Megawati Instruksikan Kader Bantu Korban Tragedi Kanjuruhan
Sampaikan Belasungkawa ke Keluarga Korban
JAKARTA, NusaBali
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan luka-luka mendapat perhatian dari Ketum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Menurut Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDIP Eriko Sutarduga, Megawati menyampaikan rasa duka mendalam dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan. Sedangkan yang terluka segera pulih kembali. Megawati instruksikan para kader membantu para korban.
"Pagi kemarin, saya dihubungi Ketum (Megawati). Beliau memerintahkan untuk koordinasi dengan Ketua Fraksi FPDIP dan kader partai yang mewakili daerah pemilihan Malang Raya, untuk membantu para korban serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan," ujar Eriko di Ruang Fraksi PDIP DPR RI, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senin (3/10).
Kemudian DPC PDIP se-Malang Raya diminta melakukan beberapa langkah terkait tragedi Kanjuruhan. Pertama, DPC PDI Perjuangan hingga anak ranting se-Malang Raya agar melakukan takziah dan mengikuti tahlil di rumah-rumah keluarga korban sampai dengan tujuh hari.
Instruksi kedua, kepada anggota Fraksi dan struktur partai agar bergotong-royong memberikan santunan kepada keluarga korban. Ketiga, memberikan suporting kepada keluarga korban dengan membantu melakukan support secara moral, spiritual dan juga material serta jaringan secara terus-menerus agar keluarga korban mendapatkan ketenangan.
"Empat, apabila di antara keluarga korban adalah pekerja informal dan formal yang bekerja di lingkungan swasta, maka diinstruksikan kepada Fraksi PDI Perjuangan berkomunikasi dengan BPJS ketenagakerjaan, agar santunan dari BPJS ketenagakerjaan bisa segera dikirimkan kepada keluarga korban," jelas Eriko.
Instruksi kelima, kepada Fraksi PDIP Kabupaten Malang mendukung upaya Bupati Malang untuk memberikan perawatan bagi korban kerusuhan tanpa dipungut biaya. Ketujuh, kepada Fraksi PDI Perjuangan Jawa Timur memberikan dukungan agar Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur dapat memfasilitasi dengan cepat dan tanggap semua korban yang telah dirawat dan meninggal.
"Delapan, instruksi ini segera ditindaklanjuti dan dilaksanakan oleh seluruh kader-kader PDI Perjuangan di wilayah Malang Raya. Instruksi ini ditandatangani oleh Pak Ketua, oleh saudara Kusnadi atas perintah daripada Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri)," ucap pria yang duduk di Komisi XI DPR RI ini.
Sementara Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Johan Budi SP menyatakan, kejadian di Stadion Kanjuruhan merupakan lembaran hitam dalam olah raga sepak bola Indonesia. Johan Budi mengapresiasi langkah pemerintah membentuk tim khusus, untuk mengusut tuntas insiden tersebut. Namun, Johan meminta agar hasil penyelidikan tidak hanya sebatas evaluasi.
Melainkan tindak lanjut nyata terhadap pihak-pihak yang terbukti bertanggung jawab dalam insiden itu. "Siapa yang perlu dievaluasi? Pertama adalah proses penyelenggaraan. Jadi, proses penyelenggaraan perlu dilakukan evaluasi secara mendalam, mana yang perlu diluruskan dan mana yang perlu diperbaiki. Kedua, adalah proses pengamanan," papar Johan Budi.
Ketiga, kepada semua pihak, termasuk PSSI untuk terus-menerus memberikan edukasi kepada para suporter dari masing - masing klub untuk disadarkan bahwa olahraga merupakan bentuk sportivitas. Untuk itu, tidak boleh ada lagi kebencian yang ditanamkan.
“Dari tiga point tadi, menurut saya harus menghasilkan. Sekali lagi, jangan hanya evaluasi-evaluasi saja. Dari tiga yang saya sampaikan tadi perlu ada hasil, mana yang salah. Dalam konteks kemarin, kalau perlu ada kesalahan itu bisa dipidanakan maka di pidanakan,” terang mantan Jubir KPK ini.
Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto mengatakan, Fraksi PDIP memberikan atensi penuh terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan. "Konsep fraksi adalah untuk memperbaiki, tidak menyalahkan atau menyudutkan pihak-pihak tertentu," imbuh Utut. Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Putra Nababan sependapat dengan Utut.
"Sesuai yang disampaikan Ketua Fraksi, kami bukan mencari kesalahan, tapi mencari solusi. Kami tadi sudah mengusulkan dan akan meminta izin kepada pimpinan DPR untuk melakukan pertemuan dalam bentuk rapat di masa reses, agar bisa langsung mencarikan solusi dan mendengarkan langsung penjelasan dari pihak-pihak terkait seperti PSSI, Kemenpora, Polri, panitia penyelenggara dan juga pihak liga satu, termasuk dengan pihak suporternya," kata Putra. *k22
"Pagi kemarin, saya dihubungi Ketum (Megawati). Beliau memerintahkan untuk koordinasi dengan Ketua Fraksi FPDIP dan kader partai yang mewakili daerah pemilihan Malang Raya, untuk membantu para korban serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan," ujar Eriko di Ruang Fraksi PDIP DPR RI, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senin (3/10).
Kemudian DPC PDIP se-Malang Raya diminta melakukan beberapa langkah terkait tragedi Kanjuruhan. Pertama, DPC PDI Perjuangan hingga anak ranting se-Malang Raya agar melakukan takziah dan mengikuti tahlil di rumah-rumah keluarga korban sampai dengan tujuh hari.
Instruksi kedua, kepada anggota Fraksi dan struktur partai agar bergotong-royong memberikan santunan kepada keluarga korban. Ketiga, memberikan suporting kepada keluarga korban dengan membantu melakukan support secara moral, spiritual dan juga material serta jaringan secara terus-menerus agar keluarga korban mendapatkan ketenangan.
"Empat, apabila di antara keluarga korban adalah pekerja informal dan formal yang bekerja di lingkungan swasta, maka diinstruksikan kepada Fraksi PDI Perjuangan berkomunikasi dengan BPJS ketenagakerjaan, agar santunan dari BPJS ketenagakerjaan bisa segera dikirimkan kepada keluarga korban," jelas Eriko.
Instruksi kelima, kepada Fraksi PDIP Kabupaten Malang mendukung upaya Bupati Malang untuk memberikan perawatan bagi korban kerusuhan tanpa dipungut biaya. Ketujuh, kepada Fraksi PDI Perjuangan Jawa Timur memberikan dukungan agar Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur dapat memfasilitasi dengan cepat dan tanggap semua korban yang telah dirawat dan meninggal.
"Delapan, instruksi ini segera ditindaklanjuti dan dilaksanakan oleh seluruh kader-kader PDI Perjuangan di wilayah Malang Raya. Instruksi ini ditandatangani oleh Pak Ketua, oleh saudara Kusnadi atas perintah daripada Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri)," ucap pria yang duduk di Komisi XI DPR RI ini.
Sementara Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Johan Budi SP menyatakan, kejadian di Stadion Kanjuruhan merupakan lembaran hitam dalam olah raga sepak bola Indonesia. Johan Budi mengapresiasi langkah pemerintah membentuk tim khusus, untuk mengusut tuntas insiden tersebut. Namun, Johan meminta agar hasil penyelidikan tidak hanya sebatas evaluasi.
Melainkan tindak lanjut nyata terhadap pihak-pihak yang terbukti bertanggung jawab dalam insiden itu. "Siapa yang perlu dievaluasi? Pertama adalah proses penyelenggaraan. Jadi, proses penyelenggaraan perlu dilakukan evaluasi secara mendalam, mana yang perlu diluruskan dan mana yang perlu diperbaiki. Kedua, adalah proses pengamanan," papar Johan Budi.
Ketiga, kepada semua pihak, termasuk PSSI untuk terus-menerus memberikan edukasi kepada para suporter dari masing - masing klub untuk disadarkan bahwa olahraga merupakan bentuk sportivitas. Untuk itu, tidak boleh ada lagi kebencian yang ditanamkan.
“Dari tiga point tadi, menurut saya harus menghasilkan. Sekali lagi, jangan hanya evaluasi-evaluasi saja. Dari tiga yang saya sampaikan tadi perlu ada hasil, mana yang salah. Dalam konteks kemarin, kalau perlu ada kesalahan itu bisa dipidanakan maka di pidanakan,” terang mantan Jubir KPK ini.
Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto mengatakan, Fraksi PDIP memberikan atensi penuh terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan. "Konsep fraksi adalah untuk memperbaiki, tidak menyalahkan atau menyudutkan pihak-pihak tertentu," imbuh Utut. Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Putra Nababan sependapat dengan Utut.
"Sesuai yang disampaikan Ketua Fraksi, kami bukan mencari kesalahan, tapi mencari solusi. Kami tadi sudah mengusulkan dan akan meminta izin kepada pimpinan DPR untuk melakukan pertemuan dalam bentuk rapat di masa reses, agar bisa langsung mencarikan solusi dan mendengarkan langsung penjelasan dari pihak-pihak terkait seperti PSSI, Kemenpora, Polri, panitia penyelenggara dan juga pihak liga satu, termasuk dengan pihak suporternya," kata Putra. *k22
Komentar