Kebun Raya Gianyar Fokus Kembangkan Tanaman Usadha
Di lahan 9,7 hektare sudah terdapat 50 jenis tanaman upakara dan 86 tanaman usadha.
GIANYAR, NusaBali
Pengelola Kebun Raya Gianyar (KRG) di Banjar Pilan, Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Gianyar, fokus kembangkan tanaman usadha dan tanaman upakara agar menjadi tempat wisata edukasi. Sejak diresmikan pada bulan Juli 2021 lalu, banyak mahasiswa melakukan penelitian di Kebun Raya Gianyar. Sementara animo masyarakat berkunjung ke KRG di Banjar Pilan masih rendah.
Bagian Jasa dan Informasi KRG Pilan, Dewa Asmara Jaya, mengatakan masyarakat umum biasanya berkunjung ke KRG pada hari Sabtu dan Minggu. “Jika ada yang berkunjung, kami layani. Tidak ada wisatawan juga tidak apa-apa,” ungkap Dewa Asmara, Selasa (11/10). Kunjungan hanya sebatas wisatawan lokal dari Gianyar dan Denpasar. “Biasanya wisatawan yang berkunjung rombongan keluarga, setelah sebelumnya berkunjung ke tempat lain,” jelas Dewa Asmara.
Pengelola KRG tidak berharap banyak dari kunjungan wisatawan. Melainkan fokus utama KRG sebagai tempat konservasi dan pengembangan tanaman usadha dan tanaman upakara. Di lahan 9,7 hektare sudah terdapat 50 jenis tanaman upakara dan 86 tanaman usadha. “Di samping ada tanaman asli yang memang tumbuh di KRG,” jelasnya. KRG dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar dengan UPT KRG Pilan dengan mempekerjakan 4 tenaga ASN dan 8 tenaga harian lepas (THL).
Para tenaga di KRG bertugas melakukan pelayanan, kebersihan, dan mendampingi peneliti yang berkunjung. “Kami fokus ke konservasi dan sebagai tempat pendidikan,” jelas Dewa Asmara. Rata-rata kunjungan per bulan mencapai 100 orang, sebagian besar melakukan penelitian. Mahasiswa yang melakukan penelitian berasal dari Universitas Warmadewa, Universitas Udayana, Universita Mahendradatta, dan Universitas Mahadewa. *nvi
Bagian Jasa dan Informasi KRG Pilan, Dewa Asmara Jaya, mengatakan masyarakat umum biasanya berkunjung ke KRG pada hari Sabtu dan Minggu. “Jika ada yang berkunjung, kami layani. Tidak ada wisatawan juga tidak apa-apa,” ungkap Dewa Asmara, Selasa (11/10). Kunjungan hanya sebatas wisatawan lokal dari Gianyar dan Denpasar. “Biasanya wisatawan yang berkunjung rombongan keluarga, setelah sebelumnya berkunjung ke tempat lain,” jelas Dewa Asmara.
Pengelola KRG tidak berharap banyak dari kunjungan wisatawan. Melainkan fokus utama KRG sebagai tempat konservasi dan pengembangan tanaman usadha dan tanaman upakara. Di lahan 9,7 hektare sudah terdapat 50 jenis tanaman upakara dan 86 tanaman usadha. “Di samping ada tanaman asli yang memang tumbuh di KRG,” jelasnya. KRG dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar dengan UPT KRG Pilan dengan mempekerjakan 4 tenaga ASN dan 8 tenaga harian lepas (THL).
Para tenaga di KRG bertugas melakukan pelayanan, kebersihan, dan mendampingi peneliti yang berkunjung. “Kami fokus ke konservasi dan sebagai tempat pendidikan,” jelas Dewa Asmara. Rata-rata kunjungan per bulan mencapai 100 orang, sebagian besar melakukan penelitian. Mahasiswa yang melakukan penelitian berasal dari Universitas Warmadewa, Universitas Udayana, Universita Mahendradatta, dan Universitas Mahadewa. *nvi
1
Komentar