Bali Masih Jadi Tujuan Wisata Favorit, 'Banyak Hal yang Harus Dibenahi'
DENPASAR,NusaBali
Bali masih menjadi tujuan wisata favorit di Eropa. Namun demikian, masih banyak hal yang mesti dibenahi.
Antara lain regulasi terkait kedatangan wisman, yang bertalian dengan Covid-19, visa on arrival (VOA) sampai dengan tiket pesawat yang harganya masih tinggi.
Ketua DPD Asita Bali Putu Winastra mengatakan, Minggu (2/10). “Untuk perbandingan, di Eropa orang tidak lagi bicara soal Covid-19 dan juga tentang vaksinasi,” kata Winastra.
Hal itu disampaikan, Winastra menyusul keikutsertaan pihaknya mengikuti International & French Travel Market (IFTM) Top Resa 2022 yakni pameran pariwisata dan perdagangan segala segmen di Paris, beberapa waktu lalu.
“Ketika kita datang ke Eropa tidak ada lagi yang menanyakan apakah anda sudah divaksin atau belum,” ungkap dia.
Winastra pergi ke Eropa, mengikuti IFTM Top Resa 2022, yang difasilitasi Kemenparkeraf. Pihaknya hadir dalam kapasitas sebagai salah seorang pelaku industri pariwisata yakni owner KBA Tour.
Kondisi di Eropa terkait pandemi Covid-19 tersebut, kata Winastra diharapkan bisa meniadi komparasi di Indonesia khususnya Bali, khususnya terkait regulasi yang efisien dan efektif sehingga merangsang menggenjot kunjungan wisman Eropa ke Bali.
“Menurut saya itu PR yang harus dibenahi,” ucapnya. Setidaknya ada 4 hal yang regulasinya perlu diatensi . Pertama tentang VOA, tentang vaksinasi, imigrasi serta bea dan cukai. Sehingga misalnya tidak sampai terjadi antrean yang memakan waktu lama.
Contoh soal VOA, kata Winastra cukup selesai dan dibayar ke negara asal, sehingga ketika tiba di Bali cukup dengan scan barcode sudah langsung bisa masuk. “Tidak lagi harus mengantre lama,” terangnya.
Selain itu harga tiket yang masih tinggi, menjadi penghambat kedatangan wisman Eropa ke Bali. Harga tiket dari Eropa ke Bali sekarang ini antara 1.500 dollar AS sampai 2.500 dollar AS. Sedang sebelumnya antara 800 dollar sampai 900 dollar. Harga tiket yang melambung diakui menjadi ganjalan kedatangan wisman Eropa ke Bali.
“Bayangkan harganya bisa sampai Rp 20 juta, lumayan mahal,” ucap Winastra. Dengan penyesuaian regulasi tersebut dan penurunan harga tiket, dia optimistis wisman Eropa akan semakin bertambah ramai ke Bali. “Karena Bali masih meniadi tujuan favorit,” ujarnya. *K17
Ketua DPD Asita Bali Putu Winastra mengatakan, Minggu (2/10). “Untuk perbandingan, di Eropa orang tidak lagi bicara soal Covid-19 dan juga tentang vaksinasi,” kata Winastra.
Hal itu disampaikan, Winastra menyusul keikutsertaan pihaknya mengikuti International & French Travel Market (IFTM) Top Resa 2022 yakni pameran pariwisata dan perdagangan segala segmen di Paris, beberapa waktu lalu.
“Ketika kita datang ke Eropa tidak ada lagi yang menanyakan apakah anda sudah divaksin atau belum,” ungkap dia.
Winastra pergi ke Eropa, mengikuti IFTM Top Resa 2022, yang difasilitasi Kemenparkeraf. Pihaknya hadir dalam kapasitas sebagai salah seorang pelaku industri pariwisata yakni owner KBA Tour.
Kondisi di Eropa terkait pandemi Covid-19 tersebut, kata Winastra diharapkan bisa meniadi komparasi di Indonesia khususnya Bali, khususnya terkait regulasi yang efisien dan efektif sehingga merangsang menggenjot kunjungan wisman Eropa ke Bali.
“Menurut saya itu PR yang harus dibenahi,” ucapnya. Setidaknya ada 4 hal yang regulasinya perlu diatensi . Pertama tentang VOA, tentang vaksinasi, imigrasi serta bea dan cukai. Sehingga misalnya tidak sampai terjadi antrean yang memakan waktu lama.
Contoh soal VOA, kata Winastra cukup selesai dan dibayar ke negara asal, sehingga ketika tiba di Bali cukup dengan scan barcode sudah langsung bisa masuk. “Tidak lagi harus mengantre lama,” terangnya.
Selain itu harga tiket yang masih tinggi, menjadi penghambat kedatangan wisman Eropa ke Bali. Harga tiket dari Eropa ke Bali sekarang ini antara 1.500 dollar AS sampai 2.500 dollar AS. Sedang sebelumnya antara 800 dollar sampai 900 dollar. Harga tiket yang melambung diakui menjadi ganjalan kedatangan wisman Eropa ke Bali.
“Bayangkan harganya bisa sampai Rp 20 juta, lumayan mahal,” ucap Winastra. Dengan penyesuaian regulasi tersebut dan penurunan harga tiket, dia optimistis wisman Eropa akan semakin bertambah ramai ke Bali. “Karena Bali masih meniadi tujuan favorit,” ujarnya. *K17
Komentar