Dua Pohon Pala Tumbang, Proyek Rp 6 Miliar Sangeh Monkey Forest Terdampak
MANGUPURA, NusaBali.com – Dua pohon pala di tepi tenggara hutan pala dalam kawasan DTW Alas Pala Sangeh Monkey Forest tumbang akibat cuaca ekstrem pada Senin (17/10/2022) pukul 08.00 Wita.
Cuaca ekstrem akibat hujan lebat dan angin kencang yang melanda Kecamatan Abiansemal sejak dini hari ini pun menyebabkan dua pohon pala setinggi 15 meter itu menimpa bangunan berbentuk segi delapan yang berada di sisi selatan hutan pala Desa Sangeh.
Terpantau, bangunan segi delapan tersebut mengalami kerusakan pada satu ruas yang berada di sisi barat laut hingga sebagian sisi utara bangunan. Struktur atap besi dan gentingnya pun berserakan. Selain itu, box panel listrik yang tertempel pada dinding di bawa ruas yang terdampak juga mengalami kerusakan.
Beruntung tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini lantaran tidak ada wisatawan yang sedang berkunjung. Di samping juga karena cuaca yang tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitas wisata luar ruangan. Selain itu, tidak ditemukan pula satwa monyet ekor panjang yang terluka.
Kemudian sekitar pukul 09.00 Wita, empat petugas BPBD Kabupaten Badung tiba di lokasi dengan kendaraan rescue. Ketika NusaBali.com memantau lokasi sekitar pukul 11.00 Wita, keempat petugas tersebut terpantau masih memotong batang pohon pala agar mudah dipindahkan.
Menurut Manager DTW Alas Pala Sangeh Monkey Forest, Made Mohon, 55, bangunan segi delapan rancangan tim arsitek dari Universitas Warmadewa ini sebenarnya direncanakan menjadi bangunan lobby dan ticketing objek wisata yang terletak di Banjar Batu Sari, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal tersebut.
Sayangnya, lobby ticketing yang masuk ke dalam proyek penataan kawasan DTW Alas Pala Sangeh Monkey Forest senilai Rp 6 miliar ini terpaksa tersendat dari segi pengerjaan dan pendanaan ketika pandemi Covid-19 melanda.
“Proyek ini ditaksir Rp 6 miliar. Bukan bangunan ini saja tetapi termasuk patung-patung baru dan air mancur yang ada di sini. Karena keburu corona itu jadinya sedikit tersendat,” kata Made Mohon ketika ditemui di lokasi, Senin siang.
Mohon mengaku sulit menentukan nilai kerugian dari kerusakan akibat tertimpa dua pohon pala tersebut. Ia menjelaskan bahwa bangunan tersebut merupakan proyek penataan tahun 2016 yang tidak dapat dipisahkan pendanaan dan perencanaannya dari unit proyek yang lain. *rat
Komentar