Perusahaan Hospitality Kembangkan Pariwisata Pensiunan
Sasar Lansia Jepang yang Ingin Habiskan Masa Tua di Bali
GIANYAR, NusaBali
Perusahaan hospitality, tour and travel, Wiswacon Group, di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar kembangkan pariwisata pensiunan atau retirement tourism.
Wiswacon Group menyasar wisatawan Jepang yang ingin menghabiskan masa tua di Bali. Direktur PT Manuk Dewata Internasional, I Dewa Gede Ambara Putra Manacika, mengungkapkan antusiasme wisatawan pensiunan asing untuk menetap di Bali cukup tinggi.
Menurut Dewa Ambara Putra, pengembangan pariwisata pensiunan ini sangat menjanjikan. Wiswacon melalui tiga anak perusahaannya, PT Wiswacon Properti Indonesia, PT Manuk Dewata Internasional, dan PT Aruna Bali Chikara menggabungkan bisnis konstruksi, real estate, dan perhotelan dalam satu atap manajemen. “Terlahir ide untuk mempelajari kemungkinan membangun proyek real estate untuk para penisunan asing di Bali,” ungkap Dewa Ambara Putra didampingi Komisaris Wiswacon Group Ketut Sudarta.
Pariwisata pensiunan juga akan membuka lapangan kerja bagi tenaga perawat khusus bagi manula, asisten rumah tangga, sopir, dan profesi lain. Usaha pertanian juga diyakini dapat memicu proses produksi pertanian yang berkualitas karena wisatawan pensiunan akan lebih memerlukan produk pertanian organik. Pariwisata pensiunan ini menawarkan konsep wellness membangun keharmonisan dalam kehidupan. Bukan hanya sekadar mencapai kesehatan fisik, namun integrasi antara pikiran, tubuh, dan jiwa. “Mereka akan mencapai kesehatan sejati dalam umur panjang dalam kondisi bahagia, long life,” terangnya.
Dewa Ambara Putra optimis pariwisata pensiunan ini akan menggeliat. Potensi pensiunan asing, khususnya asal Jepang yang relatif banyak. “Mereka biasanya tinggal di panti jompo, jauh dari keluarga. Jumlahnya bisa ribuan,” ungkap Dewa Ambara Putra. Wisatawan pensiunan dikategorikan sebagai segmen pariwisata yang enviromental caring. Artinya kawasan pantai, danau, pegunungan dan daerah pedesaan menjadi lokasi ideal untuk lokasi properti. “Pariwisata pensiunan bersinergi erat dengan program pelestarian lingkungan dan kebudayaan,” jelas Dewa Ambara Putra.
Rencananya, pada Desember 2022 ini, Wiswacon Group akan menerima 10 orang pensiunan dari Jepang untuk long stay di Bali. “Kami sudah mempersiapkan akomodasinya termasuk segala kebutuhan dan pelayanan yang dibutuhkan,” ungkap Dewa Ambara Putra. Bupati Gianyar I Made Mahayastra yang diwakili Kadis Pariwisata Kabupaten Gianyar, I Made Raka menyampaikan apresiasinya dengan kehadiran Wiswacon Group. Wisatawan pensiunan dari cacatan Dinas Pariwisata menjadi salah satu pasar potensial. Bahkan banyak pensiunan WNA menetap bahkan sampai meninggal di Gianyar. *nvi
Menurut Dewa Ambara Putra, pengembangan pariwisata pensiunan ini sangat menjanjikan. Wiswacon melalui tiga anak perusahaannya, PT Wiswacon Properti Indonesia, PT Manuk Dewata Internasional, dan PT Aruna Bali Chikara menggabungkan bisnis konstruksi, real estate, dan perhotelan dalam satu atap manajemen. “Terlahir ide untuk mempelajari kemungkinan membangun proyek real estate untuk para penisunan asing di Bali,” ungkap Dewa Ambara Putra didampingi Komisaris Wiswacon Group Ketut Sudarta.
Pariwisata pensiunan juga akan membuka lapangan kerja bagi tenaga perawat khusus bagi manula, asisten rumah tangga, sopir, dan profesi lain. Usaha pertanian juga diyakini dapat memicu proses produksi pertanian yang berkualitas karena wisatawan pensiunan akan lebih memerlukan produk pertanian organik. Pariwisata pensiunan ini menawarkan konsep wellness membangun keharmonisan dalam kehidupan. Bukan hanya sekadar mencapai kesehatan fisik, namun integrasi antara pikiran, tubuh, dan jiwa. “Mereka akan mencapai kesehatan sejati dalam umur panjang dalam kondisi bahagia, long life,” terangnya.
Dewa Ambara Putra optimis pariwisata pensiunan ini akan menggeliat. Potensi pensiunan asing, khususnya asal Jepang yang relatif banyak. “Mereka biasanya tinggal di panti jompo, jauh dari keluarga. Jumlahnya bisa ribuan,” ungkap Dewa Ambara Putra. Wisatawan pensiunan dikategorikan sebagai segmen pariwisata yang enviromental caring. Artinya kawasan pantai, danau, pegunungan dan daerah pedesaan menjadi lokasi ideal untuk lokasi properti. “Pariwisata pensiunan bersinergi erat dengan program pelestarian lingkungan dan kebudayaan,” jelas Dewa Ambara Putra.
Rencananya, pada Desember 2022 ini, Wiswacon Group akan menerima 10 orang pensiunan dari Jepang untuk long stay di Bali. “Kami sudah mempersiapkan akomodasinya termasuk segala kebutuhan dan pelayanan yang dibutuhkan,” ungkap Dewa Ambara Putra. Bupati Gianyar I Made Mahayastra yang diwakili Kadis Pariwisata Kabupaten Gianyar, I Made Raka menyampaikan apresiasinya dengan kehadiran Wiswacon Group. Wisatawan pensiunan dari cacatan Dinas Pariwisata menjadi salah satu pasar potensial. Bahkan banyak pensiunan WNA menetap bahkan sampai meninggal di Gianyar. *nvi
1
Komentar