Puluhan Kantong Darah Terkumpul Saat Donor Darah HUT ke-28 NusaBali
DENPASAR, NusaBali
Menuju bertambahnya usia Harian Umum NusaBali ke-28, sejumlah rangkaian kegiatan telah dilakukan.
Setelah persembahyangan bersama serta penyerahan bantuan kepada warga yang membutuhkan di daerah Karangasem dan Buleleng, pada Minggu (2/10) juga diadakan aksi sosial donor darah bekerjasama dengan Unit Donor Darah (UDD) PMI Provinsi Bali di Kantor Harian Umum NusaBali, Jalan Hayam Wuruk Nomor 110, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur.
Kegiatan donor darah dengan tema ‘Berbagi Darah Berbagi Kehidupan’ yang dilaksanakan mulai pukul 08.30 Wita tersebut disambut antusias oleh karyawan NusaBali. Selain dari karyawan, manajemen, dan pimpinan perusahaan, dalam donor darah tersebut NusaBali juga mengundang perwakilan dari asosiasi jurnalis seperti PWI Bali, AJI Denpasar, PENA NTT dan IJTI Bali. Tak hanya yang diundang yang datang, masyarakat umum juga terlihat datang langsung ke kantor NusaBali untuk berpartisipasi. Termasuk anggota DPR RI Dapil Bali, I Nyoman Parta juga turut serta hadir bersama anak dan relawan Teman Parta untuk menyumbangkan darahnya.
Ketua Panitia HUT ke-28 NusaBali, Ari Siswanto mengungkapkan kegiatan donor darah merupakan bentuk tali kasih kepada masyarakat yang membutuhkan.
Melalui donor darah, NusaBali juga turut membantu menjaga ketersediaan stok darah di UDD PMI Provinsi Bali. Dari informasi yang dihimpun, setidaknya UDD PMI Provinsi Bali harus menyediakan sebanyak 120 kantong darah untuk melayani permintaan darah dari RSUP Prof Ngoerah (Sanglah) dan RS swasta di Denpasar. "Sesuai tema yang kita angkat yakni Berbagi Darah Berbagi Kehidupan, aksi sosial donor darah ini adalah cara kita berbagi kepada orang yang membutuhkan, tanpa memandang siapa yang akan mendapatkan darah yang kita sumbangkan nanti," ungkapnya usai pelaksanaan kegiatan donor darah.
Menurut Ari Siswanto, kegiatan donor darah sebetulnya rutin digelar NusaBali saat memperingati HUT. Donor darah sempat dilaksanakan pada tahun 2018 dan 2019. Namun dua tahun terakhir saat pandemi Covid-19, kegiatan donor darah ditiadakan. Kegiatan HUT kala itu pun digelar sederhana dengan protokol kesehatan yang ketat. "Tahun ini donor darah diselenggarakan kembali dengan pertimbangan situasi Covid-19 sudah lebih terkendali. Dengan kegiatan donor darah ini, selain kita membantu sesama, manfaat dari sisi kesehatan juga dirasakan oleh si pendonor," kata Ari.
Sementara itu, Anggota DPR RI I Nyoman Parta juga terlihat datang. Sayangnya, politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini tak bisa berdonor lantaran belum lama ini sudah berdonor. Untuk bisa berdonor kembali, diperlukan jarak waktu selama dua bulan. Akan tetapi, kemarin terlihat anaknya ikut berdonor. Parta pun mengapresiasi kegiatan donor darah yang diselenggarakan NusaBali. Menurutnya, donor darah merupakan bentuk yadnya yang paling tulus.
"Donor darah adalah yadnya yang paling tulus kepada sesama (Manusa Yadnya). Saya sendiri sudah donor 37 kali. Donor darah tidak memerlukan terimakasih sekalipun. Karena kita tidak akan kenal siapa yang akan menerima darah kita baik itu beda agama, ras, suku. Juga, darah tidak bisa digantikan. Orang kaya sekalipun juga butuh darah," ungkapnya.
Mantan Ketua Komisi IV DPRD Bali ini menambahkan, dari sisi kesehatan dirinya mengaku sudah menerima banyak manfaat dari donor darah ini. Dengan rajin donor darah, kata dia, minimal mengetahui kondisi tensi, HB, gula darah, bahkan skrining penyakit seperti hepatitis hingga HIV/AIDS.
Tak lupa Parta pun meminta NusaBali agar juga membuat database pendonor yang sudah berpartisipasi kemarin. Sehingga database itu sewaktu-waktu bisa membantu memenuhi ketersediaan darah saat benar-benar dibutuhkan.
"Jadi dengan database itu, kita tahu golongan darah si pendonor. Sehingga apabila dalam keadaan mendesak perlu pendonor dengan golongan darah tertentu, datanya ada dan bisa dimintai kesediannya berdonor," pungkasnya. Dari hasil kegiatan donor darah NusaBali yang bekerjasama dengan Unit Donor Darah (UDD) PMI Provinsi Bali, ada sebanyak 50 pendaftar. Namun ada 26 pendaftar yang gagal karena masalah seperti tensi tinggi atau terlalu rendah. Sehingga sampai batas terakhir pengambilan darah, sebanyak 24 kantong darah yang berhasil dikumpulkan. Rinciannya, 9 kantong golongan Darah O, 6 kantong golongan Darah A, 8 kantong golongan Darah B, dan 1 kantong golongan Darah AB. *ind
1
Komentar