Pengelola TPS3R Desa Sayan Kewalahan Penuhi Permintaan Magot
GIANYAR, NusaBali
Pengelola Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar selain mengolah sampah juga budidayakan magot.
Permintaan magot untuk pakan unggas dan ikan cukup tinggi. Satu pelanggan memerlukan 40 kilogram magot per minggu. TPS3R Desa Sayan kewalahan penuhi permintaan karena hanya menghasilkan 10 kilogram magot per minggu.
Pengurus TPS3R Desa Sayan, I Made Sukadana, mengatakan masyarakat semakin menggandrungi budidaya magot. Permintaan dari peternak cukup tinggi. “Kami belum mampu menyuplai kebutuhan peternak,” ungkap Made Sukadana, Selasa (11/10). Satu peternak minta 40 kilogram magot per minggu, sementara TPS3R Desa Sayan baru menghasilkan 10 kilogram seminggu. “Peternak dari Penestanan minta magot untuk pakan ikan sebanyak 40 kilogram per minggu,” kata Made Sukadana.
Menurut Made Sukadana, kendala budidaya magot saat tahap menjadi pulpa atau telor lalat buah. Telor lalat buah ini yang akan menghasilkan magot. Telur lalat ini harus dirawat karena jika bertemu lalat bangkai, telur lalat ini akan gagal menetas. “Kami jual magot Rp 10.000 per kilogram. Biasanya digunakan untuk umpan pancing,” ungkap Made Sukadana. Peternak memilih magot karena lebih murah dan lebih disukai ikan atau unggas. Gizi magot lebih tinggi dari pakan jadi. “Misalkan kalau pakai umpan pancing magot ini masih hidup sehingga lebih cepat menarik ikan,” ujarnya. nvi
Pengurus TPS3R Desa Sayan, I Made Sukadana, mengatakan masyarakat semakin menggandrungi budidaya magot. Permintaan dari peternak cukup tinggi. “Kami belum mampu menyuplai kebutuhan peternak,” ungkap Made Sukadana, Selasa (11/10). Satu peternak minta 40 kilogram magot per minggu, sementara TPS3R Desa Sayan baru menghasilkan 10 kilogram seminggu. “Peternak dari Penestanan minta magot untuk pakan ikan sebanyak 40 kilogram per minggu,” kata Made Sukadana.
Menurut Made Sukadana, kendala budidaya magot saat tahap menjadi pulpa atau telor lalat buah. Telor lalat buah ini yang akan menghasilkan magot. Telur lalat ini harus dirawat karena jika bertemu lalat bangkai, telur lalat ini akan gagal menetas. “Kami jual magot Rp 10.000 per kilogram. Biasanya digunakan untuk umpan pancing,” ungkap Made Sukadana. Peternak memilih magot karena lebih murah dan lebih disukai ikan atau unggas. Gizi magot lebih tinggi dari pakan jadi. “Misalkan kalau pakai umpan pancing magot ini masih hidup sehingga lebih cepat menarik ikan,” ujarnya. nvi
1
Komentar