Perayaan Maulid Nabi, 66 Anak Ikuti Khitanan Massal

Walaupun hanya diberikan kuota 50 orang, namun animo pendaftar mencapai 66 orang berasal dari Kecamatan Gerokgak, Seririt, dan Banjar.

"Pesertanya bertambah cukup banyak dan kami tidak bisa menolak  karena dari sisi usia memang sudah pantas dikhitan. Mungkin ini akibat  dua tahun  pandemi dan baru kali ini ada kesempatan digelar kembali," kata Ketua Panitia Penyelenggara, Indrawansyah.

Utuk menangani khitanan massal ini didatangka tim tenaga medis khusus khitan dari Banyuwangi, Jawa Timur. Metode khitan yang digunakan tergolong baru bernama ‘super ring’ tanpa menggunakan jarum suntik dengan tingkat kesembuhan lebih cepat dari metode konvensional.  "Selesai dikhitan bisa langsung beraktivitas termasuk mandi dan kegiatan lainnya," ujar Indrawansyah.

Camat Gerokgak Ketut Aryawan mengapresiasikan terselenggaranya khitanan massal saat pandemi Covid-19 makin melemah. Kegiatan keagamaan tersebut terselenggara berkat sinergitas berbagai pihak, termasuk Pelindo Celukan Bawang melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)

"Saya rasa kegiatan ini sangat bermanfaat tidak saja secara fisik namun pada penguatan mental spiritual, terlebih terselenggara berkat dukungan semua pihak. Saya berharap kegiatan ini bisa dikembangkan secara konsisten," ucapnya.

Sementara itu, General Manager Pelindo Celukan Bawang, Zanuar Eka Wijaya memastikan pihaknya secara terus-menerus ikut serta dalam kegiatan sosial keagamaan di masyarakat, khususnya yang berada di ring satu Pelabuhan Celukan Bawang.

"Ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Kami berusaha ikut berperan aktif dalam kegiatan sosial keagamaan lintas agama  seperti salah satunya khitanan  massal ini. Kebetulan kegiatan  ini kembali diselenggarakan setelah dua tahun vakum akibat Covid-19. Semoga ini bermanfaat dan kondisi segera pulih kembali," ujar Zanuar. *mz