Puan Dorong Perang Dihentikan
JAKARTA, NusaBali
Di sela-sela perhelatan the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Chairwoman of the Federation Council of the Russian Federation, Valentina Matviyenko, Kamis (6/10).
Sejumlah isu dibahas oleh Puan saat bertemu dengan pimpinan Majelis Tinggi Parlemen Rusia itu. Bahkan, mendorong agar perang Rusia-Ukraina dihentikan. "Indonesia mendorong agar perang segera dihentikan, dan agar dialog dan diplomasi dikedepankan,” ujar Puan dalam keterangan tertulisnya.
Dalam berbagai pertemuan dengan pimpinan parlemen lain, Puan pun selalu mendorong agar dunia internasional tetap mendukung jalur dialog dan diplomasi sebagai salah satu upaya menghentikan perang Ukraina dan Rusia.
Puan juga selalu menyampaikan posisi Indonesia terhadap konflik kedua negara tersebut. Di mana Indonesia menghormati tujuan dan prinsip piagam PBB serta hukum internasional. Sama seperti yang disinggung saat bertemu pimpinan parlemen Ukraina, Rabu kemarin (5/10), Puan menyebut konflik kedua negara itu membawa dampak yang berat bagi banyak negara di dunia.
Khususnya, kata Puan, terkait pasokan pangan (gandum dan pupuk) serta energi. “Indonesia berharap agar inisiatif untuk membuka alur pasok pangan tetap dipertahankan, untuk kepentingan bersama seluruh pihak,” papar perempuan dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Puan berharap, pihak parlemen Rusia dan Ukraina dapat memainkan peran untuk membantu penyelesaian konflik. Puan juga menyinggung soal satuan tugas yang dibuat Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk menjadi jembatan perdamaian bagi Rusia dan Ukraina.
“Indonesia, sebagai bagian dari anggota Task Force IPU telah melakukan kunjungan ke Parlemen Rusia dan juga Ukraina sebagai bagian dari upaya untuk mengupayakan perdamaian melalui peran diplomasi parlemen,” papar Puan.
Mantan Menko PMK itu kemudian berbicara soal hangatnya hubungan Indonesia dan Rusia yang sudah terbangun selama 70 tahun. Puan menyinggung sejarah pemimpin kedua bangsa terdahulu, yakni Presiden Soekarno dan Perdana Menteri (PM) Nikita Kruschev yang memiliki hubungan hangat.
“Saya dengar Perdana Menteri Nikita Kruschev mengirimkan produk selai dan puding terbaik Rusia kepada Presiden Soekarno secara berkala. Perlakuan spesial Kruschev ini terus membekas dalam ingatan Bung Karno,” tutur cucu Bung Karno itu.
Saat berbincang dengan Valentina Matviyenko, Puan juga menyinggung tawaran Presiden Putin kepada Indonesia soal partisipasi Rusia dalam proyek transportasi kereta Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur melalui perusahaan Russian Railways. Indonesia saat ini masih menunggu kelanjutan dari tawaran Putin untuk mengembangkan transportasi perkeretaapian di ibu kota baru negara.
“Saya juga mengapresiasi minat Rusia untuk terlibat dalam pengembangan Ibu Kota Negara atau IKN,” ungkap Puan. Puan berharap, hubungan dan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Rusia yang sudah berjalan dengan baik dapat terus ditingkatkan. *K22
1
Komentar