Jokowi Minta Tragedi Kanjuruhan Cepat Diungkap
JAKARTA, NusaBali
Presiden Jokowi meminta Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) secepat-cepatnya mengungkap kasus tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Jokowi menyebut peristiwa di Kanjuruhan sudah terlihat secara jelas. "Kan sudah disampaikan oleh Menko Polhukam, beliau minta 1 bulan, tapi saya minta secepat-cepatnya, karena ini barangnya kelihatan semua, secepat-cepatnya," ucap Jokowi di RSSA Malang, Rabu (5/10).
Dalam kunjungannya di RSSA Malang, Jokowi memberikan santunan kepada para korban. Jokowi juga sempat menemui ahli waris korban tragedi Kanjuruhan. Jokowi mengatakan seluruh pembiayaan perawatan korban luka ditanggung pemerintah. "Saya juga menyampaikan pada pasien semua biaya akan ditanggung pemerintah," imbuhnya.
Dia menyampaikan pemerintah sudah bekerja untuk mencari fakta insiden ini. Jokowi memberi semangat para korban agar lekas sembuh. "Saya berpesan pada pasien agar tetap semangat, segera sembuh sehingga bisa beraktivitas kembali," lanjutnya.
Selain itu, Jokowi memberi deadline dilakukan audit di Stadion Kanjuruhan. Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga sempat meninjau kondisi pintu di Stadion Kanjuruhan yang tertutup. Jokowi ingin stadion memiliki standar yang baik, dari gerbang jalur keluar penonton, tangga, hingga kursinya. Hal ini, kata Jokowi, demi keselamatan penonton. "Kalau untuk audit stadion juga sama satu bulan juga. Karena kalau saya lihat kalau kita lihat di GBK (stadion) penonton 80 ribu orang dibuka 15 menit semua sudah bisa keluar. Sama, saya kira standar itu yang kita miliki," imbuhnya dilansir detik.com.
Kemarin Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui korban selamat hingga ahli waris korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan, Malang Jawa Timur. Jokowi memberikan santunan kepada para korban. "Tadi juga kita sampaikan sedikit santunan pada korban, baik dari pemerintah pusat, provinsi dan pemkot," kata Jokowi di RSSA Malang. Jokowi sempat menemui ahli waris korban Tragedi Kanjuruhan. Setelah itu, ia masuk ke rumah sakit dan menjenguk korban yang dirawat.
Dalam kunjungannya selama 35 menit, Jokowi juga menyampaikan sejumlah hal pada pasien. "Saya juga menyampaikan pada pasien semua biaya akan ditanggung pemerintah," imbuhnya. Tak hanya itu, Jokowi juga berusaha menenangkan para pasien. Ia menyebut pemerintah sudah bekerja untuk mencari fakta insiden ini. Jokowi pun memberi semangat para korban agar lekas sembuh. "Saya berpesan pada pasien agar tetap semangat, segera sembuh sehingga bisa beraktivitas kembali," lanjutnya.
Korban Tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 131 jiwa. Jumlah itu menjadikan insiden di Stadion Kanjuruhan sebagai yang terbesar kedua di dunia sepanjang sejarah sepakbola. Pada Rabu kemarin, Kepolisian menginformasikan jumlah korban terbaru Tragedi Kanjuruhan. Hal itu disampaikan langsung Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo. "Jadi data korban meninggal 131 orang," ujar Dedi.
"Non faskes penyebab selisihnya setelah semalam dilakukan pencocokan data bersama dinas kesehatan, Tim DVI dan direktur rumah sakit," Dedi menambahkan. Dengan kata lain, yang notabene memilukan, jumlah korban Tragedi Kanjuruhan memperlihatkan pertambahan. Sebelumnya jumlah korban tewas yang diumumkan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10), mencapai 125 jiwa. Jumlah korban Tragedi Kanjuruhan sendiri kini menjadi yang terbesar kedua dalam sejarah sepakbola dunia.
Sebelumnya, tragedi terbesar kedua dalam sepakbola dilaporkan terjadi pada 9 Mei 2001 di Stadion Accra Sports, Kinbu Road, Accra, Ghana. Jumlah korban tewas dalam tragedi di benua Afrika itu dilaporkan sebanyak 126 orang. Saat itu tengah berlangsung pertandingan derby antara tuan rumah Hearts of Oak dengan sesama klub dari Accra, Asante Kotoko. Jumlah korban tewas Tragedi Kanjuruhan pada saat ini sudah melebihi tragedi yang memilukan di Ghana itu. Sementara tragedi yang paling banyak memakan korban jiwa dalam sejarah sepakbola terjadi di Lima, Peru, pada tahun 1964. Pada saat itu 328 lebih nyawa suporter melayang. *
Komentar