Distribusi Soal UN di Buleleng Molor 2 Jam
Dengan kesepakatan bersama panitia memutuskan untuk membuka soal saat mobil box kedua sampai di Disdikpora Buleleng.
Gara-gara Mobil Pengangkut Mogok di Perjalanan
SINGARAJA, NusaBali
Distribusi soal Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) tingkat SMP sederajat di Buleleng pada, Sabtu (29/4) kemarin sempat terhambat. Pasalnya satu dari dua mobil box yang mengangkut soal dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali mogok di tengah jalan. Akibatnya pembongkaran soal ke masing-masing kecamatan yang sedianya dilakukan pada pukul 10.00 Wita molor dua jam menjadi pukul 12.00 Wita.
Awalnya dari informasi Disdikpora Provinsi yang diterima Disdikpora Buleleng, ada dua mobil box yang akan mengantarkan soal. Hanya saja pada pukul 10.00 Wita hanya satu mobil box yang sampai di Disdikpora Buleleng. Mobil yang pertama sampai adalah mobil box dengan nomor polisi DK 9889 FM, yang bertuliskan salah satu merk air minum kemasan. Ternyata setelah dihubungi, satu mobil box lainnya dikabarkan mogok di daerah Baturiti, Tabanan.
Sehingga seluruh kepala sekolah SMP/MTs yang sudah siap sedia di Disdikpora Buleleng sebelum pukul 10.00 Wita terpaksa menunggu. Panitia ujian nasional SMP pun tidak berani memutuskan untuk membuka soal yang sudah sampai di mobil box. Dengan kesepakatan bersama mereka lalu memutuskan untuk membuka soal saat mobil box kedua sampai di Disdikpora.
Selang dua jam kemudian, mobil pengangkut soal kedua bernopol DK 9776 EA bertuliskan Go Box, sampai di Buleleng dikawal seorang anggota kepolisian. Dari keterangan sopir, mereka harus berhenti sebentar di kawasan Baturiti, Tabanan karena radiatornya panas. Panitia UN SMP langsung membongkar soal ujian dari mobil dan dibagikan ke masing-masing kecamatan.
Sekretaris Disdikpora Buleleng, Made Ngadeg mengatakan keterlambatan kendaraan pengangkut soal memang terjadi secara teknis. Namun hal tersebut menurutnya tidak menjadi gangguan penting dalam distribusi soal. “Ya memang terjadi masalah di teknis kendaraan, tetapi distribusi soal tetap dapat dilaksanakan hari ini,” ujar dia. Dari Disdikpora Buleleng, soal yang tiba langsung dibawa ke masing-masing kecamatan dan akan kembali dipecah di sana sesuai dengan jumlah sekolah yang ada.
Khusus untuk pelaksanaan UN di tingkat SMP, dari 84 SMP Negeri dan swasta termasuk MTs, hanya sepuluh sekolah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang jumlah pesertanya 2.211 orang. Sedangkan 74 sekolah siswanya masih mengikuti ujian konvensional (UNKP) dengan jumlah peserta ujian 11.515 orang. Mereka akan menjalani ujian nasional sejak, Selasa-Kamis (2-4/5) dan Senin (8/5) mendatang.
Sejauh ini menurut Ngadeg peserta UNBK di jenjang SMP masih sangat terbatas. Hal tersebut masih terkendala soal fasilitas pendukung utama berupa komputer dan jaringan internet yang tersedia di sekolah. Bahkan peserta UNBK yang tahun ini menyatakan diri siap, masih meminjam fasilitas di SMA/SMK terdekat. * k23
SINGARAJA, NusaBali
Distribusi soal Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) tingkat SMP sederajat di Buleleng pada, Sabtu (29/4) kemarin sempat terhambat. Pasalnya satu dari dua mobil box yang mengangkut soal dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali mogok di tengah jalan. Akibatnya pembongkaran soal ke masing-masing kecamatan yang sedianya dilakukan pada pukul 10.00 Wita molor dua jam menjadi pukul 12.00 Wita.
Awalnya dari informasi Disdikpora Provinsi yang diterima Disdikpora Buleleng, ada dua mobil box yang akan mengantarkan soal. Hanya saja pada pukul 10.00 Wita hanya satu mobil box yang sampai di Disdikpora Buleleng. Mobil yang pertama sampai adalah mobil box dengan nomor polisi DK 9889 FM, yang bertuliskan salah satu merk air minum kemasan. Ternyata setelah dihubungi, satu mobil box lainnya dikabarkan mogok di daerah Baturiti, Tabanan.
Sehingga seluruh kepala sekolah SMP/MTs yang sudah siap sedia di Disdikpora Buleleng sebelum pukul 10.00 Wita terpaksa menunggu. Panitia ujian nasional SMP pun tidak berani memutuskan untuk membuka soal yang sudah sampai di mobil box. Dengan kesepakatan bersama mereka lalu memutuskan untuk membuka soal saat mobil box kedua sampai di Disdikpora.
Selang dua jam kemudian, mobil pengangkut soal kedua bernopol DK 9776 EA bertuliskan Go Box, sampai di Buleleng dikawal seorang anggota kepolisian. Dari keterangan sopir, mereka harus berhenti sebentar di kawasan Baturiti, Tabanan karena radiatornya panas. Panitia UN SMP langsung membongkar soal ujian dari mobil dan dibagikan ke masing-masing kecamatan.
Sekretaris Disdikpora Buleleng, Made Ngadeg mengatakan keterlambatan kendaraan pengangkut soal memang terjadi secara teknis. Namun hal tersebut menurutnya tidak menjadi gangguan penting dalam distribusi soal. “Ya memang terjadi masalah di teknis kendaraan, tetapi distribusi soal tetap dapat dilaksanakan hari ini,” ujar dia. Dari Disdikpora Buleleng, soal yang tiba langsung dibawa ke masing-masing kecamatan dan akan kembali dipecah di sana sesuai dengan jumlah sekolah yang ada.
Khusus untuk pelaksanaan UN di tingkat SMP, dari 84 SMP Negeri dan swasta termasuk MTs, hanya sepuluh sekolah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang jumlah pesertanya 2.211 orang. Sedangkan 74 sekolah siswanya masih mengikuti ujian konvensional (UNKP) dengan jumlah peserta ujian 11.515 orang. Mereka akan menjalani ujian nasional sejak, Selasa-Kamis (2-4/5) dan Senin (8/5) mendatang.
Sejauh ini menurut Ngadeg peserta UNBK di jenjang SMP masih sangat terbatas. Hal tersebut masih terkendala soal fasilitas pendukung utama berupa komputer dan jaringan internet yang tersedia di sekolah. Bahkan peserta UNBK yang tahun ini menyatakan diri siap, masih meminjam fasilitas di SMA/SMK terdekat. * k23
Komentar