Jalan Desa Tajen-Biaung Jebol, Truk Dilarang Melintas
TABANAN, NusaBali
Jalan Penghubung Desa Tajen, Kecamatan Tabanan - Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Tabanan, di Banjar/Desa Biaung, jebol.
Jalan ini jebol sudah terjadi dua pekan lalu saat curah hujan tinggi. Dampaknya, truk dilarang melintas dan harus ke jalan lain. Pantuan di lokasi, Minggu (16/10), jalan jebol ini cukup parah karena hampir sebagian badan jalan hilang. Panjang jalan jebol mencapai 13 meter dengan ketinggian sekitar 4 meter. Jalan jebol karena bagian pondasi terkikis air saluran irigasi Subak Tajen. Jebolnya jalan ini pun sudah mendapat atensi dari Dinas PUPRPKP Tabanan. Plang larangan truk melintas sudah dipasang di sejumlah jalan masuk yang bisa tembus di jalan penghujung dua desa itu.
Seperti diketahui, jalan ini adalah jalan alternatif ketika menuju ke Kecamatan Penebel bisa juga tembus ke DTW Jatiluwuh dan tembus ke arah Kecamatan Baturiti. Lebih sering warga khususnya di Kecamatan Marga atau warga dari Kabupaten Badung menuju ke Penebel atau ke Baturiti, bisa melalui jalan Desa Tajen - Biaung tersebut. Selain jarak lebih singkat, suasana juga sepi sehingga jarang terjadi kemacetan.
Menurut seorang warga, Gusti Made Suana mengatakan, jebol jalan ini sudah terjadi dua pekan lalu saat hujan deras. Jebol jalan karena senderan terkikis air dari sungai. "Malam hari atau pagi jebolnya ini kurang tau saya, karena begitu saya lewat sudah lihat jebol," ujarnya di lokasi.
Kata dia, jalan jebol ini parah. Karena truk besar tidak bisa melintas. Hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan mobil itupun harus hati-hati. "Mudah-mudahan cepat diatasi agar bisa jalannya normal. Karena kalau seperti ini terus takut nanti lebih parah," kata Aji Edi sapaan akrabnya.
Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan I Made Dedy Saputra mengatakan, jalan jebol penghubung dua desa itu sudah ditindakalnjuti. Tim telah mendata secara teknis untuk penangananya. "Namun kapan akan diperbaiki ini masih perlu kajian," jelasnya.
Kata dia, untuk penanganan jalan tersebut perlu perbaikan secara total. Secara total yang dimaksud harus memperbaiki senderan hingga ke badan jalan. "Rancangan biaya belum ada, karena tim masih mendata secara detail," akunya.
Dedy Saputra menyebutkan intensitas hujan deras belakangan ini memang banyak laporan jalan yang jebol. Contohnya jalan di Desa Geluntung Kecamatan Marga dan jembatan yang terkelupas penghubung Desa Sudimara-Desa Kerambitan. Namun dia tak hapal menyebutkan jumlah laporan itu. Sebab begitu ada laporan tim langsung menangani. "Jumlahnya ini belum hapal, karena begitu ada laporan ke saya, ataupun ke tim lain langsung turun. Yang jelas laporan jalan jebol ini sudah dicek turun ke lapangan," tandasnya.*des
Komentar