Bali Kaya Judo Potensial
Anny Pandini Jadi Wasit di Kejurprov
JAKARTA, NusaBali
Pejudo nasional Ni Kadek Anny Pandini menyatakan, Bali kaya dan memiliki banyak generasi muda potensial di cabang olahraga judo.
Hal tersebut dilihat Kadek Anny, setelah njadi wasit Kejurprov Judo Piala KONI Bali, di GOR Lila Bhuana, Denpasar, 29 September-2 Oktober 2022.
"Saat menjadi wasit, saya melihat banyak generasi muda yang bagus-bagus," ujar Anny Pandini, Senin (3/10). Bahkan, ada salah satu peserta membuatnya terkesan. Yaitu di kelas kadet C Kelompok Umur (KU) 8-9 tahun. Menurutnya, ada satu atlet difable yang mengikuti kejuaraan itu. Dia memiliki potensi dan semangat tinggi.
“Tekniknya bagus semua, pokoknya keren penampilannya. Namanya Kadek Ananta Satya Wiraguna dari Pencab Denpasar," kata Kadek Anny, yang juga peraih emas SEA Games 2019 Filipina kelas -57 kg.
Kadek Ananta mendapat medali perak usai kalah di final. Menurut Anny, dia kalah di newaza (main bawah). Pengurus PBJSI Bali pun spontan membuat penghargaan di luar keputusan pertandingan, yakni penghargaan kategori terfavorit.
"Sebab, semangat bertandingnya patut di apresiasi," tegas Anny. Anny sendiri menjadi salah satu wasit di Kejurprov atas permintaan PJSI Bali. Selain itu, Anny masuk Pelatnas sehingga punya waktu jadi wasit. Baginya bukan kali ini menjadi wasit. Karena sebelumnya juga pernah pula sebagai wasit di Kejurda Bali.
"Pertama kali saya sebagai wasit tahun 2012. Pas TC PON 2012, ada Kejurda," kata Anny Pandini. Anny bisa menjadi wasit, karena telah mengikuti ujian wasit C di tahun 2012. Ketika ada tawaran dari PBJSI Bali untuk menjadi wasit di Kejurprov, Anny pun bersedia. Lantaran kelak, jika tidak menjadi pejudo lagi, dia bisa menjadi wasit.
"Saya juga pernah mengikuti pelatihan sebagai pelatih. Semua saya lakukan untuk mencari pengalaman. Jadi, setelah tidak menjadi atlet lagi bisa sebagai pelatih atau wasit," kata Kadek Anny Pandini. *k22
"Saat menjadi wasit, saya melihat banyak generasi muda yang bagus-bagus," ujar Anny Pandini, Senin (3/10). Bahkan, ada salah satu peserta membuatnya terkesan. Yaitu di kelas kadet C Kelompok Umur (KU) 8-9 tahun. Menurutnya, ada satu atlet difable yang mengikuti kejuaraan itu. Dia memiliki potensi dan semangat tinggi.
“Tekniknya bagus semua, pokoknya keren penampilannya. Namanya Kadek Ananta Satya Wiraguna dari Pencab Denpasar," kata Kadek Anny, yang juga peraih emas SEA Games 2019 Filipina kelas -57 kg.
Kadek Ananta mendapat medali perak usai kalah di final. Menurut Anny, dia kalah di newaza (main bawah). Pengurus PBJSI Bali pun spontan membuat penghargaan di luar keputusan pertandingan, yakni penghargaan kategori terfavorit.
"Sebab, semangat bertandingnya patut di apresiasi," tegas Anny. Anny sendiri menjadi salah satu wasit di Kejurprov atas permintaan PJSI Bali. Selain itu, Anny masuk Pelatnas sehingga punya waktu jadi wasit. Baginya bukan kali ini menjadi wasit. Karena sebelumnya juga pernah pula sebagai wasit di Kejurda Bali.
"Pertama kali saya sebagai wasit tahun 2012. Pas TC PON 2012, ada Kejurda," kata Anny Pandini. Anny bisa menjadi wasit, karena telah mengikuti ujian wasit C di tahun 2012. Ketika ada tawaran dari PBJSI Bali untuk menjadi wasit di Kejurprov, Anny pun bersedia. Lantaran kelak, jika tidak menjadi pejudo lagi, dia bisa menjadi wasit.
"Saya juga pernah mengikuti pelatihan sebagai pelatih. Semua saya lakukan untuk mencari pengalaman. Jadi, setelah tidak menjadi atlet lagi bisa sebagai pelatih atau wasit," kata Kadek Anny Pandini. *k22
Komentar