Bazar Pangan Murah Digelar hingga Desember di Denpasar dan Buleleng
DENPASAR, NusaBali.com – Bertepatan dengan car free day di kawasan Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (2/10/2022), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menggelar Bazar Pangan Murah yang juga dimaksudkan untuk Operasi Pasar menjaga stabilisasi harga.
Kegiatan yang berlangsug dari pukul 06.30-11.00 Wita ini diharapkan dapat membantu masyarakat menyikapi berbagai kenaikan bahan pangan dan tingginya angka inflasi di Bali.
Pada Bazar Pangan Murah ini tersedia 7 bahan pokok, termasuk bawang putih dan juga minyak goreng. Distanpangan mengajak kelompok petani Denpasar dan Tabanan untuk ikut menjajakan hasil buminya. Ada pula kelompok tani dari Toko Tani Indonesia (TTI) dan Bulog.
“Kegiatan sudah dilakukan beberapakali, sehigga petani atau produsen yang kami ajak itu berbeda-beda,” ujar Fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian (APHP) Madya Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Bali, Madya Made Adi Wahyuni.
Made Adi Wahyuni menjelaskan kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menekan laju inflasi terhadap harga pangan yang strategis terutama cabai, bawang merah, telur dan daging ayam.
Dirinya menjelaskan kegiatan ini juga bertujuan untuk menjaga stabilisasi harga dan stabilisasi pasokan sehingga masyarakat bisa menikmati harga pangan sesuai dengan kebutuhannya.
“Stabilisasi harga pangan dan pasokan pangan merupakan salah satu kegiatan kita untuk melindungi produsen petani agar mendapatkan harga yang sesuai dan diharapkan. Lalu masyarakat sebagai konsumen memperoleh harga yang baik, layak dan bisa diterima di bawah harga pasaran,” ujarnya.
Soal harga jual dari bahan pokoknya disebutkan di bawah harga pasar. Seperti halnya harga salak guna pasir yang biasa dijual di pasar sekitar Rp 30.000/kilogram kini dijual Rp 15.000/kilogram. Jika buah manggis yang biasa dijual di pasar Rp 30.000/kilogram kini dijual Rp 20.000.
“Harga telur di pasar Rp 20.000 per 10 butir kalau di toko modern itu masih mencapai Rp 22.000 per 10 butir. Namun kami hanya jual Rp Rp 18.000-Rp 17.500 per 10 butir. Jadi perbedaan harga di pasar itu bisa sampai Rp 3.000-Rp 10.000,” lanjutnya.
Harga bahan pokok lainnya seperti cabai saat ini menurut Made Adi Wahyuni masih terbilang tinggi. Harga cabai yang mahal kata Made Adi Wahyuni terjadi karena musim hujan dan cuaca yang ekstrim. Hal ini mengakibatkan tanaman cabai rentan terkena penyakit sehingga ada beberapa kelompok tani yang tidak membawa cabai.
“Harga yang masih paling tinggi adalah cabai. Walaupun dia namanya cabai pedas namun diharapkan harganya berkurang dengan adanya pasar murah kali ini. Namun selama mengadakan Bazar Pangan Murah harga cabai sudah mulai turun yang awalnya Rp 50.000/kilogram di pasaran sekarang sudah mencapai Rp 35.000-Rp 45.000,” ujarnya.
Selaras dengan hal tersebut, salah satu konsumen Dewi Mundi sangat terbantu dengan adanya Bazar Pangan Murah Kali ini. Ditemui seusai berbelanja, Dewi Mundi menuturkan jika dirinya tidak perlu susah-susah melakukan penawaran harga lagi.
“Tadi beli buah dengan harga murah jadi tidak perlu nawar lagi. Biasanya beli di pasar sampai Rp 30.000/kilogram di sini saya beli hanya Rp 20.000/kilogram,” ujar Dewi Mundi.
Wanita asal Denpasar ini mengaku awalnya datang ke Lapangan Renon hanya ingin mengikuti car free day saja namun ketika ia mendengar ada Bazar Pangan Murah dirinya pun tertarik untuk datang dan berbelanja.
“Ini kali pertama saya berbelanja di Bazar Pangan Murah dan sepertinya akan berbelanja lagi lain waktu karena memang harganya murah-murah,” pungkasnya.
Pelaksanaan Bazar Pangan Murah di Bali diselenggarakan di 7 titik lokasi hingga bulan Desember, setiap hari Senin, Selasa, Sabtu dan Minggu.
Yakni di Kota Denpasar yang tersebar di Lapangan Renon Barat atau Timur, kedua di Pasar depan Museum Puputan Bali, Pasar Kreneng, Lapangan Korem 163/Wirasatya dan daerah Denpasar Utara.
Sedangkan di Buleleng, berlokasi di Eks Pelabuhan Buleleng dan di Pusat Kota Buleleng. *ris
Komentar