Seniman di Gianyar Buat Patung GWK dari Akar Leci Berumur Ratusan Tahun
GIANYAR, NusaBali
Seniman pahat, I Gede Rediawan, 39, membuat patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) berbahan akar leci berumur ratusan tahun.
Akar-akar pohon leci berumur ratusan tahun itu didapatkan dari empat kabupaten di Bali yakni Buleleng, Gianyar, Tabanan, dan Bangli. Patung GWK garapan Gede Rediawan dengan ukuran 12 meter x 10 meter, berat sekitar 12 ton. Patung ini diperkirakan rampung dua atau tiga tahun lagi.
Menurut Gede Rediawan, ide membuat patung GWK berawal dari pembuatan patung Kalarau. Dalam filosofi Hindu, cerita Kalarau berhubungan erat dengan Dewa Wisnu. Maka muncul ide membuat patung GWK yang terbuat dari akar leci. Owner Sari Timbul Glass Factory ini menilai belum lengkap jika fosil atau akar leci berumur ratusan tahun hanya berasal dari satu wilayah saja. “Maka saya dan tim menggabungkan akar leci dari empat wilayah di Bali,” ungkap Gede Rediawan saat ditemui di Banjar Pujung Kaja, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Jumat (14/10).
Sumber fosil leci dari empat wilayah didapatkan dari Kabupaten Buleleng karena Gede Rediawan asli Buleleng. Akar leci dari Kabupaten Gianyar karena sejak tamat SD diajak merantau ke Gianyar oleh orangtuanya dan kini mencari rezeki di Gianyar. “Pengumpulan akar leci untuk GWK sudah lengkap tinggal proses pengerjaan,” ungkap Gede Rediawan. Patung GWK dari fosil leci dengan ukuran 12 meter x 10 meter, perkiraan berat mencapai 12 ton. Akar leci sudah terbentuk dengan sendirinya sehingga Gede Rediawan bersama tim tinggal menambah beberapa bagian tubuh garuda dan Dewa Wisnu dengan ukiran khas Bali. “Mudah-mudahan jadi yang terbaik dan tiada tanding,” harap Gede Rediawan.
Gede Rediawan melibatkan dua tenaga untuk membuat bentuk, tujuh orang untuk mnghaluskan, dan ukiran melibatkan 7 tenaga. “Saya bayangkan keunikan antara seni budaya dan seni karakter kayu,” terangnya. Proses pembuatannya memerlukan waktu yang panjang. Perkiraannya selama 2 hingga 3 tahun. Sebab memadukan seni akar alami dan ukiran khas Bali. Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan patung ini lumayan tinggi. Selain menggunakan tenaga manusia juga memakai alat berat. Seniman pahat Gede Rediawan bersama tim telah melahirkan banyak karya patung termasuk yang dipadukan dengan kaca. Namun patung GWK ini ia anggap sebagai mahakarnya. *nvi
1
Komentar