Pura Gubug Terendam Air Pasang Danau Tamblingan
Air danau kembar di wilayah Buleleng yakni danau Buyan dna tamblingan mengalami pasang sejak dua bulan yang lalu.
SINGARAJA, NusaBali
Bahkan Pura Gubug yang merupakan salah satu pura yang ada di kawasan Danau Tamblingan mulai digenangi air danau yang pasang. Sehingga pemedek yang ingin tangkil ke pura itu sementara menggunakan sampan.
Menurut seorang warga Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng, Nyoman Oka, yang sering memancing di danau Tamblingan, Senin (1/5) kemarin mengatakan kondisi air danau yang pasang sudah terjadi sekitar dua bulan yang lalu. Namun tergenangnya Pura Gubung baru terjadi sekitar sebulan yang lalu.
“Bertahap naiknya, kemarin waktu pertama kali pasang dua bulan lalu tidak sampai ke pura, sekarang di areal jaba pura air sudah mulai masuk, air danau naik sekitar satu meteran,” kata dia.
Kondisi tersebut membuat warga yang biasa mencari ikan dan bersembahyang ke Pura Gubug tidak dapat berjalan kaki di jalan kaki, karena jalan semula sudah habis tertutup air. Airnya pun cukup dalam, sehingga jika ada warga yang ingin nangkil ke pura itu harus menggunakan sampan.
Tidak hanya menggenangi pura, air danau yang pasang juga mulai menutupi lahan di sekitar danau yang selama ini dijadikan tempat pelaksanaan Twin Lake Festival.
Sementara itu, Kelian Dusun Tamblingan, I Wayan Sarika, pasangnya air danau sampai saat ini belum terlalu memprihatinkan. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya fenomena yang datang setiap lima tahun sekali ini masih dinilai ringan. Sebab dulu air pasang danau sampai ke permukiman warga, yang saat itu tinggal di pinggir danau.
“Sejauh ini tingkat kepasangan airnya masih rendah jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Areal pura yang tergenang juga baru sebatas jaba pura, belum masuk ke jaba tengah dan jeroan,” kata dia. *k23
Bahkan Pura Gubug yang merupakan salah satu pura yang ada di kawasan Danau Tamblingan mulai digenangi air danau yang pasang. Sehingga pemedek yang ingin tangkil ke pura itu sementara menggunakan sampan.
Menurut seorang warga Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng, Nyoman Oka, yang sering memancing di danau Tamblingan, Senin (1/5) kemarin mengatakan kondisi air danau yang pasang sudah terjadi sekitar dua bulan yang lalu. Namun tergenangnya Pura Gubung baru terjadi sekitar sebulan yang lalu.
“Bertahap naiknya, kemarin waktu pertama kali pasang dua bulan lalu tidak sampai ke pura, sekarang di areal jaba pura air sudah mulai masuk, air danau naik sekitar satu meteran,” kata dia.
Kondisi tersebut membuat warga yang biasa mencari ikan dan bersembahyang ke Pura Gubug tidak dapat berjalan kaki di jalan kaki, karena jalan semula sudah habis tertutup air. Airnya pun cukup dalam, sehingga jika ada warga yang ingin nangkil ke pura itu harus menggunakan sampan.
Tidak hanya menggenangi pura, air danau yang pasang juga mulai menutupi lahan di sekitar danau yang selama ini dijadikan tempat pelaksanaan Twin Lake Festival.
Sementara itu, Kelian Dusun Tamblingan, I Wayan Sarika, pasangnya air danau sampai saat ini belum terlalu memprihatinkan. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya fenomena yang datang setiap lima tahun sekali ini masih dinilai ringan. Sebab dulu air pasang danau sampai ke permukiman warga, yang saat itu tinggal di pinggir danau.
“Sejauh ini tingkat kepasangan airnya masih rendah jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Areal pura yang tergenang juga baru sebatas jaba pura, belum masuk ke jaba tengah dan jeroan,” kata dia. *k23
Komentar