Kasus Rabies Menurun, Warga Diminta Tetap Waspada

Namun warga pun diharapkan tetap waspada karena kasus rabies masih menghantui Jembrana.  Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Keswan-Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana drh I Wayan Widarsa, Rabu (12/10). Sesuai catatannya, temuan kasus rabies tertinggi sempat terjadi pada bulan April lalu dengan jumlah sebanyak 45 kasus. Kemudian berlanjut pada bulan Mei hingga Juli lalu, per bulan masih ditemukan puluhan kasus rabies. Rinciannya, Mei 31 kasus, Juni 25 kasus, dan Juli 23 kasus.

Sedangkan pada Agustus dan September, masing-masing hanya ditemukan 11 kasus. Sementara Oktober ini, juga baru ditemukan 1 kasus. "Penurunannya jauh sekali. Bahkan di bulan Oktober ini, sementara baru ditemukan 1 kasus," ujar drh Widarsa.

Menurut Widarsa, menurunnya kasus rabies dalam tiga bulan terkahir ini, tidak terlepas dari kegiatan vaksinasi rabies massal yang sempat dilaksankan pada bulan April hingga bulan Juli lalu. Namun seiring adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), jajaran tim Keswan-Kesmavet Jembrana sementara masih dialihkan untuk fokus melaksanakan vaksiansi PMK. "Sekarang kami masih fokus di PMK. Tetapi kalau ada kasus rabies, kami tetap turun melakukan vaksiansi emergency dan penyisiran. Di samping itu, kami laksanakan sosialiasi ke desa/kelurahan. Agar tetap waspada. Dan yang terpenting masyarakat aware (peduli) untuk melakukan pencegahan rabies," ujar Widarsa.

Widarsa mengatakan, salah satu kunci pencegahan rabies, adalah vaksinasi. Menurutnya, untuk stok vaksin rabies masih aman. Meksi tidak ada vaksinasi rabies massal, layanan vaksinasi ke dokter hewan ataupun berkoodinasi dengan jajaran tim Keswan di masing-masing kecamatan.

"Selain vaksinasi, untuk mencegah hewan peliharaan agar tidak tertular rabies, hewannya dijaga dengan baik. Jangan pernah remehkan kasus gigitan. Kalau terjadi gigitan, segera bilas dengan sabun dan air mengalir, dan laporkan ke fasilitas kesehatan terdekat," ujarnya.*ode