Kadisnaker Provinsi Bali Meninggal Usai Main Tenis
Dikenal sebagai pembina Pramuka, Ketut Wija merupakan salah satu birokrat paling andal di Pemprov Bali
Ketut Wija Kemarin Masih Sempat Ikut Sidang Paripurna
DENPASAR, NusaBali
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) dan ESDM Provinsi Bali, I Ketut Wija, 57, meninggal mendadak, Kamis (27/4) sore 17.30 Wita. Mantan Asisten II Setda Provinsi Bali ini diduga meninggal akibat serangan jantung, setelah tumbang saat main tenis bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lapangan Tenis Tenis Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Niti Mandala Denpasar.
Informasi yang dihimpun NusaBali, sebelum tewas mendadak, Ketut Wija kemarin masih sempat mengikuti Sidang Paripurna Istimewa dengan agenda Laporan Pansus LKPJ dan Pansus LPD DPRD Bali, yang dihadiri Gubernur Made Mangku Pastika. Usai sidang paripurna, Ketut Wija sempat balik ke kantornya, lalu sorenya main tenis di Lapangan Dinas Pendidikan.
Nah, saat main tenis itulah, birokrat berusia 57 tahun asal Banjar Mumbul, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini mengeluhkan sakit, lalu tumbang, hingga tidak sadarkan diri. Ketut Wija yang pingsan pun dilarikan ke RS Sanglah, Denpasar untuk menjalani perawatan. Namun sayang, nyawanya tidak terselamatkan. Birokrat yang dikenal sebagai pembina Pramuka ini dinyatakan meninggal dalam perjalanan menuju RS Sanglah.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Wayan Serinah, mengatakan dari informasi yang dia dapatkan, Ketut Wija awalnya bermain tenis bersama rekan-rekannya serangkaian Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Setelah bermain dua set, Ketut Wija tumbang, lalu meninggal dalam perjalanan ke RS Sanglah.
"Informasi yang saya terima, beliau main tenis dua set. Namun setelah itu, beliau beristirahat untuk minum. Saat hendak ke kantin untuk mengambil minum, tiba-tiba beliau roboh. Beliau langsung dibawa menuju RS Sanglah," ujar Wayan Serinah saat dikonfirmasi NusaBali, tadi malam.
Jenazah almarhum sempat dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian, tadi malam sekitar pukul 20.00 Wita, jenazah Ketut Wija dipulangkan ke rumah duka di Banjar Munbul, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan menggunakan ambulans.
"Ya, tadi beliau sempat masuk ke IGD RS Sanglah. Namun, beliau sudah meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit (DOA)," jelas Kasubbag Humas RS Sanglah, dr Kadek Nariyantha, saat dikonfirmasi NusaBali, tadi malam.
Sementara itu, Sekda Provinsi Bali Tjokorda Ngurah Pemayun mengaku dirinya mendapat telepon dari staf Pemprov Bali kalau ketut Wija tumbang saat main tenis. Lalu, almarhum meninggal ketiga dibawa ke RS Sanglah.
“Almarhum sempat tak sadarkan diri di lapangan tenis, kemudian dilarikan ke RS Sanglah. Sempat ditangani tim medis, namun dokter memastikan beliau meninggal dunia,” ujar Tjok Pemayun yang tadi malam ikut mengantar jenazah almarhum Ketut Wija ke rumah duka.
Saat dihubungi NusaBali per telepon tadi malam, Tjok Pemayun masih melayat ke rumah duka di Banjar Mumbul, Kelurahan Benoa bersama sejumlah pejabat OPD Pemprov Bali lainnya. Hingga tadi malam, belum diketahui kapan jenazah almarhum akan diabenkan.
Menurut Tjok Pemayun, Ketut Wija merupakan salah satu birokrat paling andal di Pemp-rov Bali. Almarhum juga salah satu Kepala OPD andalan Gubernur Pastika kalau paparan dalam setiap forum OPD. “Orangnya cerdas. Sosok yang pinter dan punya pergaulan luas. Almarhum andalan kita di Pemprov Bali,” tegas Tjok Pemayun.
Ketut Wija sendiri mengawali kariernya sebagai pejabat Eselon II dengan jabatan sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Kadisdikpora) Provinsi Bali tahun 2009. Namun, dia 4 bulan menjabat sebagai Kadisdikpora Provinsi Bali, sebelum dimutasi menjadi Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Bali. Posisinya sebagai Kadisdikpora Provinsi Bali saat itu digantikan I Wayan Suastha.
Dalam Surat Keputusan Mutasi OPD Pemprov Bali Nomor: 2085/04-G/HK/2016 tanggal 20 Desember 2016, Ketut Wija dialihkan menempati pos barunya sebagai Kadis Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, menggantikan I Gusti Agung Sudarsana yang dialihkan menjadi Kadis Perhubungan. Sedangkan posisi Ketut Wija sebagai Asisten II ditempati Dewa Putu Sunartha. Jauh sebelumnya, Ketut Wija yang notabene Ketua Kwarda Pramuka Bali sempat masuk bursa kandidat Sekda Provinsi Bali, bersaing dengan Tjok Pemayun.
Ketut Wija akan memasuki masa pensiun tahun 2018 mendatang. Namun, belum purna tugas, suami dari Titik Wahyani ini keburu meninggal dunia. Dengan berpulangnya Ketut Wija, kian bertambah jumlah kursi Eselon II Pemprov Bali yang lowong karena pejabatnya meninggal dunia.
Sebelumnya, salah satu kursi Eselon II juga lowong setelah Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Dewa Made Buana Duwuran, meninggal dunia pada 31 Januari 2017 lalu. Sedangkan 3 jabatan Eselon II Pemprov Bali lainnya juga masih kosong karena memang belum terisi sejak perubahan nomenklatur SKPD menjadi OPD per 31 Desember 2016.
Tiga kursi Eselon II yang masih dibiarkan kosong tanpa pejabat definitif tersebut saat ini masih diisi Pelaksana Tugas (Plt). Masing-masing, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, Kepala Badan Administrasi Pembangunan Provinsi Bali, dan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali.
Posisi Plt Kadis Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali saat ini dipercayakan kepada TIA Kusuma Wardhani, yang notabene masih menjabat Kadisdikpora Provinsi Bali. Sedangkan Plt Kepala Badan Administrasi Pembangunan dipegang I Nengah Laba, yang masih menjabat sebagai Kepala Biro Ekbang Setda Provinsi Bali. Sebaliknya, Plt Kadis Perkebunan dipegang Ida Bagus Wisnuardana, yang kini masih menjabat Kadis Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali. * nat,in
1
Komentar