Tembok Jebol, SMPN 3 Bebandem Batal Gelar Saraswati di Padmasana
AMLAPURA, NusaBali
Tembok panyengker SMPN 3 Bebandem di Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem sepanjang 150 meter, dijebol banjir, Sungai Embah Api, Senin (17/10).
Tembok panyengker palinggih padmasana juga jebol ke sungai. Dampaknya, antara lain pihak sekolah batal menggelar upacara Saraswati di Padmasana, dan perayaan dipindahkan ke halaman sekolah, Saniscara Kliwon Watugunung, Sabtu (22/10). Pascabencana itu langsung menggelar upacara Ngingsirang Ida Bhatara Padmasana, dan Polsek Bebandem memasang police line, agar tidak ada siswa beraktivitas di Padmasana, karena membahayakan.
Kasek SMPN 3 Bebandem I Made Wijana, didampingi guru Ida Wayan Gotama Adi Putra, memaparkan hal itu di Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Selasa (18/10). Jelasnya, SMPN 3 Bebandem di bagian sisi timur berbatasan dengan Sungai Embah Api, bagian tembok panyengker di tepi sungai, telah beberapa kali jebol setiap terjadi hujan lebat disertai banjir. Kali ini jebolnya paling parah, sepanjang sekitar 150 meter dengan ketinggian sekitar 6-8 meter. Kini bagian palinggih padmasana tidak ada penyangga lagi. Tembok sekolah itu rawan jebol, karena lokasinya di dekat jembatan, air bah yang mengalir dari utara jatuh di bawah kolong jembatan, kemudian langsung mengalir merongrong dasar tembok panyengker SMPN 3 Bebandem juga mengikis pondasi bangunan Kantor LPD Des Adat Butus, yang ada di sebelahnya. “Perayaan Saraswati tetap kami laksanakan, hanya saja, tidak lagi di Padmasana ngaturang banten,” jelasnya.
Guru Ida Wayan Gotama Adi Putra berharap agar pemerintah memperhatikan perbaikan tembok panyengker SMPN 3 Bebandem, bukan sekadar membangun tembok, tetapi diperkuat batu bronjong, sehingga bangunan tidak mudah terkikis dan tidak mudah jebol. Sebab setiap hujan lebat jadi langganan banjir di Sungai Embah Api, selanjutnya mengikis tembok panyengker SMPN 3 Bebandem. “Syukurnya, tidak ada bangunan sekolah yang dekat tembok panyengker, sementara ruang belajar dan sarana prasarana lainnya masih aman,” jelas Ida Wayan Gotama Adi Putra.
Meski demikian, jika hujan kembali turun, dikhawatirkan palinggih Padmasana, akan jebol, karena bagian dasarnya terkikis air hujan, yang sebelumnya tembok panyengkernya telah jebol ke sungai. Bahkan, katanya, areal sekolah di bagian timur bisa terus terkikis jika tidak cepat diperbaiki. Kondisi ini bisa mengancam keselamatan ruang kelas.
SMPN 3 Bebandem didirikan tahun 1997, telah terakreditasi A, terakhir akreditasi tahun 2015, memiliki ruang kelas, ruang guru, ruang pimpinan guru, kamar kecil, lab, ruang praktik, ruang OSIS, ruang UKS, tata usaha dan gudang, sesuai kebutuhan sekolah.*k16
Komentar