Raih Nilai UN Tertinggi IPA, Made Priska Lolos FK Unud
SMAN 1 Denpasar dapat kado istimewa dalam momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 2 Mei 2017.
SMAN 1 Denpasar Borong Tiga Predikat Terbaik
DENPASAR, NusaBali
Sekolah favorit ini memborong tiga predikat terbaik se-Bali hasil capaian Ujian Nasional (UN) tahun ajarah 2016/2017, yakni raih nilai rata-rata tertinggi untuk program IPA, nilai rata-rata tertinggi untuk program IPS, dan siswanya raih nilai UN tertinggi untuk program IPA. Siswi tersebut, Made Priska Arya Agustini, sudag lolos seleksi jalur undangan kulih di Fakultas Kedokteran Unud.
Untuk kategori nilai rata-rata UN tertinggi program IPA dan UN tertinggi program IPS, SMAN 1 Denpasar mengungguli dua sekolah favorit lainnya, yakni SMAN Bali Mandara (Buleleng) dan SMAN 4 Denpasar. Untuk program IPA, SMAN 1 Denpasar dapat nilai UN rata 81,54, mengatasi SMAN Bali Mandara (rata-rata 79,33) dan SMAN 4 Denpasar (rata-rata 78,65).
Sedangkan untuk program IPS, SMAN 1 Denpasar membukukan nilai UN rata-rata 79,48, mengatasi SMAN Bali Mandara (rata-rata 79,43) dan SMAN 4 Denpasar (rata-rata 78,65 ). Sebaliknya, SMAN 1 Singaraja berjaya meraih predikat terbaik program Bahasa, dengan nilai rata-rata UN mencapai 77,22, mengatasi SMAN 2 Amlapura (rata-rata 74,90) dan SMAN 1 Kuta Utara (rata-rata 73,44).
SMAN 1 Denpasar bukan hanya berjaya meraih yang terbaik nilai rata-rata UN untuk program IPA dan program IPS. Siswi SMAN 1 Denpasar juga dapat nilai UN tertinggi program IPA, yakni Made Priska Arya A-gustini (total nilai 382,0). Made Priska Arya Agustini mengungguli Komang Trisna Bayu Suta dari SMAN 2 Amlapura (nilai 380,5), Ni Wayan Yuni Suparmini dari SMAN 2 Amlapura (nilai 380,5), dan rekannya sesama siswi SMAN 1 Denpasar yakni Shania Indah Permata Sari (nilai 377,5).
Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 1 Denpasar, I Nyoman Purnajaya, merasa capaian UN tahun ajaran 2016/2017 ini cukup istimewa. “Tahun ini cukup istimewa, karena kita dapatkan 3 kategori terbaik tingkat provinsi sekaligus. Ini prestasi cukup membanggakan,” ujar Nyoman Purnajaya saat ditemui NusaBali di SMAN 1 Denpasar, Selasa (2/5).
Bagi Purnajaya, hasil UN bukan yang terpenting, namun cukup penting karena menentukan martabat sebuah sekolah. “Capaian ini akan tetap kita lakukan dengan cara yang terbaik. Jadi, tetap lakukan yang terbaik, apa pun hasilnya,” tandas Purnajaya.
Kesuksesan yang diraih SMAN 1 Denpasar ini, kata Purnajaya, tidak terlepas dari semangat 465 siswanya yang jadi peserta UN tahun ajaran 2016/2017 dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah selama 3 tahun. “Kita tidak katakan ada hal-hal tertentu yang menjadi kunci sukses. Yang pasti, seluruh anak Smansa (SMAN 1 Denpasar) telah mengikuti program dengan baik. Persiapanpun masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga tidak ada satu hal sebagai kunci sukses,” katanya.
Menurut Purnajaya, proses belajar mengajar selalu intensif setiap saat. Sehingga ketika menghadapi ujian, anak didiknya selalu siap setiap saat pula. Termasuk dari kesiapan tenaga pendidik, sudah ditradisikan ada ‘briefing morning’ bagi guru-guru sebelum mengajar di kelas. “Setiap pagi, selalu ada briefing morning sebelum guru mengajar di kelas. Hal ini penting untuk membahas setiap permasalahan maupun kendala siswa dalam belajar.”
Selebihnya, lanjut Purnajaya, pihaknya menyerahkan kepada pribadi masing-masing siswa ataupun secara berkelompok untuk memperdalam materi pembelajaran. Tidak saja menjelang ujian, tapi juga dilakukan pada proses belajar mengajar dalam keseharian.
Secara khusus, Purnajaya memuji dua siswanya yang berjaya masuk peringkat 4 besar di program IPA, Made Priska Arya Agustini dan Shania Indah Permata Sari. “Mereka termasuk best three (juara umum) sejak duduk di Kelas X, Kelas XI, hingga Kelas XII,” kata Purnajaya.
Sementara itu, Made Priska Arya Agustini, siswi SMAN 1 Denpasar yang dapat predikat sebagai peraih nilai UN tertinggi program IPA, mengatakan keberhasilannya meraih nilai tertinggi merupakan bonus dari kerja kerasnya untuk lulus masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lewat jalur undangan. Sebab, sebelum pengumuman nilai UN, Priska Agustini telah dinyatakan lulus tes masuk Fakultas Kedokteran Unud.
“Sebenarnya, goal saya bukan nilai UN tertinggi, melainkan diterima kuliah di FK Unud dari jalur undangan. Untuk nilai UN, saya malah pasrahkan saja, entah dapat nilai berapa,” tutur Priska Agustini saat ditemui NusaBali secara terpisah di Denpasar, Selasa kemarin.
Siswi kelahiran 17 Agustus 1999 (bertepatan HUT ke-54 Kemerdekaan RI) ini menyebutkan, untuk lolos jalur undangan dengan kuota hanya 4 siswa dari SMAN 1 Denpasar, dirinya harus belajar keras sejak Kelas X. Dia pun berhasil mempertahankan prestasi sebagai juara umum selama 3 tahun berturut-turut.
“Sejak awal saya memang berambisi untuk mendapat nilai raport bagus, karena itulah yang akan menentukan ke jenjang selanjutnya. Jadi, belajarnya tidak hanya saat menjelang UN,” cerita putri dari pasangan I Made Arjana SE dan Luh Martiningsih SE, yang tinggal di Jalan Letda Made Putra 14 Denpasar (masuk kawasan Banjar Kayumas Kelod, Desa Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur) ini.
Namun, memasuki semester 5 atau Kelas XII, Priska Agustini mengaku sempat dilanda rasa jenuh. Beruntung, masa-masa sulit itu dilalui dengan membangkitkan semangatnya kembali untuk bisa lolos jalur undangan. Bagi dia, kerja kerasnya selama 2 tahun tidak boleh sia-sia hanya karena sikap pesimisnya di akhir masa studinya. Makanya, Priska Agustini berusaha memacu semangatnya dengan curhat ke orangtua, guru, dan sang Pencipta.
“Sempat istirahat seminggu menjelang seleksi jalur undangan, menjadi waktu yang berharga bagi saya. Bisa menyegarkan otak dengan tangkil ke pura-pura dan berbagi keluh kesah dengan orangtua serta guru di kelas,” kenang dara berusia 18 tahun yang perenah sabet Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah dari Psikologi Unud (2015) dan Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah dari Fakultas Peternakan Unud (2016) ini.
Setelah mendapatkan pencerahan pasca tangkil ke sejumlah pura, Priska Agustini pun kembali percaya diri menghadapi dua ujian ini. Dia mendapatkan hadiah terindah dari keduanya: lolos jalur undangan di Fakultas Kedokteran Unud dan raih nilai UN tertinggi program IPA. “Syukurlah bisa lolos jalur undangan sekaligus dapat nilai tertinggi,” ujar Priska Agustini yang alumnus SD Cipta Dharma Denpasar dan SMPN 1 Denpasar. * nvi
Komentar