121 Anak Ikuti Parade Bhineka Tunggal Ika
Sedikitnya 121 anak dari Paud (Pendidikan Usia Dini) Tunas Kasih Gianyar mengikuti Parade Bhineka Tunggal Ika.
GIANYAR, NusaBali
Dengan menggunakan pakaian adat dari bermacam-macam daerah di Indonesia, anak-anak usia balita ini menelusuri jalan sepanjang 1 km dari Jalan Kebo Iwa Gianyar hingga Balai Budaya Gianyar, Jumat (28/4).
Meskipun jaraknya tergolong jauh untuk ukuran mereka, namun anak-anak ini tetap semangat dan ceria berparade dengan memperagakan baju daerah yang bermacam warna dan gaya. Peserta semakin semangat karena mendapat perhatian dari masyarakat sekitar jalan yang dilalui dan terus bernyanyi bersama sambil mengibarkan bendera merah putih yang dibawa masing-masing peserta.
Ketua Panitia Parade, Dewi Widiastari menjelaskan Parade Bhineka Tunggal Ika digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Gianyar ke-246 dan Hari Kartini, 21 April. Parade bertujuan untuk memperkenalkan sejak dini keragaman yang dimiliki Indonesia dan menumbuhkan rasa nasionalisme dan persatuan dalam jiwa anak-anak sebagai generasi penerus. Parade diisi dengan berbagai kegiatan di antaranya menyanyi bersama, fashion show busana daerah nasional dan marching band.
Kepala Paud Tunas Kasih Gianyar, Yanti Lakburlawal menjelaskan pemahaman akan Bhineka Tunggal Ika sangat penting diberikan kepada anak-anak usia dini. Terlebih situasi saat ini, dimana begitu banyak media yang bisa ditonton oleh anak-anak tanpa filter. Dengan demikian perlu ditanamkan pendidikan karakter melalui cerita moral maupun kegiatan seperti parade ini.
“Parade ini bukan sekadar memperkenalkan pakaian daerah yang berbeda-beda, namun juga sebagai bangsa Indonesia yang memiliki agama, suku, ras dan kebudayaan yang beragam. Meskipun berbeda namun tetap satu sebagai Bangsa Indonesia,” ucap Yanti.
Salah seorang orangtua peserta, Ayu Ari menyambut baik acara ini karena mengajarkan kepada anak-anak bahwa Indonesia itu beragam, bukan hanya Bali, namun ada banyak budaya, agama, suku dan lain-lain. *lsa
Dengan menggunakan pakaian adat dari bermacam-macam daerah di Indonesia, anak-anak usia balita ini menelusuri jalan sepanjang 1 km dari Jalan Kebo Iwa Gianyar hingga Balai Budaya Gianyar, Jumat (28/4).
Meskipun jaraknya tergolong jauh untuk ukuran mereka, namun anak-anak ini tetap semangat dan ceria berparade dengan memperagakan baju daerah yang bermacam warna dan gaya. Peserta semakin semangat karena mendapat perhatian dari masyarakat sekitar jalan yang dilalui dan terus bernyanyi bersama sambil mengibarkan bendera merah putih yang dibawa masing-masing peserta.
Ketua Panitia Parade, Dewi Widiastari menjelaskan Parade Bhineka Tunggal Ika digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Gianyar ke-246 dan Hari Kartini, 21 April. Parade bertujuan untuk memperkenalkan sejak dini keragaman yang dimiliki Indonesia dan menumbuhkan rasa nasionalisme dan persatuan dalam jiwa anak-anak sebagai generasi penerus. Parade diisi dengan berbagai kegiatan di antaranya menyanyi bersama, fashion show busana daerah nasional dan marching band.
Kepala Paud Tunas Kasih Gianyar, Yanti Lakburlawal menjelaskan pemahaman akan Bhineka Tunggal Ika sangat penting diberikan kepada anak-anak usia dini. Terlebih situasi saat ini, dimana begitu banyak media yang bisa ditonton oleh anak-anak tanpa filter. Dengan demikian perlu ditanamkan pendidikan karakter melalui cerita moral maupun kegiatan seperti parade ini.
“Parade ini bukan sekadar memperkenalkan pakaian daerah yang berbeda-beda, namun juga sebagai bangsa Indonesia yang memiliki agama, suku, ras dan kebudayaan yang beragam. Meskipun berbeda namun tetap satu sebagai Bangsa Indonesia,” ucap Yanti.
Salah seorang orangtua peserta, Ayu Ari menyambut baik acara ini karena mengajarkan kepada anak-anak bahwa Indonesia itu beragam, bukan hanya Bali, namun ada banyak budaya, agama, suku dan lain-lain. *lsa
Komentar