Piala Soeratin KU Dihentikan

Surat perintah penundaan dari PSSI itu sudah diterima Asprov PSSI Bali. Akibatnya, final Soeratin KU-17 antara Putra Tresna U-17 kontra Perseden Denpasar U-17 batal terlaksana pada Kamis (6/10) di Lapangan Yoga Perkanthi Jimbaran.

Menurut Ketua Asprov PSSI Bali, kompetisi dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan itu efek dari tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang yang menelan korban 131 orang tewas usai laga Arema Malang vs Persebaya Surabaya, dalam lanjutan kompetisi Liga 1.

Menurut Suardana, dirinya menerima surat PSSI Pusat bernomor 4034/UDN/2608/X-2022 tertanggal 2 Oktober tentang perihal pemberitahuan khususnya penghentian sementara Liga 1 2022/2023 dan Liga 2 2022/2023.  Penghentian itu juga atas dasar kemanusiaan untuk menghormati para korban Tragedi Kanjuruhan.

“Saat ini masih proses investigasi, maka PSSI Pusat menghentikan seluruh kompetisi sampai batas waktu yang akan disampaikan kemudian,” kata Suardana, yang juga owner Klub Tunas Muda Ubud Gianyar.

Surat ditandatangani Sekjen PSSI Pusat, Yunus Nusi ditujukan kepada semua Asprov PSSI se Indonesia, klub anggota PSSI se Indonesia, dan asosiasi anggota PSSI.

"Jadi semua kompetisi ditunda berdasarkan  surat resmi dari PSSI Pusat. Soal kapan diperbolehkan memutar pertandingan lagi, kita belum tau. Jadi, masih menunggu informasi berikutnya dari PSSI Pusat," tegas Suardana.

Sementara itu Sekretaris Askot PSSI Denpasar, Ida Bagus Putu Purnaya berharap penundaan kompetisi tidak memakan waktu terlama lama. Kata pria yang biasa disapa Gus Pur, pihaknya tetap menghormati keputusan dari induk organisasi sepak bola itu.

Dia ingin tragedi seperti ini tidak akan terjadi lagi dikemudian hari.  Bagus Purnaya ingin penundaan tidak terlama lama dan tidak sampai berdampak pada psikis, mental, stamina dan material tim.  Menurutnya, kompetisi diputar kembali lebih cepat dan lebih baik. *dek