Target, Proyek Drainase Pengambengan Rampung Akhir November 2022
NEGARA, NusaBali
Guna mengatasi banjir di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Pemkab Jembrana mengadakan pembangunan drainase di desa setempat.
Proyek drainase dalam tahap pengerjaan ini ditargetkan rampung pada akhir November 2022. Hal tersebut ditegaskan Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Gede Sugianta, Selasa (11/10). Menurutnya, pembanguan drainase untuk pengendalian banjir di Desa Pengambengan itu melalui APBD Jembrana 2022. Panjang drainase yang akan dibangun sekitar 800 meter dengan nilai kontrak pekerjaan Rp 1,36 milyar. Sedangan progres pekerjaan hingga per Selasa (11/1) kemarin, sementara baru mencapai sekitar 50 persen. "Saat ini pengerjaannya baru mencapai 50 persen, dan ditargetkan selesai pada akhir November 2022," ujar Sugianta.
Sugianta mengatakan, untuk jalur pembuangan drainase itu, tidak akan langsung disalurkan ke laut. Namun akan disalurkan ke areal kolam labuh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi banjir yang juga sering diperparah air laut pasang.
"Kalau langsung ke laut, biasanya air laut kan bisa naik. Sedangkan kalau di kolam labuh lebih aman. Karena di sana kan jarang air sampai naik," ucap Sugianta.
Messi progres baru 50 persen, Sugianta mengaku kegiatan pembangunan drainase itu sudah mulai dirasakan berdampak mengurangi banjir. Seperti saat terjadi hujan deras beberapa hari lalu, pihaknya menerima laporan bahwa volume banjir di Pengambengan sudah agak berkurang.
"Saat ini memang masih dikerjakan, belum selesai. Tapi dari laporan warga, dampaknya mulai dirasakan. Kami pun berharap setelah 100 persen, mampu menjadi solusi mengurangi debit banjir di rumah-rumah warga," ucap Sugianta.
Secara terpisah, Perbekel Pengambengan Kamaruzzaman mengakui, sudah ada pengaruh yang dirasakan terkait pembangunan drainase itu. Meski belum rampung 100 persen, kata dia, pembangunan drainase itu cukup efektif mengurangi volume banjir di wilayahnya.
"Ya, waktu hujan deras beberapa hari lalu, banjir sudah mulai berkurang. Kampung Kedunen (di Banjar Munduk) contohnya. Tahun lalu hampir keseluruhan Kampung Kedunen banjir. Tapi waktu hujan beberapa hari lalu, cuma sebagian rumah yang kebanjiran," ujar Kamaruzzaman.
Selain di Kampung Kedunen, kata dia, banjir di Banjar Kelapa Balian yang juga menjadi salah satu wilayah langganan banjir di desanya, juga jauh berkurang. Di samping itu, genangan air di sejumlah rumah warga juga lebih cepat surut.
"Saya kira pembangunan drainase itu efektif, karena saluran drainase yang dibangun tepat dititik jalur banjir. Apalagi nanti kalau sudah rampung 100 persen. Kami pun berharap semoga jalur drainase di wilayah kita nanti bisa ditambah. Terutama yang di jalur (Jalan) provinsi, di sebelah kantor desa. Kalau bisa nanti di sana juga dibuatkan drainase," jelasnya.*ode
1
Komentar