nusabali

Lumpur Timpa 1 Ha Sawah Subak Kampikan

  • www.nusabali.com-lumpur-timpa-1-ha-sawah-subak-kampikan

AMLAPURA, NusaBali
Lahan sawah sekitar 1 hektare di Subak Kampikan, Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem tertimbun material lumpur dan pasir akibat banjir, Senin (17/10).

Akibatnya, tanaman padi umur baru sebulan itu gagal tumbuh normal. "Untuk lahan sawah saya seluas 19 are tak hanya tertimbun pasir dan lumpur, tapi tidak bisa difungsikan lagi jadi sawah," jelas pemilik lahan sawah I Wayan Ridana, di Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem, Jumat (21/10).

Jelas dia, sawah di tepi Sungai Yehsah paling terdampak akibat air sungai meluap saat banjir  Beberapa waktu lalu. Selain tergenang air, sawah yang jadi andalan penghidupan warga ini juga diterjang banjir pasir, kerikil, dan lumpur.

Sawah yang terdampak sekitar 1 hektare dari 31,98 hektare lahan Subak Kampikan. Sebagian besar sawah selamat dari amukan banjir karena posisinya di ketinggian dan jauh dari Sungai Yehsah. Sawah terdampak juga di selatan, wilayah Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat, terutama yang lokasinya di pinggir Sungai Yehsah.

Perbekel Menanga, Kecamatan Rendang I Made Hendra Sagita, mengaku telah mendata dampak banjir itu, salah satunya merusak lahan sawah warga di Subak Kampikan. "Saya telah dapat laporan dari petani, saya sudah cek, memang ada lahan terdampak banjir, tanaman padinya tertimbun," jelasnya. Perbekel Muncan I Wayan Tunas juga telah mendata lahan sawah yang tertimbun pasir di Banjar Susut.

Pantauan NusaBali, banjir di Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat, juga merusak tanaman padi umur 3 bulan sekitar 2 are. Padahal padi ini siap panen sekitar 2 minggu lagi. Lahan sawah paling banyak terdampak banjir di Subak Umasanghyang, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, sekitar 2 hektare dari 30,82 luas lahan di Subak Sanghyang, tersebut. Lahan berisi tanaman padi umur 3 bulan, tertimbun material pasir dan lumpur itu milik 13 petani. "Semua  tanaman padi roboh dan terendam lumpur," kata petani I Ketut Yudiarta.*k16

Komentar