Enam Siswa Tak Lulus UN
Di antaranya, dua siswi dari SMKN 1 Tampaksiring tidak lulus karena nganten (menikah).
Peserta UN SMA/SMK di Klungkung Lulus 100 Persen
GIANYAR, NusaBali
Pengumuman kelulusan peserta UN (ujian nasional) tingkat SMA/SMK di Gianyar, Selasa (2/5), dirayakan penuh ceria oleh para siswa. Di antaranya dengan berkonvoi ke jalan raya. Di tengah semarak itu, ada 6 siswa tidak lulus UN (ujian nasional) tingkat SMA/SMK. Penyebabnya mulai dari siswa menikah hingga mengundurkan diri dari sekolah.
Hal tersebut diungkapkan Kepala UPT SMA/SMK Kabupaten Gianyar I Gusti Agung Trisna Dewi di kantornya, Jalan Kesatrian, Gianyar, Selasa (2/5). Agung Trisna menjelaskan, siswa yang tidak lulus yakni dua siswi dari SMKN 1 Tampaksiring. Dua siswi ini tidak mengikuti ujian karena nganten (menikah). Kondisi sama dialami seorang siswa dari SMKN 1 Tegallalang. “Sehingga mereka bertiga ini diumumkan tidak lulus," ungkapnya.
Selain itu, dua siswa di SMK PGRI Payangan tidak lulus karena tidak mau ikut ujian. Seorang siswa SMKN1 Mas, Ubud, tidak lulus karena mengundurkan diri sehingga tidak menuntaskan pembelajaran. “Jadi total ada enam pelajar di Gianyar yang tidak lulus tahun ajaran ini," jelasnya.
Pengumuman kelulusan peserta UN (ujian nasional) tingkat SMA/SMK di Gianuar dirayakan dengan cara berkonvoi motor oleh ratusan siswa. Aparat Sat Lantas Polres Gianyar pun menjaring 52 siswa yang melanggar, baik karena tidak melengkapi surat-surat dan tanpa helm. ‘’Para siswa melanggar langsung kami tilang,’’ ungkap Kasat Lantas Polres Gianyar AKP I Gede Eka Putra Astawa, Selasa (2/5). Dari 52 pelajar yang ditilang terdiri dari 21 orang tanpa helm, 18 orang tanpa SIM, 9 orang tanpa STNK dan 4 orang melanggar komponen kendaraan. Polisi menyita 11 SIM, 34 STNK dan 7 sepeda motor.
AKP Eka Astawa mengungkapakan pelajar yang berkonvoi paling banyak di temukan di simpang Puri Gianyar, Jalan Keba Iwa, Desa Buruan, Blahbatuh, dan Kelurahan Bitra. Pihaknya jauh-jauh hari sudah mendatangi sejumlah sekolah agar anak-anak lulus UN ini tidak berkonvoi di jalan raya.
Sementara itu, 3.069 siswa ikut UN di Kabupaten Klungkung, lulus 100 persen. Namun sedikitnya 30 persen siswa nilainya di bawah 55,” ujar Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, Ketut Suadnyana.
Untuk mengantisipasi aksi corat-coret seragam sekolah usai pengumuman kelulusan, siswa diwajibkan mengenakan pakaian adat. Namun sejumlah siswa sudah menyiapkan seragam sekolah di dalam tasnya. Sehingga setelah pulang sekolah mereka melakukan aksi corat-coret seragam.
Pantauan NusaBali, sejumlah siswa mengenakan seragam sekolah yang sudah dicorat-coret. Mereka berkonvoi motor ke jalan raya, ada pula yang hanya berfoto-foto di sejumlah lokasi favorit seperti di area Catus Pata Kota Semarapura, Klungkung. Aksi yang sama dilakukan juga oleh para siswa di Nusa Penida.*e,wa
GIANYAR, NusaBali
Pengumuman kelulusan peserta UN (ujian nasional) tingkat SMA/SMK di Gianyar, Selasa (2/5), dirayakan penuh ceria oleh para siswa. Di antaranya dengan berkonvoi ke jalan raya. Di tengah semarak itu, ada 6 siswa tidak lulus UN (ujian nasional) tingkat SMA/SMK. Penyebabnya mulai dari siswa menikah hingga mengundurkan diri dari sekolah.
Hal tersebut diungkapkan Kepala UPT SMA/SMK Kabupaten Gianyar I Gusti Agung Trisna Dewi di kantornya, Jalan Kesatrian, Gianyar, Selasa (2/5). Agung Trisna menjelaskan, siswa yang tidak lulus yakni dua siswi dari SMKN 1 Tampaksiring. Dua siswi ini tidak mengikuti ujian karena nganten (menikah). Kondisi sama dialami seorang siswa dari SMKN 1 Tegallalang. “Sehingga mereka bertiga ini diumumkan tidak lulus," ungkapnya.
Selain itu, dua siswa di SMK PGRI Payangan tidak lulus karena tidak mau ikut ujian. Seorang siswa SMKN1 Mas, Ubud, tidak lulus karena mengundurkan diri sehingga tidak menuntaskan pembelajaran. “Jadi total ada enam pelajar di Gianyar yang tidak lulus tahun ajaran ini," jelasnya.
Pengumuman kelulusan peserta UN (ujian nasional) tingkat SMA/SMK di Gianuar dirayakan dengan cara berkonvoi motor oleh ratusan siswa. Aparat Sat Lantas Polres Gianyar pun menjaring 52 siswa yang melanggar, baik karena tidak melengkapi surat-surat dan tanpa helm. ‘’Para siswa melanggar langsung kami tilang,’’ ungkap Kasat Lantas Polres Gianyar AKP I Gede Eka Putra Astawa, Selasa (2/5). Dari 52 pelajar yang ditilang terdiri dari 21 orang tanpa helm, 18 orang tanpa SIM, 9 orang tanpa STNK dan 4 orang melanggar komponen kendaraan. Polisi menyita 11 SIM, 34 STNK dan 7 sepeda motor.
AKP Eka Astawa mengungkapakan pelajar yang berkonvoi paling banyak di temukan di simpang Puri Gianyar, Jalan Keba Iwa, Desa Buruan, Blahbatuh, dan Kelurahan Bitra. Pihaknya jauh-jauh hari sudah mendatangi sejumlah sekolah agar anak-anak lulus UN ini tidak berkonvoi di jalan raya.
Sementara itu, 3.069 siswa ikut UN di Kabupaten Klungkung, lulus 100 persen. Namun sedikitnya 30 persen siswa nilainya di bawah 55,” ujar Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, Ketut Suadnyana.
Untuk mengantisipasi aksi corat-coret seragam sekolah usai pengumuman kelulusan, siswa diwajibkan mengenakan pakaian adat. Namun sejumlah siswa sudah menyiapkan seragam sekolah di dalam tasnya. Sehingga setelah pulang sekolah mereka melakukan aksi corat-coret seragam.
Pantauan NusaBali, sejumlah siswa mengenakan seragam sekolah yang sudah dicorat-coret. Mereka berkonvoi motor ke jalan raya, ada pula yang hanya berfoto-foto di sejumlah lokasi favorit seperti di area Catus Pata Kota Semarapura, Klungkung. Aksi yang sama dilakukan juga oleh para siswa di Nusa Penida.*e,wa
1
Komentar