Mensos Motivasi Anak-anak Korban Longsor Kintamani
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memotivasi warga Kintamani, khususnya warga korban bencana longsor Kintamani pada Kamis-Jumat (9- 10 Februari 2017).
BANGLI, NusaBali
Mereka, terutama para ibu dan anak-anak diminta tidak berkecil hati, namun mesti tetap semangat dan memiliki cita-cita tinggi. Meski anak-anak dari kampung, asalkan semangat dan punya minat besar akan mengantarkan menuju sukses.
Motivasi tersebut disampaikan Menteri Khofifah di sela-sela penyerahan bantuan jaminan hidup (jadup) untuk warga korban bencana longsor di Museum Geopark Batur Kintamani, Jumat (28/4).
“Kita berharap dari ibu-ibu Bangli yang hebat, akan lahir anak-anak yang luar biasa,” ujar Mensos Khofifah. Dia mendorong anak-anak pantang kendur, namun tetap semangat berprestasi. “Mudah-mudahan sukses semua,” ucapnya.
Di sela-sela dialognya dengan warga, Menteri Khofifah menjelaskan, bagaimana upaya pemerintah menjamin pendidikan anak-anak dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi (S1) dan seterusnya.
Pada bagian lain paparannya, dengan nada berseloroh Menteri Khofifah menyatakan, anak-anak setempat mesti ada yang bercita-cita jadi bupati dan menteri. Untuk jabatan menteri, dia mengilustrasikan di mana dalam setiap periode kabinet selalu ada menteri dari Bali. Seperti pada saat ini Anak Agung Ngurah Gede Puspayoga sebagai Menteri Koperasi. “Sepuluh tahun, anak-anak yang sekarang di SMA punya kesempatan. Pokoknya, dari anak-anak PKH (Program Keluarga Harapan) diharapkan lahir anak-anak yang beprestasi,” ucap Menteri Khofifah merujuk salah satu program Kemensos untuk beasiswa anak-anak miskin berprestasi.
Sebelumnya Bupati Bangli I Made Gianyar mengapresiasi perhatian Mensos yang disebutnya sangat tanggap. “Sudah dua kali datang pasca-kejadian longsor kemarin,” ujar Bupati Made Gianyar. Bukan itu saja, respons Mensos ketika Made Gianyar dan sejumlah pimpinan OPD Pemkab Bangli datang ke Kemensos terkait permohonan bantuan penanganan pasca-bencana. “Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi pelayanan kami di pemkab,” kata Made Gianyar.
Data dari Dinas Sosial, sebanyak 82 KK (295 jiwa) korban longsor Kintamani yang mendapat jaminan hidup (jadup). Nilainya masing-masing Rp 10.000 per hari dengan tanggungan selama 90 hari. Selain itu juga diserahkan bantuan untuk PKH sebesar Rp 500.000 per triwulan untuk 2.266 orang untuk seluruh Bangli. Namun bantuan PKH ini tidak dalam bentuk tunai, melainkan dalam bentuk tabungan. * k17
Motivasi tersebut disampaikan Menteri Khofifah di sela-sela penyerahan bantuan jaminan hidup (jadup) untuk warga korban bencana longsor di Museum Geopark Batur Kintamani, Jumat (28/4).
“Kita berharap dari ibu-ibu Bangli yang hebat, akan lahir anak-anak yang luar biasa,” ujar Mensos Khofifah. Dia mendorong anak-anak pantang kendur, namun tetap semangat berprestasi. “Mudah-mudahan sukses semua,” ucapnya.
Di sela-sela dialognya dengan warga, Menteri Khofifah menjelaskan, bagaimana upaya pemerintah menjamin pendidikan anak-anak dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi (S1) dan seterusnya.
Pada bagian lain paparannya, dengan nada berseloroh Menteri Khofifah menyatakan, anak-anak setempat mesti ada yang bercita-cita jadi bupati dan menteri. Untuk jabatan menteri, dia mengilustrasikan di mana dalam setiap periode kabinet selalu ada menteri dari Bali. Seperti pada saat ini Anak Agung Ngurah Gede Puspayoga sebagai Menteri Koperasi. “Sepuluh tahun, anak-anak yang sekarang di SMA punya kesempatan. Pokoknya, dari anak-anak PKH (Program Keluarga Harapan) diharapkan lahir anak-anak yang beprestasi,” ucap Menteri Khofifah merujuk salah satu program Kemensos untuk beasiswa anak-anak miskin berprestasi.
Sebelumnya Bupati Bangli I Made Gianyar mengapresiasi perhatian Mensos yang disebutnya sangat tanggap. “Sudah dua kali datang pasca-kejadian longsor kemarin,” ujar Bupati Made Gianyar. Bukan itu saja, respons Mensos ketika Made Gianyar dan sejumlah pimpinan OPD Pemkab Bangli datang ke Kemensos terkait permohonan bantuan penanganan pasca-bencana. “Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi pelayanan kami di pemkab,” kata Made Gianyar.
Data dari Dinas Sosial, sebanyak 82 KK (295 jiwa) korban longsor Kintamani yang mendapat jaminan hidup (jadup). Nilainya masing-masing Rp 10.000 per hari dengan tanggungan selama 90 hari. Selain itu juga diserahkan bantuan untuk PKH sebesar Rp 500.000 per triwulan untuk 2.266 orang untuk seluruh Bangli. Namun bantuan PKH ini tidak dalam bentuk tunai, melainkan dalam bentuk tabungan. * k17
Komentar