nusabali

Gentong Sari dan 66 Kelian Bantu Korban Banjir

  • www.nusabali.com-gentong-sari-dan-66-kelian-bantu-korban-banjir

AMLAPURA, NusaBali
Gentong Sari (Gerakan Gotong Royong Peringsari) Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem, bersama 66 kelian banjar dinas se-Kecamatan Selat, membantu korban bencana banjir.

Korban bencana dimaksud di Banjar Santhi, Desa/Kecamatan Selat, Karangasem dan Banjar Perangsari Tengah, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Kamis (20/10). Bantuan diberikan kepada keluarga korban yang terseret banjir sekeluarga, Senin (17/10) di Banjar Santhi, Desa Selat, hingga menewaskan dua orang kakak dan adik I Gusti Ayu Pradnya Aprilianti, 19 dan I Gusti Ngurah Wedana Putra, 9. Sedangkan orangtuanya, I Gusti Ngurah Suparta,49, dan istri I Gusti Ngurah Kartini,39, dan seorang putrinya, I Gusti Ayu Agung Trisna Apsari,17, masih menjalani perawatan di Puskesmas Selat.

Gentong Sari dikoordinasikan ketuanya, Jro Mangku Lungsur bersama Perbekel Peringsari I Wayan Bawa. Mereka  menyerahkan bantuan kepada keluarga korban banjir Rp 1 juta, diterima ayah korban I Gusti Ngurah Suparta, di Puskesmas Selat, karena masih menjalani perawatan.

Bantuan di Banjar Perangsari Tengah, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, untuk korban meninggal tertimpa longsor, I Nengah Suti,59, sebesar Rp 500.000, diterima istri korban, Ni Ketut Siti Wayan Marta.

"Bantuan ini urunan dari anggota, turut meringankan beban keluarga korban," jelas Jro Mangku Lungsur. Sedangkan bantuan dari 66 kelian banjar dinas, di Banjar Santhi yang diterima bibi korban I Gusti Ayu Ngurah Santini Rp 500.000.

Bantuan yang sama dari kelian banjar diserahkan di Banjar Perangsari Tengah, diterima anak korban I Wayan Marta. "Bantuan ini secara spontan dari 66 kelian banjar dinas se-Kecamatan Selat, untuk meringankan beban korban. Kami turut berduka, semoga yang ditinggalkan tetap tabah, dan cepat sembuh," ucap Kelian Banjar Dinas Pegubugan I Nengah Suyadnya. I Nengah Suyadnya mengatakan di Kecamatan Selat ada perkumpulan yang anggotanya kelian banjar dinas, melaksanakan pertemuan setiap sebulan sekali.

Bibi korban I Gusti Ayu Ngurah Santini mengapresiasi atas kepedulian dari kelian banjar dinas se-Kecamatan Selat, yang turut mendoakan, agar keluarganya yang masih menjalani perawatan agar cepat sembuh dan tabah menghadapi cobaan. "Keluarga saya yang kena musibah, tinggal di tepi Sungai Santhi, tidak disangka-sangka terjadi banjir bandang. Selama ini tidak pernah ada air, makanya merasa aman tinggal di sana," jelasnya.

Penyarikan Desa Adat Santhi I Gusti Ngurah Ananjaya yang juga masih keluarga korban mengatakan, telah mengupayakan lahan miliknya untuk digunakan membangun rumah. "Kami telah sediakan lahan, untuk membangun rumah, tinggal mengupayakan biaya membangun," jelas I Gusti Ngurah Ananjaya. *k16

Komentar