Bak Rusak, Warga Kesulitan Air
BANGLI, NusaBali
Belasan kepala keluarga di Banjar Mancingan, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli, kini kesulitan mendapatkan air.
Hal ini terjadi akibat rusaknya bak penampungan air setempat. Untuk menyiasati kekurangan air, warga mencair air ke sumber terdekat. Salah seorang warga, I Wayan Sukarma mengatakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama ini dengan memanfaatkan air dari mata air Pasiraman Kembang Merta. Air tersebut diangkat dan ditampung pada bak penampungan untuk selanjutnya dialirkan ke rumah warga. Diakui, fasilitas untuk mengangkat air maupun penampungan air ini merupakan bantuan dari pemerintah sekitar tahun 2015. ‘’Namun, bak air berkapasitas 5.500 liter ini kini hancur karena hujan deras melanda," jelasnya Selasa (18/10).
Menurut Wayan Sukarma hancurnya bak air itu karena pondasi bak bergeser akibat tergerus air hujan. Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan air, disiasati dengan menampung air pada tandon air, kapasitas hanya 1.100 liter.
"Tandon ini milik warga, ditempatkan di lokasi bak penampungan air,” sebutnya. Dengan kapasitas air hanya 1.100 liter, lanjut dia, dalam hitungan setengah hari maka air dalam tendon sudah habis.
Air tersebut hanya cukup untuk pemenuhan air di dapur. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan lain, warga mencari air di sumber lain di wilayah Songlandak. "Kami ambil dengan ember ataupun galon. Untuk mencapai lokasi sekitar 1 km dari Banjar Mancingan,” sambung Waya Sukarma, sembari menunjukan kondisi bak penampungan air.
Untuk perbaikan bak tersebut, pihaknya masih akan dikomunikasikan. Selama ini untuk memanfaatkan air itu, warga dikenakan iuran Rp 10.000/bulan. Uang itu untuk membeli pulsa listrik dan biaya perawatan mesin pompa. Pihaknya berharap pemerintah bisa memfasilitasi perbaikan bak penampungan tersebut. "Kami berharap ada bantuan perbaikan sehingga pasokan air ke setiap pekarangan menjadi lancar," imbuhnya. *esa
1
Komentar