Mahatmia Rancang Tempat Pemberdayaan ODGJ
TABANAN, NusaBali
Memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS), Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Mahatmia di Desa Banjar Anyar memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas mental atau ODGJ, Kamis (6/10).
Sebanyak 10 perwakilan penyandang disabilitas mental beserta keluarga dan komunitas Kopi Kental hadir mendengarkan kampanye HKJS dari Kementerian Sosial yang diikuti secara daring. Selain itu turut dilakukan pemberian sembako gratis.
Selanjutnya, untuk membantu penyandang disabilitas mental mampu berinteraksi di masyarakat, rencananya dibangun sebuah tempat pemberdayaan di Kabupaten Gianyar.
Gianyar dipilih lantaran memiliki jumlah penderita disabilitas mental terbanyak mencapai 1.363 orang. Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Mahatmia, Sumarno Sri Wibowo
mengatakan, untuk peringatan HKJS ini, tak hanya memberikan bantuan kepada penderita disabilitas mental. Tetapi sebelumnya sudah pernah melakukan sejumlah kegiatan mulai dari pernah mempulangkan penyandang disabilitas mental dari Bandung ke Jembrana, kemudian diperdayakan, hingga melepas pasung di Kabupaten Gianyar.
"Kali ini kami mengundang para penyandang disabilitas mental dan keluarganya untuk diberikan semacam parenting dan memberikan bantuan sebagai peringatan HKJS," ujar Sumarno.
Menurutnya keluarga para penyandang disabilitas mental diikutsertakan diberikan parenting karena mereka yang harus membantu untuk sembuh. Karena dia melihat dalam penanganannya ada dua aspek yang harus diperhatikan. Pertama pendampingan dari keluarga harus rutin dan keberlanjutan dari aspek medis.
"Kalau dua hal ini sudah kita lakukan, ke depan mereka (penyandang disabilitas mental, Red) pasti ikut berkontribusi ke masyarakat," jelasnya.
Bahkan untuk memberikan kesejahteraan bagi penyandang disabilitas mental ini, Mahatmia berencana membuat tempat pemberdayaan di Kabupaten Gianyar. Saat ini tengah dilakukan penjajakan dan komunikasi dengan Pemkab Gianyar.
Nantinya ketika dibuatkan tempat pemberdayaan ini, para penyandang disabilitas mental yang sudah dalam kondisi stabil bisa mengembangkan skill yang dimiliki. Bisa saja berkecimpung di bidang perkebunan, hingga peternakan. "Konsepnya nanti pemberdayaan ini menerapkan sistem day care. Mereka tidak tinggal, melainkan bisa pulang ke rumah. Tentu di sini keluarga sebagai pendamping yang akan dilibatkan. Lalu hasil dari yang mereka lakukan akan diberikan ke mereka. Kami hanya memfasilitasi saja," bebernya.
Dia pun berharap rencana ini segera terwujud. Karena sekarang tinggal berkoordinasi dengan pimpinan daerah untuk menyiapkan lahan sekitar 500 meter persegi. "Kita buat semacam pilot project di Gianyar. Setelah itu bisa saja dibuat di kabupaten lain. Karena total penderita kesehatan mental di Bali mencapai 4.000 orang dengan jumlah yang dipasung 11 orang," akunya. *des
"Kalau dua hal ini sudah kita lakukan, ke depan mereka (penyandang disabilitas mental, Red) pasti ikut berkontribusi ke masyarakat," jelasnya.
Bahkan untuk memberikan kesejahteraan bagi penyandang disabilitas mental ini, Mahatmia berencana membuat tempat pemberdayaan di Kabupaten Gianyar. Saat ini tengah dilakukan penjajakan dan komunikasi dengan Pemkab Gianyar.
Nantinya ketika dibuatkan tempat pemberdayaan ini, para penyandang disabilitas mental yang sudah dalam kondisi stabil bisa mengembangkan skill yang dimiliki. Bisa saja berkecimpung di bidang perkebunan, hingga peternakan. "Konsepnya nanti pemberdayaan ini menerapkan sistem day care. Mereka tidak tinggal, melainkan bisa pulang ke rumah. Tentu di sini keluarga sebagai pendamping yang akan dilibatkan. Lalu hasil dari yang mereka lakukan akan diberikan ke mereka. Kami hanya memfasilitasi saja," bebernya.
Dia pun berharap rencana ini segera terwujud. Karena sekarang tinggal berkoordinasi dengan pimpinan daerah untuk menyiapkan lahan sekitar 500 meter persegi. "Kita buat semacam pilot project di Gianyar. Setelah itu bisa saja dibuat di kabupaten lain. Karena total penderita kesehatan mental di Bali mencapai 4.000 orang dengan jumlah yang dipasung 11 orang," akunya. *des
Komentar