Puan-Airlangga Hartarto Bertemu
Pengamat : Buka Jalan Koalisi di Pilpres 2024
JAKARTA,NusaBali
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani melakukan jalan sehat bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (8/10) pagi.
Airlangga tiba lebih dulu di Monas dengan setelan kaos berwarna putih serta celana hitam sekitar pukul 07.36 WIB, dan disambut oleh sejumlah elite Partai Golkar, di antaranya Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lodewijk F Paulus, Wakil Ketua Umum (Waketum) Bambang Soesatyo, Waketum Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Ahmad Doli Kurnia, dan Waketum Koordinator Bidang Komunikasi dan Informasi Nurul Arifin.
Lalu, Puan tiba sekitar pukul 07.56 WIB dengan mengenakan setelan kaos dan celana berwarna hitam, didampingi oleh beberapa elite PDI Perjuangan, di antaranya Sekjen Hasto Kristiyanto, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto, serta Ketua DPP Bidang Perekonomian Said Abdullah.
Kedatangan Puan itu disambut langsung oleh Airlangga dan para elite Partai Golkar yang hadir. Keduanya lalu berjalan bersama sambil mengobrol menyusuri Monas diikuti oleh para elite Golkar dan PDIP.
Sebelumnya, rencana Puan dan Airlangga melalukan jalan sehat bersama disampaikan oleh Said dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (7/10).
Menurut Said, kegiatan jalan sehat itu merupakan bagian dari safari politik yang dilakukan oleh Puan, sebagaimana perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dalam rangka berkomunikasi dengan para ketua umum partai politik lainnya agar mereka dan PDIP dapat bersama-sama membangun bangsa.
Said pun menyampaikan bahwa dalam pertemuan dengan Airlangga, misi yang dibawa Puan masih sama, yaitu berkonsolidasi lintas partai politik menjelang Pemilu 2024 yang tersisa satu setengah tahun lagi.
Selain itu, kata dia, Puan juga akan membawa pesan dari Megawati Soekarnoputri.
Sebelum bersafari politik ke Airlangga, Puan telah bersilaturahmi dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Senin (22/8). Kemudian, dia juga telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman pribadi Prabowo, di Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/9).
Lalu, pada Minggu (25/9), Puan berziarah bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar ke makam Taufiq Kiemas, ayahanda dari Puan Maharani, di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (25/9).
Sementara, pengamat politik Nyarwi Ahmad mengatakan, pertemuan antara Puan Maharani dengan Airlangga Hartarto dapat membuka jalan koalisi antara PDIP dan Golkar menuju Pilpres 2024.
"Pertemuan keduanya bisa membuka jalan lebar koalisi antara PDIP dan Golkar menuju Pilpres 2024 mendatang," kata Nyarwi dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/10).
Menurutnya, pertemuan kedua tokoh itu bahkan sangat memungkinkan untuk menarik gerbong Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dipimpin oleh Golkar untuk menjalin blok koalisi politik yang lebih besar dengan PDIP.
Kondisi tersebut, kata Nyarwi, memungkinkan karena kedua partai yang ada dalam koalisi tersebut yakni PAN dan PPP, juga memiliki pengalaman bersama sebagai partai pendukung Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
Koalisi antara PDIP dan Golkar untuk memajukan pasangan capres dan cawapres, katanya, sangat memungkinkan karena PDIP dan Golkar merupakan partai yang sama-sama dikenal sebagai partai nasionalis.
"(Partai) yang selalu lekat dengan narasi-narasi besar untuk memperkokoh semangat gotong royong, memperkokoh ikatan kebangsaan, dan melanjutkan agenda-agenda pembangunan," ujarnya.
Koalisi antara PDIP dan Golkar sangat memungkinkan memajukan pasangan capres dan cawapres, kata Nyarwi, juga karena PDIP dan Golkar sama-sama partai yang mengedepankan pentingnya konsep dan gagasan besar dalam kancah politik dan kebangsaan, melampaui keberadaan seorang tokoh atau figur.
"Mayoritas tokoh PDIP seringkali menekankan pentingnya ideologi dalam kepartaian di Indonesia. Hal yang sama, sekitar sepuluh tahun lalu, Golkar, melalui para pimpinannya saat itu, juga sering menegaskan dirinya sebagai ‘partai ide-ide’," ujarnya lagi.
Oleh karenanya, dosen Komunikasi Politik Fisipol Universitas Gajah Mada Jogjakarta itu menyebut kedua partai tersebut pada dasarnya memiliki banyak kesamaan. "Kalau melihat hal ini, maka peluang koalisi Mbak Puan dan Pak Airlangga sebenarnya hanya tinggal menunggu waktu saja," ujarnya.
Namun, dia menilai yang kiranya menjadi salah satu batu sandungan nanti jika berpasangan sebagai capres dan cawapres adalah soal elektabilitas keduanya. "Sebagaimana kita tahu dari data-data survei yang disampaikan oleh lembaga-lembaga riset yang kredibel, elektabilitas keduanya masih satu digit. Akselerasi elektabilitas keduanya dari waktu ke waktu juga belum bisa meroket," katanya lagi.
Secara keseluruhan, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) itu mengatakan bahwa pertemuan antara Puan dan Airlangga sebagai langkah bagus untuk memperkuat konsolidasi bagi PDIP dan Golkar. "Mbak Puan dan Pak Airlangga, merupakan dua sosok yang memiliki track record yang bagus dan menonjol di antara para pimpinan parpol di Indonesia saat ini," kata Nyarwi. *ant
1
Komentar