Ketua TP PKK Bali Tinjau Korban Banjir di Tegal Cangkring
DENPASAR, NusaBali
Hujan deras yang melanda Kabupaten Jembrana sejak sepekan terakhir mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi khususnya area sekitar bantaran sungai.
Dampak banjir terparah terjadi di Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Biluk Poh hingga menyapu rumah warga di bantaran sungai. Selain merusak rumah warga di Kelurahan Tegal Cangkring dan Desa Penyaringan, banjir ini juga mengakibatkan akses jalan Denpasar – Gilimanuk lumpuh total akibat akses jalan dan jembatan penuh dengan kayu dan material banjir.
Hanya di Lingkungan Bilukpoh, banjir mengakibatkan 71 kepala keluarga (KK) menjadi korban. Jumlah ini belum termasuk korban yang berada di Desa Penyaringan. Sebagian besar korban mengungsi di rumah kerabat dan 25 KK mengungsi di posko pengungsian yang dipusatkan di Bale Tempek Kerta Sari, Bilukpoh.
Setelah mulai dibuka akses jalan Denpasar – Gilimanuk, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny Putri Koster pada Selasa (18/10), menyerahkan bantuan kepada para korban bencana di Lingkungan Bilukpoh berupa 2,165 ton beras. Bantuan tersebut akan disalurkan kepada seluruh korban banjir bandang di Kecamatan Mendoyo, melalui TP PKK Kabupaten Jembrana.
“Saat ini yang paling penting, bapak ibu mendapatkan tempat tinggal yang sehat dan layak,” ujar Ny Putri Koster. Dia menginisiasi agar keluarga yang terdampak banjir dapat dititipkan sementara kepada keluarga lain yang tidak terdampak, sehingga keluarga korban banjir akan terjamin kesehatannya.
Menurut Ny Putri Koster, lingkungan posko pengungsian korban banjir saat ini masih tidak layak. “Ketika malam hujan angin orang tua bisa masuk angin dan yang menengok belum tentu juga sehat, bisa saja membawa virus. Yang utama yang kita cari adalah sehat dulu,” tandasnya. Dia juga meminta masyarakat untuk tidak lagi bermukim di bantaran sungai karena sangat rawan bahaya.
Salah seorang korban banjir, Gusti Putu Putra Yasa mengatakan bahwa sebelumnya pada akhir 2018 juga telah terjadi banjir yang melanda lingkungan mereka. Namun banjir kali ini adalah yang terparah hingga mengakibatkan rumah warga rata dengan tanah.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna, mengatakan telah berkoordinasi dengan Gubernur Bali dan pemerintah pusat mengenai penanganan bencana di Kabupaten Jembrana. Terkait relokasi pemukiman masyarakat yang bermukim di bibir sungai, Bupati Tamba berjanji akan mencarikan solusi terbaik.
Selain membawa bantuan sembako, kehadiran pemerintah juga diharapkan dapat menghibur masyarakat korban banjir. “Bapak ibu tidak sendiri, pemerintah hadir untuk bapak ibu,” ujar Ny Putri Koster. *nat
1
Komentar