Bendungan Tamblang Masuk Tahap Inti Bendungan
SINGARAJA, NusaBali
Pembangunan Bendungan Tamblang saat ini sudah mencapai 87 persen. Diharapkan pada akhir bulan Desember, proyek Bendungan Tamblang bisa tuntas.
Sebaliknya untuk memacu percepatan proyek tidak memungkinkan karena proyek ini menggunakan teknologi inti aspal.
Hal ini ditegaskan oleh Kasatker Bendungan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida I Komang Gede Putera Antara. "Hampir enam bulan kami berproses untuk persetujuan dari ahli Norwegia dan China, sehingga progres sedikit lambat. Tetapi saat ini tetap masih bisa on target dan kami yakin bisa selesai Desember, meskipun cuaca sekarang musim hujan."
Teknologi inti aspal yang diterapkan pada inti di bendungan Tamblang adalah pelapisan aspal setebal 70 sentimeter. Teknologi ini teruji membuat bendungan lebih kedap dan anti bocor. Selain juga daya tahan bendung yang lebih kuat.
Saat ini proyek bendungan sedang dalam pengerjaan inti bendungan. "Sekarang baru di ketinggian 29 meter dari 51 meter. Setelah inti bendung selesai tinggal rock fill dan penghijauan terakhir, " imbuh Putera. Sementara itu pengisian bendung direncanakan akan dimulai bulan November mendatang. Proses pengisian baru dapat dilakukan setelah sidang penetapan kelayakan pengisian dari tim ahli bendungan.
Sebelumnya diberitakan Bendungan Tamblang merupakan salah satu proyek yang sumber anggarannya dari APBN. Mega proyek yang diperuntukkan untuk mengatasi pemenuhan air bersih dan saluran irigasi Buleleng Timur, sudah dimulai sejak tahun 2019 silam.
Bendungan di aliran Sungai Aya ini berlokasi di perbatasan empat desa, yakni Desa Bebetin, Desa Sawan di Kecamatan Sawan dan Desa Bila dan Desa Bontihing di Kecamatan Kubutambahan. Bendungan Tamblang sesuai perencanaan dengan daya tampung air 7,6 juta kubik, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air untuk irigasi. Khususnya daerah irigasi Bungkulan dan daerah irigasi Bulian seluas 588 hektare. Untuk pemenuhan penyediaan kebutuhan air baku sebesar 510 liter/detik khususnya untuk wilayah Sawan, Kubutambahan dan Tejakula.
Bendungan Tamblang memiliki luas lahan 73 Ha dengan sumber air berasal dari Tukad Daya. Bendungan ini merupakan bendungan dengan tipe Rock Fill Dam dengan Inti Tegak puncak 260 meter dan lebar puncak 12 meter, dilengkapi terowongan pengelak tipe tunnel tapal kuda dengan diameter 4,50 meter.
Pembangunan bendungan tersebut akan menambah jumlah tampungan air di Provinsi Bali yang terkenal dengan sejumlah destinasi pariwisata bertaraf internasional. Sebelumnya telah dibangun Bendungan Titab Kabupaten Buleleng (2011-2015) dengan kapasitas tampung 12,80 juta m3, Bendungan Benel Kabupaten Jembrana selesai 2010 kapasitas 1,9 juta m3, Bendungan Telaga Tunjung Kabupaten Tabanan selesai 2007 dengan kapasitas 1,26 juta m3, Bendungan Gerokgak Kabupaten Buleleng selesai 1997 dengan kapasitas 3,1 juta m3, dan Bendungan Palasari Kabupaten Jembrana selesai 1989 dengan kapasitas 8 juta m3. *k23
Teknologi inti aspal yang diterapkan pada inti di bendungan Tamblang adalah pelapisan aspal setebal 70 sentimeter. Teknologi ini teruji membuat bendungan lebih kedap dan anti bocor. Selain juga daya tahan bendung yang lebih kuat.
Saat ini proyek bendungan sedang dalam pengerjaan inti bendungan. "Sekarang baru di ketinggian 29 meter dari 51 meter. Setelah inti bendung selesai tinggal rock fill dan penghijauan terakhir, " imbuh Putera. Sementara itu pengisian bendung direncanakan akan dimulai bulan November mendatang. Proses pengisian baru dapat dilakukan setelah sidang penetapan kelayakan pengisian dari tim ahli bendungan.
Sebelumnya diberitakan Bendungan Tamblang merupakan salah satu proyek yang sumber anggarannya dari APBN. Mega proyek yang diperuntukkan untuk mengatasi pemenuhan air bersih dan saluran irigasi Buleleng Timur, sudah dimulai sejak tahun 2019 silam.
Bendungan di aliran Sungai Aya ini berlokasi di perbatasan empat desa, yakni Desa Bebetin, Desa Sawan di Kecamatan Sawan dan Desa Bila dan Desa Bontihing di Kecamatan Kubutambahan. Bendungan Tamblang sesuai perencanaan dengan daya tampung air 7,6 juta kubik, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air untuk irigasi. Khususnya daerah irigasi Bungkulan dan daerah irigasi Bulian seluas 588 hektare. Untuk pemenuhan penyediaan kebutuhan air baku sebesar 510 liter/detik khususnya untuk wilayah Sawan, Kubutambahan dan Tejakula.
Bendungan Tamblang memiliki luas lahan 73 Ha dengan sumber air berasal dari Tukad Daya. Bendungan ini merupakan bendungan dengan tipe Rock Fill Dam dengan Inti Tegak puncak 260 meter dan lebar puncak 12 meter, dilengkapi terowongan pengelak tipe tunnel tapal kuda dengan diameter 4,50 meter.
Pembangunan bendungan tersebut akan menambah jumlah tampungan air di Provinsi Bali yang terkenal dengan sejumlah destinasi pariwisata bertaraf internasional. Sebelumnya telah dibangun Bendungan Titab Kabupaten Buleleng (2011-2015) dengan kapasitas tampung 12,80 juta m3, Bendungan Benel Kabupaten Jembrana selesai 2010 kapasitas 1,9 juta m3, Bendungan Telaga Tunjung Kabupaten Tabanan selesai 2007 dengan kapasitas 1,26 juta m3, Bendungan Gerokgak Kabupaten Buleleng selesai 1997 dengan kapasitas 3,1 juta m3, dan Bendungan Palasari Kabupaten Jembrana selesai 1989 dengan kapasitas 8 juta m3. *k23
Komentar