Rocky Gerung Diskusi ‘Akal Sehat’ di Bali
DENPASAR, NusaBali.com – Sehari setelah tampil dalam seminar nasional Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Udayana, Selasa (18/10/2022), Rocky gerung kembali akan tampil dalam diskusi ‘akal sehat’ di Denpasar pada Rabu (19/10/2022).
Dalam seminar nasional yang digelar BEM FH Unud, Selasa (18/10/2022), Rocky menjadi narasumber bersama Dr Zainal Arifin Mochtar, Ahli Hukum Tata Negara; dan ekonom Faisal H Basri dalam tema 'Dekonstruksi Produk Hukum Dalam Menjawab Problematika Ekonomi Negara.'
Kehadiran Rocky Gerung di Unud mengundang antusias Rumah Akal & Praga Institute, sehingga mencoba berkomunikasi dengan tim Rocky Gerung untuk diajak berdiskusi bersama pada acara rembuk pemuda yang akan juga dihadiri oleh kalangan aktivis-aktivis di Denpasar.
Diskusi terbuka rembuk pemuda yang mengambil tema 'Masyarakat Tidak Peduli Kebijakan Pemerintah, Ada Apa ?' diinisiasi oleh Rumah Akal Institute bersama Praga Institute di Denpasar.
"Kegiatan ini coba kami inisiasi sebagai bentuk kepedulian terhadap berbagai isu yang terjadi terutama keterlibatan masyarakat dalam mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah," ungkap founder Rumah Akal Institute, Rovin Bou, Selasa (18/10/2022).
Lebih lanjut menurut Rovin yang juga aktivis vokal dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKRI) Denpasar dan Pemuda Katolik Denpasar ini mengatakan bahwa partisipasi rakyat dalam mengawal serta merumuskan kebijakan pemerintah merupakan salah satu hal yang penting.
"Sebab keterlibatan masyarakat menjadi indikator penting dalam menghasilkan kebijakan publik tepat sasaran yang sesuai dengan tujuan penyelenggaraan negara, terutama dalam negara demokrasi seperti Indonesia ini," jelasnya.
Sementara itu founder Praga Institue Arya Gangga, berharap kehadiran Rocky Gerung dalam diskusi kali ini sebagai bentuk penyemangat kawan-kawan aktivis di Bali untuk terus mengasah nalar kritis serta bergandengan dengan masyarakat.
"Kehadiran Bung Rocky kami sangat harapkan, untuk bersama-sama hadir dan berkontribusi bagi negara dalam bentuk mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang acapkali tidak berkeadilan sosial bagi masyrakat," pungkas aktivis muda ini.*aps
1
Komentar