepariwisataan agar berdaya saing. Membangun kepariwisataan yang berpihak pada sumber daya lokal Bali, mengangkat harkat dan martabat petani, nelayan, dan perajin lokal Bali, serta membangun kepariwisataan yang berdampak langsung pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan Krama Bali secara berkelanjutan," ujar Gubernur Koster yang telah mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali ini. *nat
1
Komentar