Bertajuk ‘Reflection’, Fivust Gelar Solo Exhibition di Bali
DENPASAR, NusaBali.com – Seniman muda asal Bogor, Fivust Rana Agriwastora menggelar Solo Exhibition berkolaborasi dengan TAT Art Space di The Ambengan Tenten Jalan Imam Bonjol Gang Rahayu Nomor 16A, Denpasar, 7-21 Oktober 2022.
Solo exibition ini adalah yang kedua bagi seniman berusia 28 tahun ini, namun sebelumnya solo exbition sudah dilakukannya di Crackers, Osaka, Jepang.
Sebagai seorang visual artist, Fivust mengembangkan gaya berbeda dengan membawa berbagai elemen warna dan suasa hati.
Kaya Fivust pada gelaran solo exhibition kali ini bertajuk ‘Reflection’ atau refleksi sebagai perwujudan dan citra yang muncul dari dalam diri Fivust setelah mengakhiri suatu babak kehidupan seseorang.
Tema ini diambil oleh Fivust berdasarkan persamaan dan perbedaan yang muncul dari jiwanya dalam menghadapi ketidakpastian pandemi.
“Berdasarkan memang apa yang terjadi di hidup saya selama rentang fenomena pandemi ini. Jadi dua tahun belakangan saya seperti mengubah dari cara melihat dan menangani dalam saya membuat karya. Dan inilah hasilnya,” ujar Fivust saat ditemui seusai live painting, Jumat (7/10/2022) malam.
Melalui ‘Reflection’, Fivust juga akan memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merenungkan apa yang telah dilalui dan bagaimana harus menghadapinya. Ia percaya saat ini adalah perayaan dari apa yang telah dilalui sebagai seorang individu.
Pada gelaran solo exhibitionnya ini, Fivust berkesempatan untuk melakukan live painting yang mengangkat tema ‘How About Spirit’. Dalam media kanvas 2 x 2 meter, Fivust dengan cekatan menggambar sebuah mural yang ia lukis menggunakan spary atau cat pilox selama kurang lebih satu jam.
Warna-warna yang ia gunakan pun sengaja menggunakan warna yang dominan kontras seperti warna merah, biru, kuning, bahkan ungu. Hal itu ia gunakan sebagai salah satu upaya untuk membuat pengunjung tertarik dan langsung tertuju pada hasil karyanya tersebut.
“Secara tidak langsung tempat ini (The Ambengan Tenten) memang aku lihat warnanya pastel dan warna earth tone. Jadi aku ingin karya ini bakal eye catching, jadi aku tabrak saja dengan warna-warna yang kontras begitu,” papar Fivust.
Menggunakan berbagai warna, bentuk, garis, dan ide-ide dalam mengembangkan karakter dan gayanya, Fivust berhasil membuat banyak mata berdecak kagum melalui eksplorasi yang dibawanya dalam setiap karya.
Tak heran jika selama kurang lebih 60 menit ia melukis, para pengunjung silih berganti mengeluarkan ponselnya untuk merekam bahkan mengabadikan momen Fivust dalam setiap guratan lukisan muralnya.
“Luar biasanya ya, jujur baru pertama kali melihat seniman yang menggunakan spray. Hebatnya dalam waktu yang singkat bisa menghasilkan karya dengan hasil yang bagus,” ujar Kinno Thingker, Founder The Ambengan Tenten.
Lebih lanjut, Kinno Thingker menuturkan jika dari awal dirinya belum terbayang akan hasil mural buatan Fivust. Namun sedikit demi sedikit ia mampu membayangkan juga bisa membayangkan tema yang ingin Fivust ceritakan adalah soal spirit yang tergambar jelas dari elemen petir di muralnya.
Selain live painting, dalam Solo Exhibition selama dua minggu ini menyuguhkan 19 karya karya buat Fivust dan 15 karya baru yang belum pernah Fivust publish. Bentuk karya itu berupa lukisan di media canvas ukuran 150 x 150 cm, media canvas ukuran 110 x 120 cm, media patung, lukisan di kertas, instalasi, dan toys. Selain membuat mural, Fivust juga menuangkan dorongan karyanya melalui graffiti, patung, lukisan, toys, dan rajah (tattoo).
Sebagai visual artist yang telah melanglang buana sampai ke negeri matahari terbit tentu menjadi inspirasi bagi generasi muda. Fivust pun percaya, setiap seniman memiliki ciri khas masing-masing tanpa harus melihat perbedaannya.
“Sebenarnya yang paling penting adalah konsisten dan lakukan terus apa yang kamu suka. Terus eksplore dan jangan pernah cepat puas,” pesannya untuk generasi muda.
Masyarakat yang ingin berkunjung ke Solo Exhibition Fivust tidak dipungut biaya alias gratis. Sebagai informasi, Sabtu (15/10/2022), akan dilangsungkan acara live jamming yakni menggambar di tembok besar menuju TAT Art Space, Fivust bersama empat artis lokal bali lainnya. *ris
Komentar